Chapter 4|CHANGE

49 7 4
                                    

Um, jadi sebelum membaca chapter 4 ini. Saya (Aka) akan memberikan sedikit info bahwa Novel "Understand Me" akan update setiap hari Selasa dan Jum'at v:

Dan khusus chapter ini, akan ada konten 'Alay, Kasar (Udah disensor kok tenang aja '-')b) dan sedikit bertele-tele kalimatnya.'

Mohon dimaklumi karena saya seorang newbi xD


Then, Happy Reading ~

------------------------------------------------------------------------------------------------------


[Leo's House, 30 menit sebelumnya]

Leo sedang terdiam di ruang tamunya, dia duduk diatas sofa yang berwarna hitam dengan corak warna hijau muda dan ia terlihat sedang membaca sebuah buku yang berjudul, 'Gods of Roman '. Buku yang menceritakan tentang kisah Dewa Roma. Leo membaca lembar demi lembar hingga saat di halaman 46 dari buku itu, Leo menemukan sepucuk kertas yang berisi,

'Lukina, Roman. Cari ini Ami! -Ami-'

Leo membaca ulang kalimat itu dan matanya terhenti di sebuah 3 huruf yang membentuk sebuah nama 'AMI', Leo berpikir

'Hee, Ami. Anak pendiam yang jadi target Bully Ameralda yah?'

Dan ada sebuah nomor di ujung atas kertas itu, '085*********'

Awalnya Leo bertanya-tanya apakah nomor itu adalah nomor Ami, namun dia mengurungkan niatnya untuk memikirkan hal itu lebih jauh. Akhirnya Leo pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sembari membaca buku itu kembali. Beberapa menit kemudian handphone Leo berbunyi, ternyata ada pesan masuk dari Danny yang berisi,

'Leo, aku ingin meminta saran tentang perempuan.'

Sontak Leo terkejut dan tak sengaja melemparkan handphone nya ke atas. Handphone bermerk dengan harga Rp. 10 juta pun terjun bebas dan terjatuh di lantai. Wajah Leo pun menjadi pucat, ia pun berpikir,

"MasyaAllah, Demi Dewa, Ya Allah... Hp yang baru kubeli 3 hari lalu hingga harus hutang ke mama, yang gara-gara itu uang jajan 6 bulanku harus dipotong. Sekarang layar nya pecah... "Leo terduduk di depan handphone nya yang telah wafat, dengan wajah tertunduk dan muka yang pucat Leo mengambil handphone nya dan menekan tombol power. Dengan harapan handphone nya diberi kesempatan kedua untuk hidup. Dan sebuah 'Keajaiban' pun terjadi, Tuhan masih sayang dengan handphone Leo. Handphone nya menyala dan melakukan Restart otomatis, beberapa menit kemudian Leo masuk ke dalam 'Message' dan membalas pesan dari Danny,

'Asdfxketrspsn!! WTF!! Gara-gara lu dan Hp gue hampir mati anj*r!! Sialan lu, bikin gue jantungan aja!'

5 menit kemudian, ada balasan dari Danny yang berisi,

'Ha? Yaudah deh terserah, yang penting aku lagi butuh saran, Le.'

Wajah Leo saat itu hanya 'Flat', kemudian Leo menarik nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Leo pun mulai mengetik,

'Oke, jadi lu mau minta saran soal cewe? Danny yang selama ini dingin banget sama cewe, tiba-tiba SMS gua dan tanya soal cewe. So, cewe mana yang bisa bikin Danny tertarik?'

Sembari menunggu balasan dari Danny, sahabat karibnya itu. Leo meletakkan buku nya dan membuat secangkir kopi susu.

*Lalalalaa~ Onii-chan, Message ga kita*

Suara ringtone Leo pun berbunyi, Leo berjalan ke ruang tamu dan meletakkan cangkir berisi kopi susunya di atas meja, lalu ia membuka pesan dari Danny yang berisi,

'Tentang Ami, menurutmu dia cewe yang gimana?'

Leo terdiam membaca pesan baru dari Danny, lalu dia membalas pesan tersebut.

'Ami kah? Dia cewe yang bener bener pendiam. Cuek, ramah namun jarang bersosialisasi, dan dia manis. Aku tidak tau banyak tentang Ami, tapi aku pernah dengar rumor bahwa dia cewe yang suka mengasingkan diri. Namun sepertinya rumor itu hanya bohongan belaka, lihat saja dia sangat dekat dengan Meila.'

Leo berpikir, 'Apa yang ingin Danny lakukan? Menembak Ami?' Pikiran itu terus berputar di dalam otak Leo, namun ia tidak bisa memastikan cara berpikir Leo yang terkadang sulit ditebak. Walaupun Leo dan Danny adalah teman sejak TK, dan orang tua mereka adalah sahabat baik namun Leo tidak bisa memahami Danny sejak kejadian waktu SMP yang lalu.

*Onii-chan, Message-*

Akhirnya pesan baru dari Danny datang, Leo membuka pesan itu dan ia seketika menjadi bingung,

'Ah, Apakah benar dia seperti itu? BTW, Terima kasih Leo'

Leo berpikir, 'Saat SMS Danny seperti ini, walaupun aku menanyakan hal ini lebih jauh pasti dia tidak akan membalas.'

Leo putus asa, namun rasa ingin taunya sangat besar. Karena Leo ingin mengerti apa yang dipikirkan Danny, sehingga ia bisa membantu Danny jika ia membutuhkan pertolongan. Karena Danny tidak pernah menampakkan wajah yang sedih, menangis atau bahkan ia tidak pernah menceritakan masalahnya kepada siapapun. Danny hanyalah ..

'Pembohong yang menyedihkan'

Tiba-tiba Leo teringat akan nomor di kertas yang ia temukan di sela-sela buku. Leo melihat nomor itu dan menyalin nomor itu di handphone nya, tanpa pikir panjang Leo menekan tombol 'Panggil'

*Tuut-Tuut*

"Hallo?" Terdengar suara perempuan dari panggilan itu.

"Hallo, apakah ini Ami Yukiyasa?" Jawab Leo.

"Eh? Ini siapa ya?Maaf tapi ini bukan Ami" Balas perempuan di panggilan itu.

"Ah, ini Leo Wardhana. Lalu ini siapa ya? Aku menemukan nomor di sepucuk kertas yang ada di sela-sela buku perpustakaan." Ucap Leo dengan nada sedikit kecewa.

"Oh Kak Leo, ini Meila kak. Ada nomor ku di sebuah kertas, Oh mungkin itu milik Ami. Dia sering lupa hal-hal begini kak." Balas Meila dengan sopannya.

"Ohh Meila, teman dekatnya Ami yah? Oke, apa aku bisa minta nomor handphone nya Ami,Mei?" Tanya Leo.

"Ah, bisa sih kak. Cuma aku harus bilang dulu ke dia, kalau gak Ami nanti gak mau balas SMS/panggilan dari kakak. Jadi Meila tanya dulu ya kak?" Jawab Meila menyarankan.

Setelah berbincang-bincang sebentar, Leo pun setuju menunggu kepastian dari Meila akan, boleh tidaknya memberi nomor handphone Ami ke Leo. Leo pun menutup panggilan itu, dan dia berbaring di atas sofa sambil berpikir,

'Ini hal yang harus kulakukan, kan? Jika Ami dapat merubah Danny menjadi Danny yang dulu, InsyaAllah aku akan membantu Ami untuk dekat dengan Danny'

Leo mengambil nafas panjang, dan tersenyum. Kemudian ia tertidur diatas sofa, saat ia terbangun karena dingin yang menusuk tulang. Ia pun duduk dan melihat ke arah jam dinding,

[Pukul 22:35 WIB]

"What the F-! Udah jam segini! Tugas guaa belom selesai !!"

Leo berlari ke dalam kamarnya dan alhasil Leo harus begadang hingga pukul 3:15 WIB.






















To Be Continued......

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Oke tunggu kelanjutan ceritanya di chapter 5 v:

Thanks for reading v: Jika ada kritik dan saran mohon comment saja yahh xD dan ini ada sketsa wajahnya Ami yukiyasa v:

*Melihat gambar dapat menyebabkan kantuk yang amat sangat //plak :3


Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang