Chapter 5|MEMORY

46 4 7
                                    


[Kamar Meila, Waktu sebenarnya | Pukul 21:15 WIB]


"Leo? Senior? Aku gak kenal. Memangnya dia siapa?" Tanya Ami dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Lah Ami gak kenal beneran?" Tanya Meila memastikan.

"Iya, aku hanya kenal kamu aja di kampus." Balas Ami.

"Tapi kok Kak Leo bisa tau kamu dan ingin minta nomor hp mu?" Ucap meila pelan.

Ami hanya terdiam karena ia tidak mengetahui apa maksud dari Meila. Kemudian terdengar pintu kamar yang terbuka pelan. Ami menoleh dan sedikit tersenyum,

"Randhika" Panggil Ami dengan nada yang lembut.

"Kak Ami, Amiku kenapa jadi jarang pulang kerumah?" Ucap bocah cilik yang sedang duduk di bangku Taman Kanak Kanak itu.

"Maaf, Ran. Aku lagi sibuk dengan tugas dan yang lain jadi jarang pulang." Balas Ami.

Randhika Saputra, Adik satu-satunya Meila yang sedang bersekolah di TK. Darmawan Jaya. Laki-laki kecil ini jatuh cinta pada Ami. Saat Ami menginap di rumah Meila karena Ami meminta tolong tentang tugasnya yang belum selesai. Dan saat itu Randhika belum mengenal Ami, namun karena suatu kejadian yang "Tidak Biasa" membuat Randhika bisa jatuh cinta pada Ami yang kaku dan dingin.

Kejadian aneh itu adalah, saat Randhika yang sangat populer dan selalu dikejar-kejar teman-teman perempuannya tiba-tiba diabaikan oleh seorang perempuan teman kakaknya itu. Ami namanya, Randhika sedikit geram waktu itu. Mengapa Ami mengacuhkannya. Ami berbeda dengan teman Meila yang lain, karena saat ada teman Meila yang datang ke rumah. Mereka selalu berkata, 'Wah Adikmu lucu sekali' , 'Masih kecil tapi sudah manis aja, pasti besarnya adikmu akan jadi pria yang tampan', dan yang lainnya. Namun, Ami hanya diam tanpa menoleh kearah Randhika. Otomatis saja Randhika penasaran dan melakukan berbagai macam cara untuk menarik perhatian Ami. Dan Lama kelamaan Randhika mulai terpikat kepada Ami. Ia pun percaya bahwa Ami adalah pujaan hatinya di masa depan. Akhirnya sejak saat itu, Randhika memanggil Ami dengan sebutan 'Amiku' yang menandakan bahwa Ami adalah miliknya.

"Aku mengkhawatirkanmu Amiku. Kenapa kau jadi tidak pernah ke rumah lagi?" Ucap Randhika sembari memegang tangan Ami.

Ami terdiam dan berkata dalam hati,

'Ini bocah kenapa sih, aduh.'

"Oh iya, kau tahu Amiku. Kakak tadi menjerit sendiri di kamar. Dia melempar bantal ke lantai. Sepertinya dia sudah mulai berubah menjadi orang gila. Bahkan Bibi dan aku tidak berani mengetuk pintu kamarnya." Ucap Randhika menjelaskan hingga akhirnya mulutnya dibungkam oleh Meila.

Mereka bertiga terdiam sejenak hingga akhirnya Ami bertanya dan memecah keheningan kamar Meila saat itu.

"Ada apa sebenarnya Meila?"

Meila menunduk seakan sedang berpikir keras hingga keringat pun menetes dari kening Meila. Akhirnya Meila mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Ami.

"Em, yahh... Kau tahu, aku menyukai Kak Leo sejak SMA. Dan aku tahu bahwa Ami tidak tertarik dengan topik seperti ini-"

'Tepat sekali' Pikir Ami.

"Tapi yah, aku berencana untuk menyembunyikan ini hingga Ami menanyakannya, awalnya seperti itu. Tetapi, tadi aku mendapat telepon dari Kak Leo-" Meila menceritakan dengan wajah yang memerah.

Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang