14

7K 407 2
                                    

"Ngapain lo bawa gue ke sini" elisa
"Ya pulang lah" kenzo

"Gue tadi kan bilang anterin gue ke rumah pohon, ngapain lo bawa gue pulang!!"
"Kenapa? Kasian mama lo kalo lo gak pulang, pasti dia khawatir"

"Dia bukan mama gue"
"Ok, siapapun dia, tapi dia ada di rumah lo, dia satu atap sama papa lo, sama lo, dia mama lo el"

Elisa balik badan hendak pergi dari rumahnya, namun tangan elisa di genggam kenzo
"Lepas"
"Lo mau kemana el?"

"Bukan urusan lo"
"Ok, kita ke rumah pohon"

Elisa balik badan dan menatap kenzo
"Dia udah tau kebiasaan gue, lo tenang aja, dia udah tidur nyenyak, kalo lo gak percaya lo bisa liat" elisa menunjuk jendela kamar yang sudah gelap

Memang rumah elisa sudah hampir seluruhnya gelap, hanya lampu teras yang masih menyala

"Kalo gue pencet bel, dia akan bangun, gue akan ganggu tidur nyenyaknya" tambah elisa

Kenzo menatap elisa tak percaya, dia mengingat perkataan ayu tentang ucapan elisa seperti gak ada artinya, tapi kalo kita ngerti maksud elisa, setiap ucapan elisa akan sangat berarti

Kenzo tersenyum hangat, dia baru sadar ternyata elisa peduli pada semua orang terdekatnya

***

Kenzo dan elisa sudah sampai di rumah pohon

"Sana pulang" elisa
"Gue mau tidur disini sama lo" kenzo

Elisa membuka kasur lipat dan merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya

Kenzo tidur disamping elisa, dia memeluk perut elisa erat dan meletakkan kepalanya di bahu elisa

"Lepas" elisa
"Dingin el, bentar doang kok" kenzo

Elisa mendengus, dia mengambil selimut yang tak jauh di sampingnya, dia menyelimuti kenzo

"Ciee perhatian banget neng sama abang, jadi makin cinta deh abang ama neng" kenzo

Elisa tersenyum kemudian mulai terlelap di pelukan kenzo

***

Elisa mengerjap erjapkan matanya karna sinar matahari yang menerpa wajahnya

Elisa menatap wajah yang ada di depannya

Elisa tersenyum, dia memegang tangan kenzo yang melingkar di pinggangnya, perlahan dia mengangkat tangan kenzo namun kenzo malah mengeratkan pelukannya

"Pagi sayang" bisik kenzo dengan mata yang masih terpejam
"Bangun, lo harus pulang" elisa

"Morning kiss dulu baru gue bangun"
Pletakk
"Tuh morning kiss dari gue"

Kenzo mempererat pelukannya hingga tubuh mereka menempel sempurna, wajah mereka pun sangat dekat

Kenzo membuka matanya, kemudian tersenyum, mata elisa terkunci karna tatapan kenzo

"Aku maunya di kiss sayang, bukan di jitak" kenzo

Elisa diam, dia bingung harus menjawab apa, baru kali ini dia tidak bisa berkata kata dan gugup tak karuan seperti ini

Cup
Kenzo mengecup bibir elisa sekilas

Elisa mengerjap erjapkan matanya

Pletakk
Elisa menjitak kepala kenzo
"Wah, sialan lo!!" elisa
"Lucu banget sih kedip kedip kayak boneka" kenzo

"Pulang sana"
"Ya udah ayo"

Kenzo bangkit dan mengulurkan tangannya pada elisa

"Lo aja sendiri, gue mau disini"
"Perlu gue gendong?"

Kenzo tersenyum menggoda
"Jijik gue liat senyum lo kayak gitu" elisa bangkit lalu turun ke bawah
Kenzo mengikuti elisa

***

Elisa turun dari motor kenzo lalu melepas helmnya, dia melihat rumah yang tak kalah megahnya dengan rumah milik keluarganya

"Ayo masuk" kenzo menggenggam tangan elisa
"Lo ngapain bawa gue kesini? Ini dimana?" elisa

"Tadi nyuruh gue pulang, ya ini rumah gue lah"
"Ngapain lo bawa gue ke rumah lo?"

"Tadi kan lo nyuruh gue pulang ya udah kita kesini lah"
"Ya anterin gue ke rumah dulu baru lo pulang bego"

"Tadi lo bilang gak mau pulang, gimana sih"
"Ya lo kan-"

"Kenzo, kok baru pulang sayang? Kenapa gak ngabarin mami?" mami kenzo berjalan menuju kenzo dan elisa

"Pagi mi, maaf mi abis kemaren ke asyikan bareng el, jadi lupa" kenzo

"Ini siapa ken? Kenapa gak di ajak masuk?" mami

"Saya elisa tante, te-" elisa
"Pacar kenzo mi" kenzo

Elisa menatap tajam kenzo, namun yang di tatap hanya nyengir

"Cantik, ayo masuk, sekalian sarapan bareng biar mami siapin dulu" mami melangkah masuk ke dalam rumah

"Maksud lo apaan bilang gue pacar lo hah!!" elisa
"Udah ah, ayo masuk, emang lo gak laper apa" kenzo

"Tap-"
"Udah ayo" kenzo menarik tangan elisa memasuki rumahnya

Kenzo dan elisa sudah sampai di meja makan, disana sudah ada mami kenzo dan papi kenzo

"Pi, kenzo bawain mantu nih" kenzo memperkenalkan elisa kepada papinya

Papi elisa melihat penampilan elisa dari bawah sampai atas

Papi tersenyum
"Ini beneran calon mantu papi ken? Kamu gak niat mainin dia kan sama kayak cewek cewek kamu dulu?"

"Emang kenapa pi?"

"Soalnya, biasanya papi liat kamu jalan sama cewek yang sexi sexi, tapi hari ini kamu berani bawa cewek kayak dia ke rumah, ya sayang aja kalo cuma kamu mainin ken"

Elisa hanya mendengarkan percakapan antara papi dengan anaknya

"Ya ya dong pi, papi tau gak? Dapetin dia tuh susah banget makanya kenzo bawa aja dia ke rumah, biar dia tau kalo kenzo bener bener serius sama dia"

"Mami setuju aja kamu sama dia, dia cantik dan gak seperti cewek cewek kamu dulu, ajak duduk dong ken, kita sarapan bareng"

Kenzo menuntun elisa duduk berhadapan dengan orang tuanya

"Ayo el nggak usah malu malu, anggap saja keluarga kamu sendiri"

"Iya tante" elisa tersenyum tipis

"Panggil mami sama papi aja, biar lebih akrab"

Elisa hanya mengangguk dan tersenyum

***

"Heh, rese lo!! Kenapa lo bilang macem macem ke mereka" elisa memukuli kenzo dengan bantal yang ada di kamar kenzo

Setelah sarapan, kenzo mengajak elisa ke kamarnya, awalnya elisa menolak dengan alasan nanti takut ada fitnah, tapi mami malah membela kenzo

Akhirnya elisa mengalah dan mengiyakan saja ajakan kenzo

"Aduhh el ampun el sakit"

"Bodo amat, lo udah bikin gue malu"

Bugghh bugghh bugghh

Mereka saling kejar kejaran dengan Elisa yang terus memukuli kenzo hingga kamar kenzo berantakan

Kenzo melawan elisa, dia berhasil memegang kedua tangan elisa

Elisa berontak namun cengkraman tangan kenzo sangat erat hingga elisa tidak bisa melepaskannya

"Elisa stop" lirih kenzo

Seperti tersihir, elisa pun berhenti berontak, dia melepaskan bantal yang di genggamnya

Mereka saling bertatapan
"You is mine" ucap kenzo
"Now, tomorrow, and forever" tambahnya

Elisa tersenyum tipis mendengar ucapan kenzo, entah kenapa tatapan kenzo berkata bahwa dia benar benar serius

Kenzo mendekap elisa erat, elisa membenamkan wajahnya di dada kenzo, ada perasaan nyaman yang di rasakan elisa saat di pelukan kenzo

The Problem Of ElisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang