#LoveLetter
Hari demi hari pun berlalu. Aku sudah tidak lagi melewati lorong kegelapan yang selalu mengusik hatiku.
Aku hanya... merasa tertolong karena kehadiranmu. Kau bagai sang dara datang mengepakkan kedua sayapmu yang penuh kebahagiaan.
Satu-dua dari mereka menatapmu dengan seksama. Berharap kau sang dara barang kali melirik satu atau dua detik pertama.
Aku disini hanya berani meringis, bahkan menangis. Menangis akan sang dara yang tak akan mungkin tahu ada seorang yang mengaguminya dengan manis.
YOU ARE READING
Love Letter
PoesíaUntukmu, sayang. Dariku, pengecut yang tak berani mendekatimu Dariku, pengecut yang hanya bisa melihatmu Dariku, tanah yang selalu kau injak Dariku, sepatu yang selalu melindungimu Dariku, yang selalu dibelakang punggungmu.