Chapter 6 | AMI Part 1

30 4 0
                                    

Haii '-')/ Maafkan selasa kemarin aku gabisa update v: dikarenakan ada sesuatu jadi, chapter 6 harus ditunda . Dan sketsa gambarnya juga belum jadi, tetapi bisa dibilang kalau sudah selesai 75% '-')/ jika ada koreksi silahkan tinggalkan di kolom komentar '-')~

Salam Tari Ubur-Ubur (~'-')~ // apasih v':


Happy Reading ~




*Tik Tok Tik Tok*


Suara jam dinding malam itu terasa sangat keras dan jelas. Ami yang tertidur di atas kasur Meila menggerakkan jari-jarinya. Lalu kelopak mata Ami terbuka sedikit demi sedikit, pandangan Ami masih kabur saat itu. Ami pun berkedip secara perlahan untuk membiasakan matanya.

'Apa yang terjadi?' Pikir Ami.

Ami pun melihat Meila tertidur pulas di samping tempat tidur sambil menggenggam tangan Ami. Ami hanya terdiam dan mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi. Sesaat kemudian kepala Ami menjadi sakit. Ami terduduk sambil memegang kepalanya, keringat pun kembali bercucuran.

'Aku ingat, memori itu. Kenapa aku merasa seakan-akan memori itu belumlah lengkap?'Pikir Ami.

Ami berusaha untuk mengingat-ingat lagi tentang memori itu. Dia berharap dapat mengingat semuanya, semua memori yang ia lupakan. Namun Ami menyerah, setiap kali ia mencoba untuk mengingat hal itu semakin jauh. Kepalanya menjadi sangat sakit, dan mungkin ia akan pingsan lagi. Ami hanya ingin tahu tentang gambaran di kelas yang ada di SMP nya dulu. Ami merasa telah terjadi sesuatu yang tidak seharusnya ia lupakan, sesuatu yang sangat penting.

Ami mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Lalu Ami berkata dalam hati,

'Butuh waktu, jangan terburu-buru. Semuanya butuh proses, jangan panik dan selalu berusaha.'

Ami meyakinkan dirinya bahwa suatu saat nanti, ia akan menemukan jawaban dari pertanyaan yang ia cari. Dan yang harus ia lakukan adalah berusaha, berdoa dan bersabar. Ami terdiam sejenak dan kemudian melihat ke arah jam dinding di kamar Meila,


[Pukul 23:40]


'Hampir tengah malam' Pikirnya.

'Aku lupa belum memberitahu orang tua ku bahwa aku ke rumah Meila. Mereka pasti khawatir karena belum aku kasih kabar.'

Ami kemudian mencari handphone nya di tas kecil yang ia letakkan di dekat meja, Ami mengambilnya dengan sangat hati-hati karena ia takut membangunkan Meila yang tidur. Saat Ami menemukan handphone nya, ia hanya terdiam memandang handphone nya. Ami membuka kotak masuk di handphone nya dan memang benar orang tua nya mengirim banyak pesan dan panggilan. Namun yang membuat Ami sedikit tidak nyaman, yaitu pesan baru dari nomor yang ia tidak kenal.

'nomor siapa ini?' Pikirnya.

Sebelum Ami membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal, ia menulis pesan untuk orang tuanya bahwa dia berada di rumah Meila dan tertidur sebelum sempat mengirim kabar kepada mereka.

[Telah Terkirim]

Begitulah pemberitahuan yang menandakan pesan telah terkirim. Kemudian Ami membuka pesan dari nomor asing itu. Dan pesan itu berisi,

'Ami, maaf tiba-tiba mengirim SMS. Ini aku Leo Wardhana senior kamu. Besok, bisakah kita bertemu di taman yang ada di kampus. Jam 3 sore ya? -Leo-'

Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang