Pt. 1

11.2K 1.7K 10
                                    

WARNING!!!

BAGI YANG MAU MENJADI BLACK READERS RIVI HARAP IA TAK AKAN PERNAH DI HARGAI.

SETIDAKNYA BERIKAN 1 VOTE PADA CERITA INI AGAR APA YANG ANDA PERBUAT AKAN ANDA TERIMA KEMBALI..

SEKIAN DAN TERIMAKASIH..

HAPPY READING ^_^


YeoJin POV

"Lihat ke arah jam 7!" kata HyooRa memberi kode dengan matanya.

Untuk sesaat, Aku menolehkan pandanganku ke arah yang ia tunjukkan.

Park Jimin.

Jimin adalah orang yang kusukai selama 3 tahun aku bersekolah di tempat ini. Dia termasuk dalam kategori pria idaman setiap wanita, termasuk aku salah satunya. Kebanyakan wanita akan sengaja menyenggol atau menyentuhnya jika ia berada di dekat mereka. Tapi aku bukanlah seperti mereka karena sifat pemalu yang kumiliki dan hatiku yang sulit untuk jatuh cinta. Aku saja heran mengapa ia bisa merebut hatiku dengan hanya melihatnya.

HyooRa memukul pundakku. "Apa kau melamun kembali?" tanyanya tersenyum sinis, seperti meledekku.

"Apa maksud-"

Kata-kataku terhenti karena seseorang telah mendorongku dengan sangat keras ke loker yang berada tepat di dekat aku berdiri.

Oh My God!

Mata HyooRa membulat lebar melihat kejadian ini. "Astaga!" katanya hanya menatapku.

Mengapa ia tidak menolongku? Hey! Aku sedang terluka di sini!

"Maafkan aku! Aku tergelincir. Kau baik-baik saja?" Seseorang bertanya padaku dan aku menoleh ke arah datangnya suara.

Park Jimin

Seketika itu juga, jantungku berdetak sangat cepat, aku merasa jantungku dapat keluar kapan saja.

"A-A-Aku ba-baik b-ba-baik sa-saja!" Tolong, seseorang! Tampar aku sekarang dan katakan bahwa ini hanya mimpi.

"Maaf. Aku sungguh minta maaf." Ia tersenyum ke arahku.
Oh, God! I'm dying..

"Tidak apa-apa." Kucoba untuk terlihat senormal mungkin, tidak ingin Jimin merasa aku gila jika aku menunjukkan tingkah anehku.

Hey, aku juga manusia. Mana ada yang bisa bertingkah normal jika bertemu dengan seseorang yang kita sukai. Benar bukan?

"Biarkan aku membawamu ke UKS!" Ia membantuku berdiri.

Jantungku berdebar, sungguh  ini bukan sesuatu yang dapat kubuat sesukaku. Jantungku memang bekerja tanpa sadar. "Tidak perlu. Aku baik-baik saja!" Kataku berbohong.

Tentu saja aku memang dalam keadaan yang tidak baik, tangan dan kakiku rasanya seperti mau patah.

"Benarkah? Aku sungguh minta maaf. Aku Jimin, by the way. Siapa namamu?" Dia tersenyum, membuat matanya seperti tidak terlihat. Ugh!!

Aku tau kau Jimin karena aku sudah menyelidikimu saat pertama kali aku bertemu denganmu. ^_^

"Aku-"

"Dude, ayo!" Yoongi melingkarkan tangannya pada pundak Jimin dan membawanya pergi. Saat Jimin pergi, Ia tetap melihatku dan menggumam kata 'maaf'.

Aku hanya menunjukkan senyuman tipis padanya karena kaki dan tanganku terasa sangat sakit.

Aku berbalik menatap HyooRa, "Ya, kenapa kau tidak membantuku?"

Mysterious Girl || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang