Chapter 4

594 65 17
                                    



"

annyeonghaseyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

annyeonghaseyo..."aku mendengar suaranya dengan jelas, apa dia datang, mataku mengarah pada suara itu dan ya aku melihat Yoona sedang berbicara dengan omma.

"waso" jawab omma nada bicaranya terdengar senang. Dari kejauhan aku memperhatikan mereka terlihat dekat, apakah selama ini Yoona masih berhubungan dengan orangtuaku. Tanpa ku sadari mata ini terus menatap wanita yang pernah sangat dekat denganku, tanpa sengaja pandangan kami bertemu, kali ini aku tidak bisa membaca apa yang ada dipikiran wanita itu.

Pesta terus berlanjut, aku dan Yoona sama-sama saling menghindari, hanya saja kami memiliki alasan yang berbeda.

Aku menegak minumanku, ntah sudah berapa gelas yang kuhabiskan.

"Junho-ya" dari kejauhan aku melihat yijin berjalan kearahku, senyumnya indah tapi tak pernah bisa membuatku berdebar.

"annyeong" jawabku pelan "kau terlambat, hal yang tidak biasa untukmu nona moon" ucapku membuatnya tertawa kecil.

"memilih gaun tidak mudah bagiku sepertinya, apalagi aku akan bertemu keluargamu" jawabnya masih dengan senyuman.

"gemanhae, jangan membuat orang lain mengarang cerita tentang kita" ucapku mengingatkan.

"aish, tiidak bisakah aku mengambil kesempatan" ucapnya "mana ibumu, aku harus memberi salam bukan?"tanyanya.

Mataku mencari dimana ommaku saat yijin mengernyitkan dahinya.

"wae?" tanyaku heran

"anniyo, sepertinya aku salah melihat orang, tidak mungkin karyawanku ada disini, apa kau mengundang tim ku datang?" tanyanya memastikan, aku yakin yijin melihat Yoona.

"anni, mungkin kau salah melihat"aku berbohong tidak mau mempersulit Yoona nantinya.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam beberapa tamu mulai meninggalkan pesta.

"Junho-ya aku pulang sekarang" ucap yijin "aku tidak mau menghabiskan semua minuman yang sedari tadi menggodaku, aku sedang diet"

"arasso, aku antar kedepan"

Sebelum memasuki mobil yijin memeluku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya berdiri tanpa memeluknya,

"saranghae" bisiknya kemudian melepaskan pelukannya dan masuk kemobil, aku hanya mematung, apakah aku sudah siap dengan hubunagan baru? Aku sendiri tidak tahu jawabnya. Saat aku berbalik arah aku melihat Yoona berdiri terpaku, apa dia melihatku dan yijin?.

"Mau pulang" ucapku menghampirinya

"oh" jawabnya singakat.

"arasso, hati-hati" ucapku singkat, aku tidak tahu apa yang ku katakan, aku juga tidak tahu harus melakukan apa. Dan akupun berjalan meninggalkannya,

THE DIVORCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang