"Yoona-ya" aku memang tidak pernah mendengar suaranya lagi sejak kami bercerai 3 tahun lalu, tapi entah kenapa aku dengan mudah mengenali suaranya.
"Junho-shi" sebelum aku benar-benar memastikan siapa pemilik suara itu yijin memanggilku. Dan saat aku membalikan pandanganku wanita itu sudah tidak ada.
"wae? Ada yang kau cari?" yijin bertanya dengan nada bingung, mungkin dia sadar ketika mataku tidak terfokus padanya.
"anniyo, aku hanya merasa seperti melihat teman lama, lupakan saja mungkin aku salah melihat" jelasku, dalam pikiranku muncul tanya apa benar aku salah mendengar suara yang begitu aku ingat.
"so, kenapa tiba-tiba memutuskan untuk datang ke sini? Aku pikir kita sepakat untuk bertemu di kantormu"
"aku hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan?" jelasku.
"tentang kita?" tanyanya bersemangat.
"Aniya, ini tentang pekerjaan" jawabku singkat.
"arasso, so JUNHO-SHI apa yang ingin anda bicarakan?" nada bicaranya kembali formal, aku tau dia kesal.
"yijin-ah"ucapku lembut
"arasso, wae? I really hate you, jongmal" ucapnya kemudian berbalik, akupun mengikutinya.
***
"So ada yang bisa saya bantu Junho-shi?" Yijin bertanya dengan serius, mungkin dia sudah menyampingkan perasaannya.
"aku membutuhkan bantuanmu untuk produkku yang akan keluar bulan depan, aku ingin konsep yang fresh, aku tahu untuk hal ini kamu ahlinya" jelaskanku.
"aku bisa menerimanya, but I cant do it myself, aku akan memilih seseorang untuk melakukan proyek ini, aku pastikan untuk memilih beberapa ide terbaik untuk anda pilih, jadwalku padat hingga 2 bulan kedepan. Bagaimana?"
"its ok, I trust your choice " jawabku dengan senyum.
"ok, aku akan menyiapkan kontraknya dan mengirimnya secepat mungkin ke kantor anda sebagai gantinya kirim berkas yang jelas tentang produknya, agar kami bisa mengerjakannya dengan baik"
"sure" jawabku singkat.
"junho-ya" yijin berkata pelan.
"wae?" kami kembali menjadi teman.
"don't you think this is the best time?"
"untuk apa?" tanyaku cepat "kalau kamu memintaku untuk menemanimu hari ini, yijin-ah mianhae aku sibuk"jelasku.
"no, bukan tentang itu, tapi tentang kita, bukankah ini waktu yang tepat untuk meresmikan hubungan kita?" yijin bertanya penuh harap, aku tahu dengan jelas apa yang dia inginkan.
"yijin-ah, mianhae aku terlalu sibuk untuk hal itu" jawabku berharap dia akan menerima jawabanku.
"wae? Aku selalu ada untukmu? Aku juga tidak pernah memintamu untuk selalu ada denganku, sibukmu tidak akan merubah perasaanku" suaranya bergetar.
"tidak ada yang salah denganmu, semuanya tentangku, aku tidak bisa menjanjikan apapun, aku sudah bilang berulangkali cari kebahagiaanmu sendiri" aku tidak tahu kenapa untuk kesekian kalinya aku menolak yijin, padahal diluarsana banyak pria yang berharap menjadi diriku pada saat ini.
"kebahagiaanku ada padamu" ucapnya geram, aku memahami apa yang dia rasakan, tapi aku juga tahu apa yang aku cari, dan itu bukan yijin.
"gemanhae, aku akan menunggu kontraknya, dan aku harap kerjasama ini akan berjalan baik" ucapku kemudian meninggalkan ruangan yijin.
***
"Bisa sediakan waktu untuk meeting besok? Teamku akan menemuimu untuk membicarakan konsep yang akan kamu pilih" aku tersenyum simpul membaca pesan di hpku, yijin memang keras kepala tapi dia tetap propesional.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DIVORCE
FanfictionKetika 2 manusia yang memutuskan untuk bercerai dipertemukan kembali oleh takdir, will they fall in love again?. Lee Junho pengusahan yang sukses diusia muda tapi tidak mampu mempertahankan pernikahanya, mampukah ia membuka hatinya? Dan Im Yoona, wa...