Chapter 0.3 : Uncle Slendy

1.8K 291 50
                                    

Hari-hariku berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Tetap datar dan membosankan.

Padahal aku ingin sekali bermain keluar mansion Creepypasta. Rasanya bosan jika berada didalam mansion terus menerus.

Bisa saja aku pergi bersama salah satu member Creepypasta kecuali Jeff, Madness, Eyeless Jack dan Laughing Jack tentunya, tapi paman Slendy tidak mengizinkanku.

Terlebih aku sepenuhnya masih seorang manusia.

Terkadang, aku merasakan bahwa paman Slendy itu seperti ayah bagiku. Ayah yang menjaga seorang putrinya. Aku... tidak tahu siapa ayahku.

"[Y.N]!" Aku menolehkan kepalaku ke belakang. Anesteshia dengan tangan yang terlipat didepan dada menyuruhku ketempatnya.

"Hai Anesthesia, ada apa?" Tanyaku. Gugup seperti biasa.

"Sepertinya Jane akan pulang sore ini. Jadi, aku minta tolong supaya kau keluar dari kamar itu." Aku membelalakkan mataku. Ia mengusirku dari kamar itu?

"Tapi, barang-barangku terlalu banyak. Itu akan memakan waktu yang cukup lama." Ucapku beralasan. Sebenarnya, alasan tersebut 75% benar. Barang-barang tersebut jika dipindahkan pasti berat dan memakan waktu yang cukup lama.

"Baiklah. Sudah seharusnya aku tidak berpikiran untuk meminta tolong pada gadis pemancing murahan." Lagi-lagi aku tercengang oleh perkataannya.

"Maaf. Siapa yang kau maksud?" Tanyaku pelan namun tegas.

"Oh, jangan berpikiran negatif sayang. Itu hanya candaan." Anesteshia memandangiku dengan tatapan remeh.

"Anesteshia, aku tahu aku ini manusia sepenuhnya. Bukankah kalian juga manusia?" Tanyaku kesal.

Setiap manusia pasti ada batas kesabarannya. Bukan berarti ia seorang yang cantik dan derajatnya tinggi, ia bisa menginjak harga diriku.

"Aku hanya tidak suka jika ada seorang manusia tidak berbakat masuk kedalam mansion." Anesteshia tersenyum mengejek kearahku.

"Aku akan pindah kamar sekarang!" Ucapku dengan nada naik satu oktaf membuat beberapa member creepypasta disekitar kami melirikku.

"Jangan berisik [Y.N]!" Helen berkata sambil melukis.

Aku membungkukkan badanku 90 derajat lalu bergegas menuju kamarku.

Sesampaiku dikamar. Aku segera mengeluarkan baju-bajuku dari dalam lemari. Aku tidak peduli nyeri ditanganku karena aku terus bekerja.

Biar kujelaskan kenapa aku menolak permintaan Anesteshia tadi. Aku lelah.
Ya, aku bangun pagi-pagi untuk menyapu mansion meskipun aku tahu bahwa ada beberapa orang yang menyapu mansion kemudian aku membereskan kamar mandi dan setelah itu aku mencuci piring. Aku bukan pembantu, tapi kenapa mereka begitu kejam?

Tanpa sadar setitik air mata terbit dari mataku. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku tahu ini sedikit kekanakkan, aku menangis karena kesal akibat disuruh-suruh.

"Sweetheart." Aku tersentak oleh suara tersebut. Paman Slendy.

"Uncle Slendy, what are you doing in here?" Tanyaku tanpa berbalik. Katakanlah aku tidak sopan. Aku hanya tidak mau paman Slendy melihatku menangis.

Paman Slendy sepertinya berjalan mendekatiku karena aku mendengar derap langkahnya.

"What are you doing?" Tanya paman Slendy.

"Aku ingin pindah kamar." Jawabku.

"Oh, apa karena Mrs.Jane yang akan pulang nanti sore?"

Aku mengangguk.

"Uncle berpikir, ia pasti tidak akan keberatan."

Bagaimana jika iya?

"Aku tidak ingin mengganggu Jane." Ucapku.

Paman Slendy kini berada disampingku. Ia membungkuk untuk mensejajarkan pandangannya denganku.

"Kau sudah tumbuh besar."

Aku menolehkan wajahku kearah paman Slendy.

"Memang seperti apa aku dulu?" Tanyaku.

"Kau akan berteriak seperti 'This is my room. Stay away!' dan kemudian kau membasmi siapapun yang mencoba mendekati ruanganmu." Aku tertawa mendengar penjelasan paman Slendy.

"Uncle, kali ini aku tidak bisa. Aku harus pindah kamar."

"As i thought. Kau tumbuh dewasa [Y.N]" paman Slendy mengelus kepalaku lembut. Aku memeluknya.

Tidak berubah.
Selama 4 tahun ini paman Slendy tetap tidak berubah. Ia akan dan selamanya tetap menjadi seorang ayah dan teman bagiku.

Aku menyayangimu paman.

Sangat menyayangimu.

**

"[Y.N], apa kau bisa datang?" Aku yang tengah makan siang mengadahkan kepalaku untuk melihat siapa yang memanggilku. Suara tegas namun sedikit seksi, Nurse Ann??

Yap, benar. Dihadapanku berdiri Nurse Ann yang memakai baju suster seperti biasanya.

"Datang apa?" Tanyaku.

"Huft, apa kau tidak diberitahu oleh Tuan Slenderman?" Tanya Nurse Ann balik. Aku menggelengkan kepala polos. Aku memang tidak tahu ada apa.

"Besok, adalah hari berburu." Nurse Ann membuka sedikit kancing bagian atas baju susternya lalu mengerlingkan matanya kearahku.

Aku hanya tersenyum geli.

Tapi, kenapa aku sendiri yang tidak diberitahu ya?

"Umm, Nurse, sebenarnya aku sama sekali tidak mengetahui hal ini." Ungkapku jujur. Nurse Ann menarik kursi dihadapanku lalu duduk.

"Bisa dibilang ini adalah hari dimana para member Creepypasta serentak mencari mangsa pada hari itu juga. Kau akan menembus hutan lebat yang jauh dari cahaya matahari untuk mendapatkan seorang manusia. Tidak ada yang istimewa." Jelas Nurse Ann panjang x lebar.

Aku hanya mengangguk-ngangguk saja.

Nurse Ann adalah seorang member Creepypasta perempuan. Ia wanita yang cantik dan seksi. Sepertinya ia dekat dengan Doctor Smiley.
Ia juga baik padaku.

"Umm, aku ingin bertanya. Diluar sana ada apa saja?"
Nah, inilah yang mengganjal dihatiku daritadi. Aku penasaran ada apa diluar sana sampai-sampai paman Slendy tidak pernah membiarkanku keluar dari mansion.

"Banyak hal berbahaya diluar sana. Kau mungkin tidak tahu karena yang membawamu Tuan Slenderman." Perkataannya tersebut membuat bulu kudukku naik.

"Bisa dikatakan mansion ini berbeda dimensi dan hanya bisa dimasuki melalui portal." Nurse Ann lagi-lagi mengatakan sesuatu yang membuatku ketakutan.

"Umm, jika berbeda dimensi apa waktunya juga berbeda?"

"Mungkin saja. Untuk hal ini, Clockwork-lah yang ditugaskan dan untuk urusan portal kurcaci hijau itu yang melakukannya."

Hebat.

Apa mereka benar-benar manusia?

Tiba-tiba aku teringat akan perbincanganku dengan Anesteshia tadi pagi.

"Nurse-- Oh aku hampir lupa. Karena hutan itu cukup berbahaya ada juga member Creepypasta yang berpasangan." Perkataanku terpotong olehnya. Aku menatap sendu Nurse Ann.

Seharusnya aku tahu, mereka ini bukan manusia.

Dasar bodoh!

#

#

#

Huee huee vote and comment please!
Sorry kalau ceritanya ngebosenin, next chapter aku pendekin dah!
500 word aja.

Btw, maaf kalo disini ada penggemar Anesteshia. Chara favorite kalian aku jadiin antagonis heheh.
Sebenarnya, aku juga suka lho ama Anesteshia, Sally apalagi Nurse Ann.

See ya!

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang