Jimin Cabul?

3.2K 377 21
                                    

Pukul delapan malam Jimin menerobos masuk kedalam rumahku. Ia tak memencet bel dan langsung mengitari rumahku, dan saat aku keluar dari kamar setelah mandi aku sudah mendapati sebuah donat glaze yang tengah mengotak atik laptopku di ruang tengah.

"JIM!" Teriakku sambil berjalan mendekatinya. Ugh, dia terlihat imut dengan kaos berwarna kuning yang ia kenakan.

"Apa? Naruto dateng-dateng udah marah aja ih. Tuh, aku bawa jus sama cemilan." Jawabnya cuek. Selembar kertas data hasil survey yang kubawa pulang juga sudah ditangannya.

Deg!

"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanyaku kesal saat tiba-tiba jimin menoleh kearahku.
Ia memandangku lagi. Bibir imutnya itu dibiarkan terbuka dan alisnya mengkerut.

"Bukankah tadi aku menyuruhmu untuk berdandan seksi?" Sial. Dia menanyakannya dengan wajah yang serius. Tsk, aku tidak menjawabnya dan hanya menjejalkan ciki ke mulutnya.

Setelah lima menit bertengkar, kami memutuskan untuk serius mengerjakan laporan. Jimin yang mengetik, aku yang menghitung dan mendikte.

"Surveynya ga membuahkan hasil ya ternyata" aku membetulkan kacamataku dan menyedot jus di sebelahku.

Plak!

Donat glaze berkaos kuning yang ada disebelahku itu menyentil dan memukul pelan tangan kananku.

"Sakit, jim! Apaan sih? Jangan modus mau pegang-pegang deh" sekali lagi aku membetulkan kacamataku-dan poniku.

"Oy, siapa yang modus? Kau yang melakukannya duluan. Lihat, kau meminum jusku nona tukang marah." Ujarnya sambil nelemparku dengan tutup bolpoin.

"Apasih? Ini jusku! Lihat nih, rasa straw-" aku membaca tulisannya lagi dan... "oh my, maaf. Aku meminum jusmu. Kau buka yang baru saja ehehe"

Jimin memindahkan laptop yang ada dipangkuannya itu ke meja. Ia membetulkan bokongnya dan mengambil napas dalam-dalam.

"Bukan itu masalahnya, duhai partner kerjaku."

Aku mengembangkan lubang hidungku.

"Kau minum dari sedotanku." Lanjutnya

Aku membuang napas kasar. "Lalu kenapa?"

"Kita berciuman secara tidak sengaja! Kau mengambil first kissku! Oh tidak!" Teriaknya sambil menutupi dadanya dengan kedua tangannya. Geli.

Aku memukulnya dengan tutup toples. "Kau ini ngomong apa huh? Kebanyakan nonton drama ya?" Aku masih memukulnya.

"Oy! Sakit! Hentikan!" Ia berteriak lagi. Suaranya benar-benar imut. Aku suka.

Aku kembali membaca kertas di tanganku dan memakan ciki. Mencoba memahami tiap kata dan angka yang di torehkan disana.

"Oy..."

Jimin memanggilku lagi.

"Apa?" Aku menoleh dan mendapati wajah jimin yang hanya berjarak beberapa senti saja dari hidung mancungku. "APA YANG KAU LAKUKAN, CABUL?!"

Donat glaze itu kembali menjauhkan tubuhnya. "Lihat, aku tidak melakukan apapun dan kau bilang aku cabul. Kau perlu ke posyandu."


========
Well, basicnya emang sama kaya Jungkook x You tapi gue sengaja bikin kemasannya beda ehehe
Enjoy ya!
VOMMENT kuy biar ceritanya dilanjut terus!
kisskiss airo

Jimin X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang