Elisa dan dion sudah sampai di rumah pohon, rumah itu bagaikan rumah kedua bagi mereka terutama untuk elisa
"Jadi?" dion duduk di samping elisa yang sudah duduk santai sambil menghisap rokok
"Ayo lah el, ceritain ke gue" dion menggoyang goyangkan lengan elisa
"Berisik!!" elisa mendorong dion hingga dion terjengkang ke belakang
"El" dion
"Ntar gue cerita"
"Ahh lo gitu banget sih el, gue kan udah balik dari berbulan bulan yang lalu, kenapa lo gak cerita apapun, untung tadi gue liat lo, kalo nggak ya mana mungkin gue tau, lagian kenapa sih lo gak ma-"
"Dion!!" elisa melotot ke arah dion
Dion hanya nyengir
-/-
"Udah malem nih, pulang yuk" dion
"Gue tidur sini" elisa
"Gue ikut deh" dion
"Izin bunda dulu"
"Iya iya"
Dion menjauh dan menelvon bundanya, setelah minta izin, dion membuka kasur lipat yang sudah tersedia di rumah pohon lengkap dengan selimut dan bantal
Di rumah pohon ini juga ada lampu dan tv lengkap dengan dvd dan PS nya
Semua itu adalah hadiah ulang tahun ke 10 elisa dari bunda dan ayahnya dion
Dion merebahkan tubuhnya sambil menonton tv
Elisa tampak merenung melihat ke pemandangan luar lewat jendela
Mata elisa berkaca kaca, elisa sedang mengingat ingat tentang kebersamaan elisa dengan sosok perempuan yang selalu menemaninya kala sedih maupun senang
Dion bangkit dan menghampiri elisa
Dion mendekap tubuh elisa dari belakang
"Lo tau? Lo gak pernah kayak gini el, selama 2 tahun gue ninggalin lo, gue selalu kefikiran tentang lo, gue bener bener takut saat lo kalab el, gue takut" bisik elisa
"Minggir gue mau tidur" elisa
Dion melepas dekapannya, elisa bangkit dan merebahkan tubuhnya ke kasur
Dion yang melihat elisa seperti itu pun merasakan sesak didadanya
Gue mau elisa yang dulu, batin dion
***
Perlahan elisa membuka matanya, dia merasakan pelukan hangat yang menyelimuti tubuhnya, elisa mendongak dan matanya memperlihatkan wajah dion yang sedang tertidur lelap
Elisa tersenyum jail, elisa memencet hidung dion
Dion menggeliat sampai akhirnya dia membuka matanya
Elisa melepaskan tangannya dari hidung dion
Dion mengambil nafas sebanyak banyaknya
"Elisa!! Kalo gue mati gimana" dion melotot ke arah elisa
Elisa hanya masang watadosnya
"Pulang, jemput ayu" elisaDion tersenyum gembira
"Ok nona el" dion memberikan hormat pada elisa"Pake mobil" elisa
"Kenapa lo gak bolehin pake motor aja sih, kan biar so sweet gitu sambil modus dikit, kan enak tuh pagi pagi dapet pelukan hangat dari sang calon istri" dion membayangkan dipeluk ayu saat naik motor
KAMU SEDANG MEMBACA
The Problem Of Elisa
RandomAwalnya gue milih untuk tidak kembali, gue berfikir dengan gue benar benar pergi, gue bisa bebas, gak ngerasa lagi kayak barang yang di perebutkan dan bisa di cap sebagai milik orang yang berhasil dapetin hati gue, dan yang lebih penting, gue bisa l...