Chapter 2.5 : [Y.N]

1.2K 242 22
                                    

Playlist : Heathens - Twenty One Pilot

When i'm gone - Eminem

Let me hear - Fear, and loathing in Las Vegas

*

Namaku [Y.N], aku telah hidup didunia fana ini selama 18 tahun dan sekarang aku tidak tahu harus menyebut situasi ini dengan apa.

Melihat kedepan, aku menemukan kematian, melihat kebelakang aku menemukan kesedihan bersanding dengan darah.

Umurku 18 tahun, aku cukup dewasa untuk memahami semua yang terjadi pada diriku. Ternyata, aku telah ditipu oleh seorang mahluk aneh. Ironisnya, dia adalah pamanku dan satu-satunya yang kusayangi didunia ini. Aku kehilangan kata-kata begitu tahu ia menyembunyikan jati diriku yang sebenarnya. Padahal, aku akan memaafkannya, tidak apa, tidak apa orang tuaku dibunuhnya, tapi setidaknya janganlah ia menutup-nutupi. Itu membuatku sakit hati dan aku tahu sekali apa yang akan terjadi jika 'sisiku' yang lain terbangun.

Sudah cukup aku lepas kendali 10 tahun yang lalu. Aku tidak ingin mencelakai orang lebih banyak lagi.

"[Y.N],"

Kakiku sontak berhenti berlari, napasku tercekat. Barusan ada suara yang memanggilku 'kan?

Kumohon jangan disaat seperti ini 'kalian' menghantuiku! Aku lelah!

"Jeff," Bisikku.

Sial.

Bagaimana bisa aku menyebut namanya? Kenapa aku menjadi bergantung serta pengecut seperti ini?

Dia tidak ada [Y.N]. Bangunlah.

Kau sendiri disini. Kau bisa melakukan apapun yang kau suka.

Aku menganggukkan kepalaku kecil, meyakinkan pada diri sendiri bahwa tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Lantas kutegapkan badanku, menatap lurus kedepan melanjutkan berlari.

Tujuanku saat ini adalah ruangan berwarna abu-abu bercampur abu-abu.

Dimana disitu ada loker berjumlah puluhan. Berisi arsip tentang korban pembunuhan. Jeff benar-benar pemuda yang berbeda, ia meninggalkan setiap catatan yang ia tulis dibalik bungkusan permen. Dan aku tahu, kenapa ia memintaku untuk memohon. Itu karena ia menyadari kalau aku adalah tipe perempuan manja. Get it?

Aku tidak menyesali nasibku kali ini. Bertemu dengan seorang Jeff The Killer membuatku lebih mengenal mana yang bisa dikatakan cinta, mana yang bisa dikatakan kebaikan dan mana yang bisa dikatakan keburukan.

Kuhela napas panjang, hidup ini benar-benar indah. Tergantung bagaimana cara menanggapinya juga.

"Ohhohoho, aku menemukanmu, [Y.N]," Aku terlonjak. Bibirku gemetaran karena takut bila yang menemukanku itu adalah paman.

Kuputar badanku perlahan, oh ... dia ... Anesteshia.

Aku tersenyum tipis. Bolehkah aku jujur pada diriku? Aku membencinya. Dari pertama kali aku bertatap muka dengannya.

Namun sayang, sisi baikku selalu menahan-nahanku untuk melakukannya.

Astaga, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, apakah aku harus menunda dan menyia-nyiakan kesempatan emas ini? Membiarkan diriku disiksa olehnya?

Tapi, aku rasa tidak apa-apa kalau aku mengeluarkannya disini. Daripada membiarkan sisi baikku disiksa lalu menangis seperti waktu aku pindah dari kamar Jane.

"Kau punya keberanian juga, ya,"

Aku tertawa kencang. Tidak peduli diriku dilihati dengan pandangan aneh oleh Anesteshia. Ah, aku kelepasan.

Deathly Love [ Jeff The Killer × Reader ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang