Epilogue

7.4K 633 28
                                    

Jimin POV

Dimana Yeojin? Aku telah menunggu selama 3 jam. Katanya, ia akan datang secepat mungkin. Dimana dia? Mungkin, aku harus menghubunginya.

Mengapa dia tidak menjawabnya? Ayolah Yeojin, jawab.

Aku berdiri dan berjalan ke kantor imigrasi. Aku mencari ke sekeliling tapi tidak melihatnya dimanapun. Mungkin, aku harus bertanya pada penjaga.

"Sir, apakah kau melihat seorang gadis dengan tinggi 5'3, memakai jeans biru dengan kaos putih dan berambut coklat terang?" tanyaku.

"Aku melihatnya tapi ia telah pergi sekitar 2 jam yang lalu." katanya.

Apa? Mengapa dia tidak menemuiku? Apakah dia melupakanku? Argh!! Aku sudah menunggu 3 jam tanpa melakukan apapun.

Aku memanggilnya kembali. Tidak ada jawaban. Sial!

Dimana dia? Aku keluar dari kantor imigrasi dan mencarinya di seluruh toko di kota ini.

Toko bunga? Nothing.
Cafe? Nothing.
Toko baju? Nothing.

Toko buku! Aku punya ide. Dia suka membaca. Aku berjalan masuk ke toko buku dan mencarinya. Dimana di-? Disana! Tunggu dulu!

Ada seorang pria sedang berbicara dengannya. Ia bahkan memegang bahunya dan tertawa. Dia menanyakan nomor teleponnya. Sudah cukup!

"Aku bisa memberikan padamu nom-"
"Dia adalah tunanganku." Aku berjalan ke arahnya dan melingkarkan tanganku ke pinggangnya.

"Dude, tenanglah.. Aku punya istri dan dia adalah arsitek, Aku ingin membangun rumah orangtuaku karena rumah mereka sudah sangat tua." kata pria itu.

"Ini nomorku dan hubungi aku, lalu aku akan bertemu dengan orangtuamu untuk menanyakan rumah apa yang mereka sukai." Yeojin tersenyum padanya.

"Okayy.. Senang bertemu denganmu Miss Yeojin dan tunangannya.." pria itu tersenyum.

Aku membalas senyumannya dan dia pergi. Setelah dia pergi, Yeojin memukul tanganku agar lepas dari pinggangnya dan bahkan, ia tidak berbicara denganku.

"Hey" kataku.
Dia tetap membaca bukunya.
"Ada masalah apa denganmu?" tanyaku.

"Yeojinnn.. Jangan mengabaikanku seperti itu" kataku.
"Maafkan aku.. Aku pikir kau bergurau dengannya.." lanjutku.

Dia masih mengabaikanku. Aku berjalan dan berhadapan dengannya. Dia tampak mengerikan.

"Apa?" tanyaku. Ia menatapku tajam.
"Apa yang kulakukan salah?" tanyaku.

"Tanya dirimu sendiri." katanya dan mengabaikanku lagi.
"Maafkan aku, okay?" kataku.

"Dengar Jimin, Aku percaya padamu.. Aku melihatmu bergurau dan tertawa dengan gadis di Starbucks" Dia menyilangkan tangannya. Aku tertawa.

"Kau terlihat lucu jika marah.." kataku.
Dia langsung pergi dari hadapanku. Aku langsung menahan tangannya.

"Itu sepupuku, Yeojin. Namanya Andrea.." kataku.
"Sepupu?" tanyanya.
"Ya honey, kau akan melihatnya di acara pernikahan kita.." Aku tertawa.

"Jangan tertawa seperti itu." Dia cemberut.
"Kau hanya cemburu." kataku.
"Tidak. Aku tidak cemburu."
"Ya, kau cemburu."
"Lihat siapa yang bicara.." Dia memukul tanganku.

Aku langsung mencium pipinya. "Kau sangat lucu. Aku ingin langsung membawamu pulang ke rumah." Aku mengedipkan mataku. Dia terlihat kesal, membuatku tertawa.

Dia memukul kepalaku.
"Mengapa aku menyukai seorang gadis yang suka memukul kepalaku?" Aku bergumam.

"Aku mendengarnya.." katanya selagi ia berjalan ke kasir untuk membayar bukunya.

Mysterious Girl || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang