#LoveLetter
Mungkin akhir-akhir ini, aku berputus asa. Mencoba melupakan semuanya saja.
Namun seberapa lemahnya diriku, aku akan tetap menunggu. Menunggu dirimu dan dirinya terpisah oleh nestapa.
Aku pikir ini masih awal karena memang aku tak pernah mengingat sejak kapan aku mulai menarik perhatianmu.
Itu semua tidaklah penting.
Perjuangan tidak dinilai dari kapan dan dimana kau memulainya. Perjuangan dinilai dari bagaimana kau menjalaninya.
Itu.
YOU ARE READING
Love Letter
PoesíaUntukmu, sayang. Dariku, pengecut yang tak berani mendekatimu Dariku, pengecut yang hanya bisa melihatmu Dariku, tanah yang selalu kau injak Dariku, sepatu yang selalu melindungimu Dariku, yang selalu dibelakang punggungmu.