I am sorry, I am not perfect for you
# # #
~ YoonGi POV
Langit masih biru, walaupun semburat kemerahan mulai muncul menghiasi. Aku merapatkan mantelku, udara dingin mulai bertiup.
Melalui kacamata hitamku, aku menatap lurus ke depan. Pepohonan di samping kanan dan kiriku bergerak ditiup angin.
Jalanan sepi.
Selalu saja.
Sudah menjadi rutinitasku ke tempat itu.
Ya, tempat itu.
Tempat dimana aku melepaskan segala kegelisahanku, penyesalanku, kemarahanku, kekecewaanku, sejak hari itu.
Hari dimana aku merasa menjadi orang paling tak berguna di dunia.
Di dunianya.
Tak peduli aku telah menjadi seorang publik figur, berpenghasilan tinggi, membuat kagum banyak orang.
Tapi aku membuatnya kesepian.
# # #
"Oppa, ajari aku..." pintanya.
Aku memandangnya malas, apalagi sekarang?
"Ajari aku menjadi dancer." ucapnya.
Hah?
"Apa?" balasku dengan muka menyebalkan.
"Ajari aku dance seperti yang kau lakukan bersama teman-temanmu itu.." ucapnya seraya menundukkan kepalanya.
"Maaf ya, aku bukan spesialis dance." jawabku tak peduli, kembali menulis lirik.
Ya, walaupun sekarang sedang liburan dan aku pulang ke rumah, aku tetap membawa pekerjaanku kesini. Sebagai komposer lagu, aku harus memantapkan lagu ini sebelum kembali ke dorm.
"Tapi dancemu tidak buruk kok!" ucapnya masih membujukku.
"Hah," aku menghela nafas, lalu melanjutkan
"Kalaupun aku bisa, aku tidak mau mengajarimu!" tegasku.
"Huh! Dasar Oppa pelit!" balasnya seraya menjulurkan lidah , lari menuju kamarnya.
Aku hanya menggelengkan kepala, memilih tak menggubrisnya.
Min YoonHwa, adikku. Adik perempuanku lebih tepatnya. Adik yang cerewet dan bandel. Umur kami terpaut 5 tahun. Umurku 23 tahun dan dia sebentar lagi menginjak 18 tahun.
Masa pubernya, masa dimana dia masih mencari jati diri. Tak jarang dia melakukan hal-hal menyebalkan di depanku.
Tapi bagaimanapun juga, she is my little sister.
Aku sayang padanya, tentu saja. Bagaimanapun juga, dia telah mengisi masa kecilku yang tergolong suram ini.
Mungkin bila diumpamakan, aku adalah hujan dan dia pelanginya. Walaupun kulitku lebih putih dibanding dirinya-karena kulitku mendekati pucat.Tingginya se telingaku, dengan rambut panjang sepunggungnya. Wajahnya imut terkesan manis, mirip denganku.
Bahkan dulu ketika kami masih kecil, kami pernah disangka anak kembar.
Tapi sekali lagi, sifat kami berbeda!
Aku yang tergolong cuek, dingin, jutek, pemalas(?)-ini menurut orang orang, menghabiskan masa kecil tanpa memiliki banyak teman. Sedangkan dia? Dia populer, punya banyak teman, ya seperti itulah.
Anehnya, dia tidak memiliki kekasih. Tidak bebas katanya. Sudah beberapa kali ada teman namjanya yang datang ke rumah, mengungkapkan perasaan pada YoonHwa. Yang berakhir dengan aku yang membuka pintu dan menatapnya tajam, membuat mereka kabur dari rumah.
YoonHwa?
Hanya bersantai di dalam kamarnya, mengucapkan terima kasih sambil tertawa yang lebih banyak tidak kujawab.
Namun, dia selalu punya cara untuk mengerjaiku. Kalau kalian berpikir dia adalah anak populer yang anggun atau semacamnya, kalian salah besar!
Selain cerewet, dia bandel, ingat?
Appa dan Eomma bahkan sering dibuat pusing olehnya. Dia memang cantik, tapi dia sering bermain sepak bola, memanjat pohon, bermain di kebun penuh lumpur, ya begitulah.
Tapi, bisakah dia sadar umur?
Bukankah sebentar lagi dia menginjak 18 tahun? Ah, kadang aku tak habis pikir dengannya.
Hari itu, aku telah membuat keputusan besar yang akan mengubah hidupku.
Hari itu aku mengikuti audisi BigHit.
Aku ingin membuktikan pada semua bahwa aku bisa berubah, aku bisa jadi terkenal dan punya uang sendiri. Pertama kali aku mengutarakan niatku, Appa dan Eomma tersenyum bangga, mengijinkan. Sedangkan YoonHwa? Malah menertawakanku!
"Oppa ingin jadi artis? Hahaha..."
"Aku akan membuktikannya YoonHwa!"
"Hahaha, benarkah? Buktikan kalau begitu!" tantangnya.
Aku sudah sangat jengkel saat kemudian dia melanjutkan,
"Apapun jalanmu nanti oppa, aku akan tetap mendukungmu, percayalah!" ucapnya sambil menepuk bahuku, lalu beranjak ke kamar.
Aku ingat, dari awal aku mengikuti audisi hingga aku diterima menjadi salah satu bagian dari sebuah boyband, dia selalu menemaniku. Bahkan ketika pengumuman, dia memelukku bangga. Awalnya aku kaget, karena kami jarang melakukannya. Tapi pada akhirnya aku membalasnya.
Lalu mulailah kepergianku dari rumah, pindah ke dorm, dan mengikuti trainee. Aku masih menghubungi Eomma dan Appa, terkadang juga YoonHwa.
Itulah kegiatanku selama 3 tahun terakhir. Jauh dari rumah dan jarang pulang. Ketika pulang pun, aku bersikap seperti dulu pada adikku. Padahal aku banyak berubah setelah menjadi bagian dari boyband BTS. Entahlah, mungkin terkadang aku rindu sosokku yang dulu.
Sikap yang sangat aku sesali saat ini.
# # #
next?
hehehe, maaf kalau sebelumnya banyak typo dimana2, maklum masih pemula:p
aku nulis ini hanya berdasarkan ide di kepalaku,aku gak tau kalo Min YoonGi beneran punya adik cewek?
Tapi untuk kelangsungan cerita, kita anggep ada aja dulu y:p
ok, happy read all!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Lovely Sister
FanfictionIni kisah kakak tsundere dan adeknya yang jaim parah. Selamat membaca! "Bagaimanapun juga, dia tetap adik kecilku."