Bosan
Itulah yang di rasakan hotaru. Game di komputer depannya ia abaikan. Sudah lewat 2 hari dia di rumah.
Sepulang dari Kyoto, karma benar-benar membawanya ke rumah sakit. Tak ada yang parah, hanya memar biasa. Satu atau dua hari saja bisa sembuh. Dokter menyarankan untuk beristirahat sejenak selama 3 hari.
Dan karena itulah, hotaru berdiam diri di rumah. Nyeri di punggung sudah sedikit mereda. Walaupun masih sakit ketika duduk bersandar, ataupun untuk berbaring. Tapi, setidaknya ini lebih baik daripada sebelumnya.
Dan perlu di ketahui. Karma menguncinya dari luar. Ada dua kunci rumah. Satu kunci dibawa haru, karena haru pulang sekolah lebih dulu dan pasti hotaru masih di sekolah. Sedangkan kunci yang satunya lagi, harusnya ada di hotaru tapi kini karma merampasnya.
Dan tentu saja, laki-laki berambut merah itu mengancam akan memberikan 100 soal matematika, jika hotaru tak ada di rumah 3 hari ini.
Matematika adalah kelemahannya, sedangkan untuk karma sendiri, matematika adalah keahliannya.
Sudah 3 jam hotaru berdiam diri.
Hingga
..
..
"tadaima~"
Suara riang yang selalu ia dengar, membuatnya beranjak dari duduknya.
"Haru-kun, okaeri~"
Haru tersenyum, lalu menyalakan televisi. Hotaru mengenakan kaus putih dipadukan jaket biru dan celana jeans pendek, bersiap keluar.
"kau mau ku belikan apa, haru-kun?" Tanya hotaru
"Hee? Memangnya nee-chan mau kemana?"
"Jalan-jalan, cuma sebentar"
"Tapi, karma-nii ... "
"Ssttt, karna itu kau diam saja. Pulangnya akan ku belikan kue dango 3 warna. Kau suka kan?"
Haru mengangguk, lalu menjawab "kalau begitu hati-hati. Pulangnya sebelum karma-nii ke sini"
"Hai~ hai~ ittekimasu"
*****
Hotaru pov
Sudah 3 hari aku izin tidak sekolah. Sudah ada banyak hal yang tak ku tahu. Dari pesan yang dikirimkan isogai, ada dua murid baru.
Pertama, artileri yang diberi nama Ritsu. Awalnya aku tidak percaya, hingga 'Ritsu' muncul di ponsel ku dan memperkenalkan dirinya sebagai mobile ritsu.
Kedua, murid baru bernama itona. Kata karma, dia saudara koro-sensei. Bayangan pertama, si 'itona' gurita kuning seperti koro-sensei dengan tentakelnya. Tapi, dia manusia seperti ku, dan juga dengan tentakel di kepalanya.
Euggghhh
Sepertinya menjijikan.
Dan yang membuatku sangat iri. Karma dan nagisa pergi ke hawai untuk menonton Sonic Ninja.
Aku tekankan sekali lagi. SONIC NINJA. Demi tuhan aku ingin sekali menontonnya. Dan mereka pergi hanya berdua, dengan koro-sensei sebagai alat transportasi.
Menyebalkan.
Bukk
Seseorang menabrakku dari belakang, hingga aku terjungkal ke depan. Aku mengaduh ke sakitan
"Gomenasai" orang didepan ku mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri.
"Daijobu ka?" Tanya nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : Story[HIATUS]
FanfictionAssassination Classroom Fanfiction