Hari ini Jimin datang terlambat ke kantor. Wajahnya agak pucat dan keringatnya benar-benar tak bisa dibendung. Baju yang dikenakan olehnya juga sangat basah karena keringatnya. Jimin benar-benar terlihat berantakan. Aku tidak tahu apa yang telah terjadi padanya pagi tadi, bahkan aku tak melihatnya keluar rumah dari kemarin sore.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jim, kamu kenapa? Pucet gitu." Tanyaku sambil menyeruput teh panas di tanganku.
Ia masih mencoba menormalkan kembali napasnya dan tetap mengelap keringatnya. Bukannya menjawab pertanyaanku jimin malah menarik tanganku. Memintaku untuk mengikutinya yang pergi menuju ke rooftop.
"Jim, mukamu makin pucet loh." Ucapku begitu kami sampai di rooftop.
"punya minyak kayu putih ga?" tanyanya sambil memegang perutnya. Hmm, memang sih aku
kemana-mana selalu membawa minyak kayu putih atau balsem, dan setiap pagi aku selalu membawanya ditangan. Tanpa aba-aba ia langsung menyerobot minyak kayu putih yang ada di tangan kiriku. "Aku kram perut. Tadi hampir ga berangkat kerja." Lanjutnya sambil membuka kemejanya.
"Lah kan makenya di perut, Nar. Gimana deh kamu jangan mikir yang engga-engga." Jawabnya sambil menuang minyak kayu putih di tangannya. "Kalo gamau ngeliat, kamu aja yang ngasihin minyak kayu putihnya. Gimana? Hahaha"
Aku memukul bahunya kesal.
Selesai, ia membetulkan kembali kemejanya. Kami duduk bersebelahan, menatap matahari yang semakin meninggi. Jimin melepas tas dan topinya, membetulkan posisi duduknya lalu menarik napas dalam-dalam. "Masih sakit." Rengeknya.
"Mana ada langsung sembuh, Jim."
"Kalo kaya gini pasti langsung sembuh" ucapnya sambil memelukku.
Jangan bikin baper napa jim?
=======
Vomment ya guys hehe luv <3
Nih outfit jimin ngantor hari ini :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
