Chapter 7 | AMI Part 2 [END]

27 4 10
                                    

Happy Reading~ (~'-')~


Mata Ami terbuka dan yang ia lihat hanyalah tempat gelap dengan lantai yang tergenang oleh air. Pandangan Ami tidak tertuju kepada lantainya, melainkan pintu-pintu yang tersebar tidak beraturan, dengan warna dan bentuk yang sama. Namun pandangan Ami kemudian tertuju kepada pintu yang berada di paling atas, namun jalan menuju ke pintu itu tidak ada.

'Aneh, pintu secantik itu namun tak ada jalan untuk kesana. Apa ya yang ada di dalamnya?' Pikir Ami.

Ami pun mengalihkan pandangannya dari pintu itu dan melihat ke arah pintu-pintu di dekatnya. Ami berjalan ke depan pintu yang ada di samping kirinya. Kemudian ia memegang gagang pintu itu. Ami membuka pintu itu pelan dan saat pintunya sudah terbuka lebar, yang Ami lihat hanyalah ruangan kosong yang gelap.

'Tidak ada apa-apa. Apa semua pintu ini hanya berisi ruang kosong?' Saat Ami akan menutup pintu itu, ia mendengar suara.

"Hiks hiks, Jangan tinggalkan aku sendiri. Jangan . Aku tidak mau sendirian. Tolong. Jangan tinggalkan aku disini."

Ami terkejut, suaranya familiar. Suara anak kecil yang sedang menangis ini mirip dengan suaranya. Namun Ami tidak dapat melihat apa-apa dalam kegelapan itu.

"Hei, kau tidak apa-apa? Kemarilah, kau ada dimana?" Teriak Ami.

Namun, suara anak kecil itu hanya terus berulang dan tak berhenti. Ami bingung dengan kejadian yang sedang ia alami. Akhirnya Ami menutup pintu itu, Ami melangkah menjauh dan kemudian berdiri di depan pintu kedua. Ami mengumpulkan segala keberaniannya dan membuka pintu itu. Apa yang Ami pikirkan ternyata benar. Pintu-pintu ini hanyalah ruang kosong yang gelap, namun selalu ada suara anak kecil yang menangis. Hanya saja, suara kali ini berbeda dari yang pertama.

"Hiks. Hiks, Jangan dekati aku, Tinggalkan aku sendiri. Jangan usik hidupku. Pergilah. Aku tidak butuh teman palsu." Suara anak kecil itu bergema di seluruh ruangan.

Ami mencoba untuk berbicara,

"Halo, Apa yang kamu bicarakan? Bisakah kau mendekat agar aku bisa melihatmu?" Namun hal itu hanyalah sia-sia.

Ami menutup pintu kedua, dan kemudian membuka pintu ketiga.

"Hiks. Hiks, ini sakit sekali. Hatiku sakit sekali, tetapi mengapa ini tidak berdarah? Ini sakit sekali, tolong. Jangan buat aku untuk melakukan hal yang tidak kusuka. Jangan paksa aku untuk melakukan itu semua."

Ami hanya terdiam, dia berusaha untuk mengerti situasi yang ia alami saat ini. Namun, Ami mulai merasa gusar. Dia berpikir, apakah suara anak kecil ini adalah suara miliknya? Namun, Ami tidak pernah berkata seperti itu. Dan, Ami juga tidak tahu ia sekarang berada dimana.

"Hee~ Tidak kusangka bahwa kesadaranmu akan sampai disini juga."

Ami mendengar suara dari belakang dan saat Ami menoleh, dia terkejut. 'Itu aku' pikirnya.

Hanya saja, dia menggunakan sebuah topeng yang aneh. Topeng yang sangat sedih. Ami terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya sehingga ia tidak dapat mencerna hal ini di dalam otaknya.

"Kau pasti bertanya-tanya. Siapa aku, mengapa aku mirip sepertimu, kau ada dimana, kenapa semua gelap, ada apa dengan semua pintu-pintu ini, dan mengapa kau ada disini. Benar?" Tanya sosok yang mirip dengan Ami.

Ami mengangguk.

"Panggil saja aku Trist. Dan kau sedang berada di alam bawah sadarmu sendiri. Tetapi ini berada di paling dalam dari kesadaranmu, sehingga kemungkinan kau bisa datang kesini hanyalah 1%. Kau bisa datang kesini karena mungkin, kau sedang mengalami sesuatu yang membuatmu mengingat-ingat memori yang bahkan seharusnya telah hilang. Alam bawah sadarmu berada di tempat tergelap, karena kau yang membuatnya seperti ini. Kami menggolongkan dunia ini* dalam 5 golongan. Yang pertama, Soare. Hanya orang-orang yang memang memiliki hati yang baik dan selalu positive thinking dalam setiap keadaan. Yang kedua adalah, Lunӑ. Orang golongan kedua ini baik hanya saja mereka terlalu mudah untuk menyerah. Golongan Ketiga, Stea. Orang yang terkadang berhati baik namun hanya kepada orang yang dekat dengan mereka. Dan. Untuk golongan keempat dan kelima akan aku tunda penjelasannya. Waktu sudah habis, kau harus segera kembali. Saat kau kembali kesini lagi, kita akan bertemu lagi, Amelia ceas -te" Trist pun menghilang dalam kegelapan.

Ami hanya terdiam dan mencoba untuk mencerna apa yang telah dijelaskan oleh Trist. Bahasa yang Trist pakai, sepertinya pernah Ami baca disuatu tempat. Dan mengapa Trist memanggilnya dengan sebutan 'Amelia' ?

"A-mi, Ami!!" Suara yang samar-samar itu memanggil Ami.

Mata Ami terbuka, matanya silau karena melihat cahaya yang masuk dari jendela. Ami menoleh, dia melihat Meila, Leo, dan seorang wanita yang sepertinya perawat.

"Ami!Kau tidak apa? Kau bisa mendengarku?" Teriak Meila sambil meneteskan air mata.

"Ami kau tidak apa-apa? Apa kamu sakit? Tiba-tiba pingsan seperti itu membuatku terkejut." Ucap Leo dengan wajah khawatir.

"Ini dimana?" Tanya Ami sambil melihat ke sekelilingnya.

"Klinik Kesehatan kampus, Ami. Ibu menyarankan kamu pulang lebih cepat. Karena sepertinya kamu Anemia." Ucap wanita yang sepertinya adalah Ibu yang menjaga Klinik Kesehatan ini.

Setelah itu Meila berbicara panjang lebar dan Leo hanya menatap Ami dengan wajah penuh khawatir. Tiba-tiba terdengar pintu yang terbuka. Leo menoleh dan menyapa orang yang masuk itu.

"Danny." Ucapnya.

Ami terkejut, dia hanya melihat kearah pintu. Namun pandangan Ami tertutup oleh gorden yang ada di samping tempat tidur. Ami mendengar Suara langkah kaki yang pelan namun pasti.

"Amelia." Ucap sesosok laki-laki yang tinggi namun sangat familiar di mata Ami.

"Blӑnd.."

Sebuah kata yang keluar dari mulut Ami. Dan arti dari kata itu, hanya Danny dan Ami yang mengetahuinya.










------------------------------------------------------------------------------------

[Note] Bahasa Rumania '-')b

1) Trist: Kesedihan

2) Dunia ini: Alam bawah sadar Ami

3) Soare: Matahari

4) Lunӑ: Bulan

5) Stea: Bintang

6) Amelia ceas -te: Amelia jaga dirimu

7) Blӑnd: Baik hati


Jika ada kesalahan, mohon maaf '-')/ karena saya hanyalah pemula yang tidak tahu apa-apa '-')~

untuk sketsa gambar Danny aku tunda yah v: karena Danny ingin kubuat makin cakep //slap

oke jadi tunggu saja v: mungkin akan aku upload di chapter selanjutnya, atau mungkin saja tidak v: //bunuh ayo bunuh penulisnya

Oke, JK v:

Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang