Buku diary?
Hari ini YoonGi oppa bilang ingin menjadi artis. Apakah ini tanda YoonGi oppa mulai berubah? Aku harap begitu. Aku akan mendukungnya!
Ini kan, kejadian malam itu?
Aku mengantar YoonGi oppa ke tempat audisi. Aku memang tidak melihat YoonGi oppa tampil, tapi aku percaya dia telah melakukan hal yang terbaik. Tuhan, semoga YoonGi oppa lolos.
Ini ketika dia mengantarku ke tempat audisi. Aku ingat awalnya aku tidak mengijinkannya, tapi dia memaksa. Aku membuka lembar selanjutnya.
Oppa ku lolos! Syukurlah doaku dikabulkan. Semoga oppa dimudahkan selalu.
Ternyata doanya untukku. Ini ketika dia memelukku waktu itu. Lembar selanjutnya,
Hari ini, oppa mulai mengikuti trainee. Yang artinya oppa akan pergi dari rumah. Rumah rasanya sepi tanpanya. Tapi untuk kesuksesannya, kenapa tidak?
Hah? Dia merasa kesepian? Bukankah dia tersenyum ketika aku pergi? Kupikir dia senang aku tidak ada di rumah.
Jadi, itu senyum palsu?
Oppa, sudah berapa lama kita tidak bertemu? Kapan oppa dapat libur? Pulanglah oppa, jebal...
Dia benar-benar kesepian. Dan aku tidak mengetahuinya. Atau malah tidak peduli?
Oppa, tahukah oppa ketika BTS memulai debutnya hingga karirnya melesat seperti sekarang, tidak ada teman-temanku yang tahu bahwa aku adalah adik dari seorang Min YoonGi, artis yang sedang tenar itu.
Karena aku punya alasan tersendiri..Alasan? Alasan apa? Mengapa harus ditutup-tutupi?
Oppa, aku takut. Tiba-tiba saja ada surat aneh tanpa alamat di lokerku. Katanya dia tahu rahasiaku. Semakin hari semakin banyak. Bahkan akhir-akhir ini aku merasa diikuti seseorang. Ada apa? Apa salahku?
Siapa yang berani melakukan ini pada YoonHwa?
Tanpa sadar aku mengepalkan tanganku geram.Halaman selanjutnya membuatku kaget setengah mati.
Hari ini, aku memenuhi permitaan surat aneh itu. Aku diminta menuju ke belakang sekolah kalau tidak ingin rahasiaku terbongkar. Dan tidak ada yang boleh ikut, hanya aku sendiri. Toh, aku bisa ilmu bela diri. Tapi, tiba-tiba saja ada yang membekap mulutku dengan kain. Lalu semuanya gelap.
Bangun-bangun aku sudah ada di ruang UKS ditemani Kim RanYa, sahabatku. Katanya, ada yang mencoba menculikku dan ingin menjadikanku sandera. Supaya dia bisa memeras keluargaku. Terutama YoonGi oppa karena dia artis. Sekarang pelakunya sudah diurus.
Hari yang menyeramkan! Bagaimana jadinya bila RanYa tidak menolongku waktu itu?Sial! YoonHwa diculik?! Siapa yang berani melakukan hal seperti itu padanya?! Jujur aku sangat marah sekarang.
Untung saja, tidak ada yang tahu kejadian penculikan, penguntit, ataupun surat aneh itu. Hanya RanYa yang tahu. Toh hanya dia juga yang tahu rahasiaku. Karena dia sahabatku sejak kecil. Selama ini dia selalu membantuku menyembunyikan jati diriku.
Thank you Kim RanYa !Aku tidak habis pikir dengan YoonHwa. Tidak ada yang tahu? Bahkan eomma dan appa tidak?
Apalagi aku?
Aku tidak mau memberitahu jati diriku karena aku takut merepotkan keluargaku, terutama YoonGi oppa yang sedang berjuang keras di luar sana. Cukup sudah aku merepotkan eomma dan appa saat dulu kecil, sekarang aku harus bisa menjaga diriku sendiri. Demi keluargaku,dan demi kesuksesan YoonGi oppa.
Tes.
Air mataku menetes dan semakin deras.
YoonHwa bodoh! Mengapa dia melakukan semua ini sendirian?
Dia rela mengorbankan keselamatannya demi keluarga ini, demi aku?
Aku merasa aku orang yang paling tidak berguna sekarang.
Kemana saja kamu selama ini Min YoonGi?!
Bahkan adik sendiri terancam bahaya kau pun tidak tahu? Oppa macam apa aku ini?!
Tangisku semakin deras ketika membaca tulisan YoonHwa selanjutnya.
Hari ini, YoonGi oppa pulang. Akhirnya!
Aku meminta dia mengajariku dance, ya sebenarnya itu hanya alasan sih, supaya aku bisa dekat dengannya yang mulai ekspresif ini. Tapi oppa menolak. Sikapnya masih dingin padaku. Karena kesal, aku masuk kamar.
Apa salahku oppa? Apa oppa membenciku? Selama ini aku berusaha mencari celah untuk menelusuri hatimu, menjadi adik yang baik.
Tapi, tampaknya gagal ya?
Lusa aku pergi ke Australia. Semoga ketika aku kembali ke rumah, YoonGi oppa sudah lebih hangat padaku.
Sedikit saja, tidak apa-apa kan oppa? Jebal..Aku mengusap air mataku kasar.
Mulai sekarang, apapun YoonHwa, apapun yang kau minta, oppa akan berusaha memenuhinya. Tak sekedar sikap hangat YoonHwa, oppa akan memberimu kasih sayang sehangat matahari padamu. Percayalah!Maafkan oppamu yang egois ini, yang cuek ini, yang tidak berguna ini.
Mianhae YoonHwa. Kita mulai dari awal, bisakah?Baru saja aku merapikan kembali buku diary YoonHwa, tiba- tiba saja terdengar suara keributan di bawah.
Ada apa?
#next?
Mungkin cerita ini bentar lagi tamat. Tapi aku senang karena ada yg mau membaca karya ini. Karya yang jauuuhh dari kata sempurna.
Apalagi kalo kasih komentar dan vote.
Matur nuwun pisan euy!Ok, see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Lovely Sister
FanfictionIni kisah kakak tsundere dan adeknya yang jaim parah. Selamat membaca! "Bagaimanapun juga, dia tetap adik kecilku."