5

9K 475 0
                                    

Elisa dan dion sudah sampai di rumah pohon, rumah itu bagaikan rumah kedua bagi mereka terutama untuk elisa

"Jadi?" dion duduk di samping elisa yang sudah duduk santai sambil menghisap rokok

"Ayo lah el, ceritain ke gue" dion menggoyang goyangkan lengan elisa

"Berisik!!" elisa mendorong dion hingga dion terjengkang ke belakang

"El" dion

"Ntar gue cerita"

"Ahh lo gitu banget sih el, gue kan udah balik dari berbulan bulan yang lalu, kenapa lo gak cerita apapun, untung tadi gue liat lo, kalo nggak ya mana mungkin gue tau, lagian kenapa sih lo gak ma-"

"Dion!!" elisa melotot ke arah dion

Dion hanya nyengir

-/-

"Udah malem nih, pulang yuk" dion

"Gue tidur sini" elisa

"Gue ikut deh" dion

"Izin bunda dulu"

"Iya iya"

Dion menjauh dan menelvon bundanya, setelah minta izin, dion membuka kasur lipat yang sudah tersedia di rumah pohon lengkap dengan selimut dan bantal

Di rumah pohon ini juga ada lampu dan tv lengkap dengan dvd dan PS nya

Semua itu adalah hadiah ulang tahun ke 10 elisa dari bunda dan ayahnya dion

Dion merebahkan tubuhnya sambil menonton tv

Elisa tampak merenung melihat ke pemandangan luar lewat jendela

Mata elisa berkaca kaca, elisa sedang mengingat ingat tentang kebersamaan elisa dengan sosok perempuan yang selalu menemaninya kala sedih maupun senang

Dion bangkit dan menghampiri elisa

Dion mendekap tubuh elisa dari belakang

"Lo tau? Lo gak pernah kayak gini el, selama 2 tahun gue ninggalin lo, gue selalu kefikiran tentang lo, gue bener bener takut saat lo kalab el, gue takut" bisik elisa

"Minggir gue mau tidur" elisa

Dion melepas dekapannya, elisa bangkit dan merebahkan tubuhnya ke kasur

Dion yang melihat elisa seperti itu pun merasakan sesak didadanya

Gue mau elisa yang dulu, batin dion

***

Perlahan elisa membuka matanya, dia merasakan pelukan hangat yang menyelimuti tubuhnya, elisa mendongak dan matanya memperlihatkan wajah dion yang sedang tertidur lelap

Elisa tersenyum jail, elisa memencet hidung dion

Dion menggeliat sampai akhirnya dia membuka matanya

Elisa melepaskan tangannya dari hidung dion

Dion mengambil nafas sebanyak banyaknya

"Elisa!! Kalo gue mati gimana" dion melotot ke arah elisa

Elisa hanya masang watadosnya
"Pulang, jemput ayu" elisa

Dion tersenyum gembira
"Ok nona el" dion memberikan hormat pada elisa

"Pake mobil" elisa

"Kenapa lo gak bolehin pake motor aja sih, kan biar so sweet gitu sambil modus dikit, kan enak tuh pagi pagi dapet pelukan hangat dari sang calon istri" dion membayangkan dipeluk ayu saat naik motor

The Problem Of ElisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang