Pt. 18

5.2K 597 12
                                    

Sorry karena typo yang sangat menyesatkan.. Gw sampai salah bikin nama tokoh.. Thanks buat yang sudah comment ya.. Karena gw hanyalah manusia biasa

Happy reading

Yeojin POV

Taehyung dan HyooRa telah selesai melaksanakan pernikahan mereka. Mereka telah menjadi pasangan yang bahagia.

Aku dan Jimin hanya sibuk dengan pekerjaan kami. Aku kembali ke Kanada untuk mengemasi barang dan perlengkapanku lalu pindah ke Korea.

Jimin tetap bekerja di perusahaannya. Aku hampir lupa mengatakan ini, guys.. Jimin membangun perusahaan besar yang membuat furniture rumah. Perusahaan yang sangat besar. Aku sangat bangga padanya.

Hari ini aku kembali ke Seoul. Jimin belum tahu aku akan pulang lebih awal. Aku ingin mengejutkannya karena hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Aku menghubunginya lewat skype. "Jimminie.. Happybirthdayyyyy.." kataku dan bernyanyi lagu selamat ulang tahun untuknya.

"Thank you baby, I wish you were here.." katanya.

Sebenarnya, aku sudah ada di perusahaannya, tapi berbeda ruangan. Aku ingin sekali tertawa saat ini.
"Yeah.. Maafkan aku, besok kita akan merayakannya bersama." kataku.

Kebenarannya adalah aku berada di ruangan manager nya, ini hanya berjarak 3 ruangan dari kantornya. Aku bersama keluargaku, keluarganya, HyooRa, dan para pria tanpa Jimin.

"Aku merindukanmu.." katanya.
"Benarkah?" tanyaku.
"Lalu mengapa kau tidak menutup matamu dan berdoa agar aku berada di sana?" Orangtua kami mulai tertawa tapi dengan suara yang sangat kecil.

"Tidakk.." Dia cemberut. Ya, Tuhan.. Dia 23 tahun tapi ia cemberut seperti anak berumur 5 tahun. Ibunya bergumam padaku, 'sangat kekanak-kanakan'.

Aku menyuruh manager nya untuk membawanya dari kantornya. "Aku harus pergi, Honey. Ada sesuatu yang tidak beres di sini." katanya.

"Okay, bye. I love you.." kataku.
"Love you too." Dia memutuskan panggilan.

Aku langsung bersiap dan berlari ke kantornya untuk menyiapkan segalanya. Kami telah membawa kue dan balon. Seperti acara ulang tahun anak kecil. How awesome is that? Aku rindu ulang tahun ke 19, 20, 21, 22 nya dan aku ingin membuat acara ulang tahun yang spesial untuknya.

Sekarang, kami tinggal menunggunya masuk ke dalam. Pintu terbuka dan Jimin masuk tapi tidak melihat ke depan, Ia hanya melihat kertas. Kami tetap diam sampai sebuah balon terbang ke kakinya. Dia melihat kami.

"HAPPY BIRTHDAY PARK JI MIN" Kami semua mengatakannya secara bersamaan. Orangtuanya langsung memeluknya sangat erat, lalu bergantian dengan kami semua. Aku masih diam berdiri dengan memegang sebuah kue. Dia memandangku dan tersenyum.

"Hello Mr. 23 years old, sekarang buatlah sebuah permohonan dan tiup lilinnya." kataku.

Dia berjalan ke arahku dan semua orang berjalan mengelilinginya. Dia menutup matanya dan membuat permohonan, lalu meniup lilin.

"Kau sangat kekanak-kanakan." Ibunya memukul kepalanya.
"Mom.." Dia merengek.

"Kau selalu merindukan calon menantu kami tapi kau tidak pernah merindukan aku dan Ayahmu." Ibunya menatapnya tajam, Aku tertawa.

"Mom, Aku melihatmu setiap hari.. Huh~ Mom, ini sakit.." Dia mengelus kepalanya dimana Ibunya memukulnya.

"Aigoo.." Ibunya tertawa.
"Aku ingin memelukmu." Dia melihat ke arahku.

"Berhenti bertingkah seperti anak kecil, Jimin. Aku sedang memegang kue." Aku menunjukkan kuenya.

"Hyeong, please. Pegang kue itu." Dia melihat Jin yang berdiri di sampingku. Jin menatapnya tajam tapi tetap memegang kuenya. Jimin langsung memelukku dengan sangat erat.

"Huh~ Aku pikir kau akan datang besok." Dia mendekatkan wajahnya ke rambutku.
"Supriseee" kataku.
"Aku merindukanmu."
"Kita berbicara 3 menit yang lalu." kataku.

"Kau pergi selama 1 minggu, Yeojin." Dia berteriak ke arahku.

Aku melihat ke arah orangtuanya yang sedang sibuk berbicara dengan orangtuaku, dan semuanya sedang sibuk dengan ponsel mereka. Oh God, please help me..

"Aku sudah kembali, pria besar.. Kau tidak mau aku pindah ke sini atau tidak?" tanyaku.
"Yeah.." katanya.
"Jadi bersabarlah.." Aku tertawa.

Dia melepaskan pelukannya, menatapku dan tersenyum.
"I love you, Yeojin." katanya.
"Iuwww, berhentilah merayunya.." Suga menyindirnya. Aku tertawa.

Orangtua kami keluar, mungkin untuk makan siang bersama. Para pria dan HyooRa juga keluar. Mereka semua meninggalkan kami berdua sendiri di ruangan ini. Oh, God.

"Sekarang kita potong kuenya. Aku lapar."
"Everything for you, love.." Dia mengedipkan matanya.
Aku memutar mataku.

- 3 jam kemudian -

Aku harus ke kantor imigrasi sebentar untuk mengurus beberapa dokumen. Jimin mengatakan bahwa ia akan menunggu di Starbucks, dekat kantor imigrasi.

Aku hampir selesai dengan dokumenku dan saat ini, aku sedang menunggu. "Ms Kim" mereka memanggil namaku. Aku berjalan ke kasir untuk mengambil dokumen. Aku tersenyum. Akhirnya, Aku telah selesai dengan urusanku. Starbucks, here we go..

Setelah sampai, Aku berjalan masuk dan mencari Jimin. Aku berjalan pelan dan tebak apa yang kulihat. Seorang gadis yang tak kukenal sedang berbicara dan bergurau dengannya, lalu ia tertawa. Aku berbalik menuju pintu keluar dan meninggalkannya. Bagus, Jimin..

Yeojin, tenanglah..
Kendalikan emosimu..

.

.

.

To be continued

Hy..
Part ini adalah part terakhir dari ff gaje ini 😖

Berikutnya adalah Epilogue

Semakin banyak vote, ff ini akan semakin cepat up-date..

Rivi mau vote mencapai 15 vote, baru Rivi akan update Epilogue.. Jadi stay vomment yaa 😊

I hope you like my story..

With Love
RichelVictory 😘

Mysterious Girl || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang