Perang? - 2

2.7K 265 110
                                    

Jimin menghela napas dengan tidak ikhlas. Matanya terpejam menahan emosi. Bibirnya mengerucut pertanda bahwa ia sedang kesal. Sekali lagi, Jimin menghela napas, lalu menyeruput kopi hitamnya dengan kasar.
"Perang? Ngomong apa sih?" Jimin jutek. Ia tidak menatapku sama sekali.

Aku benar-benar kesal dibuatnya. Sebenarnya, apa yang terjadi sehingga ia mengabaikanku seperti ini? Apakah ia memang sedang marah padaku atau inilah wujud asli seorang Park Jimin yang begitu berbeda dengan yang kukenal.
"Kamu kenapa sih, Jim? Marah sama aku? Mau ngajakin berantem?" Bodohnya aku tersulut api. Erosi jiwa.
Jimin beranjak dari kursi warung dan menarik tanganku, membawaku pergi menjauh dari warung kopi yang sedang padat konsumen.

"Kamu bisa ga sih gausah rese?"

Whuut? Aku? Rese?

Jimin berkacak pinggang dan menjambak rambutnya kesal.

"Ya maaf. Seharusnya aku ga perlu marah-marah gini. Aku sadar aja, Jim waktu itu kamu ngenalin pacar kamu ke aku biar aku jauhin kamu kan? Terus sarapan yang waktu itu cuma buat salam perpisahan doang. Sekarang aku paham kalo kamu cuma main-main aja. Buat becandaan doang. Emang akunya aja yang geer."

Dar!

Demi tuhan kalimat-kalimat itu keluar tanpa perintah begitu saja. Lidahku juga tidak keseleo sama sekali saat mengucapkannya.

Apa yang sudah kukatakan, huh?

Gila! Gila!

Tapi, memang itu yang ada di pikiranku. Kalimat-kalimat itu berlarian seharian penuh di pikiranku, sangat mengganggu.

"Tsk, baru sadar, Nar?" Jimin menyibakkan rambutnya. "Kalo udah tahu kaya gitu kenapa masih gangguin aku kaya gini? Pulang sana!" Ia mengibaskan tangannya mengusirku. "Pulang sana! Katanya sakit malah kelayapan!"

=======
Hueee opo iki?
Vomment dude
Masih ada lanjutannya
Love, airo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jimin X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang