Pt. 12

5.4K 680 7
                                    

Yeojin POV

Sejak kejadian itu, Aku tak pernah bertemu Jimin kembali. Sekarang, Orang tuaku menyuruhku untuk pindah ke sekolah internasional yang terletak di Kanada, karena Paman dan Bibiku juga tinggal di sana.

Aku sungguh tidak ingin meninggalkan sekolah ini, tapi aku harus melakukannya.

Saat ini, aku sudah berada di bandara bersama kedua orangtuaku dan HyooRa. HyooRa hanya menangis sejak tadi. Dia berjanji bahwa dia akan mengunjungiku dan aku berjanji padanya bahwa aku akan kembali.

Ya, aku akan meninggalkan Jimin di sini. Aku masih menyukainya, bahkan setelah insiden itu terjadi. Aku sudah menyadari perasaanku, bahwa aku mencintai Jimin, bukan hanya menyukainya saja. Tapi, aku harus tetap membiarkannya pergi, bukan?

Aku memberitahu HyooRa agar dia tidak marah pada Taehyung karena Taehyung tidak mengetahui apapun tentang kejadian ini dan mereka sedang menjalin sebuah 'hubungan'. Aku turut bahagia pada mereka.

Orangtuaku berjanji padaku bahwa mereka akan selalu mengunjungiku tiap bulan karena Ayahku juga memiliki perusahaan di sana.

Untuk terakhir kalinya, aku memeluk mereka. Sebelum pergi, Aku sudah menulis surat untuk mereka semua, termasuk Jimin. Kuberikan surat itu pada Hyoora dan menyuruhnya untuk memberikan surat itu pada mereka.

Setelah semuanya selesai, Aku masuk ke dalam bandara dan menunggu jadwal penerbangan.

Jimin POV

Dia hilang, Yeojin pergi.

Mengapa aku tidak melakukan apapun untuk mencarinya? Aku sungguh tidak berguna. Aku pecundang, pria brengsek sepertiku tidak layak untuk bahagia.

Saat ini, Aku sungguh menyukai Yeojin. Tidak, bukan hanya menyukainya saja. Aku mencintainya. Yeojin pergi. Dia meninggalkanku sendiri.

Kami bermain di rumah Taehyung hari ini. Aku tidak dapat konsen karena otakku dan hatiku tidak terhubung dengan baik saat ini. Aku menghela nafas. Sudah kucoba menelponnya, memberikan pesan padanya, bahkan pergi ke rumahnya, tapi hasilnya sia-sia. Dia tidak ada di sana.

Lalu, tak beberapa lama, HyooRa masuk, "Hari ini Yeojin pergi." katanya.

Aku memandangnya, "Kau berbohong." kataku berpura-pura tertawa. Mereka semua memandangku seperti aku adalah orang gila. Memang, Aku memang gila. Aku gila karena gadis itu.

"Tidak, aku bersungguh-sungguh. Aku baru saja pulang dari bandara."

Setelah mendengarnya, Aku langsung berdiri dan berlari menuju pintu, tapi HyooRa memanggilku. "Pertama, kau mungkin harus membaca ini." Ia memberi ku surat.

For Jimminie :

Hey, maafkan aku karena berhenti memberikanmu surat. Maafkan aku karena aku adalah gadis yang menjadi pasangan dansamu malam itu. Maafkan aku karena selalu mengabaikanmu. Maafkan aku jika kau membenciku karena aku selalu menyusahkanmu. Maafkan aku karena bersikap dingin padamu. Maafkan aku karena meninggalkanmu, Park Jimin. Aku pergi karena aku menginginkannya. Aku ingin kalian semua menjalani hari tanpa ada seseorang yang mengganggu kalian. Maafkan aku karena tidak menjawab pengakuanmu. Aku akan menjawabnya sekarang. Ya, Jimin. Aku menyukaimu... Tidak, Aku mencintaimu. <3 Now, I want you to move on. Jangan menungguku karena aku tau kau pasti akan memikirkannya. Please Jimin, belajarlah untuk mencintai orang lain. Belajarlah mencintai orang lain dengan segenap hatimu dan berjuanglah untuk mereka. Jangan hanya diam di sana dan berharap suatu hari mereka akan datang padamu karena mereka menginginkannya. Maafkan aku karena membuat hatimu sakit. Maafkan aku. Maafkan aku, Jimin-ah.. Aku akan pergi, memulai hidupku yang baru. Aku harap suatu saat nanti, kita akan bertemu dengan kehidupan kita masing-masing. Ini, aku menulis 365 surat untukmu. Aku harap kau akan membukanya 1 untuk setiap hari. Jika kau membuka 1 surat, kau harus membakarnya besok. Aku hanya berharap kau menyimpan isi surat itu di dalam hatimu. Terimakasih atas segalanya, Jimin-ah. Selamat tinggal.

Love,
Kim Yeojin...

Aku menangis. Aku menangis dengan semua emosi yang kutahan selama ini. Aku tidak perduli jika mereka semua memandangku seperti aku adalah orang yang idiot. Aku hanya kehilangan seseorang yang mencintaikau dengan segenap hatinya, dan aku hanya baru mengetahuinya serta tidak pernah berjuang untuknya.

HyooRa berjalan ke arahku dan memelukku, "katanya, Ia akan selalu mencintaimu, Jimin." Dia menepuk pelan punggungku. Aku tetap menangis, saat ini aku telah kehilangan seseorang yang sangat berharga.

"Beritau aku, kemana Yeojin pergi?" tanyaku.

"Maafkan aku, Jimin. Ia bahkan tidak memberi tahuku." katanya.

Yeojin, aku berjanji akan datang padamu dan akan mencarimu. Aku tidak perduli jika kau menyuruhku untuk mencintai orang lain. Aku tidak perduli. Please, aku harap kau akan menungguku karena aku akan menemukanmu. Itu adalah janjiku.

Aku berjanji, Yeojin. Tunggu aku.

Mysterious Girl || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang