Billy..

342 18 0
                                    


Hari kedua si kembar kembali bersekolah, tak ada rasa lelah menghampiri mereka.
Keceriaan dan semangat selalu ada dibibir mungil Chevin dan Cherin, membuat Anisa betah berlama2 berada di ruang lingkup anak2 itu.

Setiap anak duduk bersama ibunya masing2, ada yg masih asyik main prosotan, ada juga yg bermanja2 pada ibunya menceritakan kegiatan belajarnya.
Sedang Anisa tengah sibuk menyuapi kedua anak kembarnya.
Dari sudut matanya Anisa bisa menangkap sosok mungil yg sejak kemarin memperhatikannya, menatapnya dengan tatapan aneh.
Sejenak Anisa melirik anak laki2 itu, kembali tak ada siapa2 disampingnya.
Anisa ingin menghampirinya namun diurungkannya niatnya, kalau ia mendekat pasti anak itu akan menjauh lagi.
"mamaa.. lagii..!!"
Cherin menyentuh lengan Anisa yg melamun, Anisa tersenyum lalu kembali menyuapi putri kecilnya.
Ia berpura2 tak melihat anak itu, benar saja..
Anak itu kini mendekat, semakin mendekat dan kini ada tepat disamping Anisa.
Anisa menoleh, anak itu terkejut dan hendak berlari..
Namun tangan Anisa sudah menahannya.
"gilang kenapa?? koq takut sama tante??"
Tanya Anisa lembut yg kini sudah berjongkok memegang kedua lengannya.
Anak itu semakin membulatkan matanya, dari mana orang ini tau namaku?? pikirnya.
Anisa tersenyum sambil mengusap2 kepala Gilang lembut.
Dari mata Gilang yg teduh tergambar jelas kesedihannya, beban dihatinya, dan jalan hidupnya yg terlihat sendu.
"kasian anak ini.. apa ica masih pernah menemuinya??"
Batin Anisa bertanya sambil mengusap2 pipi Gilang yg chubby.
"km sama siapa?? koq gak ada yg nemenin??"
Tanya Anisa lagi lalu melirik kekiri-kanan Gilang.
Gilang hanya menggeleng, namun tiba2 seorang wanita muda berpakaian babysitter melangkah kearah mereka.
"aduhhh gilang, koq ngilang mulu sih! suster kan cape nyarinya!"
Anisa mendongak, wanita itu sudah mengambil tangan Gilang dari tangannya.
"ooh jadi gilang sama suster ya?"
Anisa tersenyum sambil bangkit berdiri, wanita yg disebut suster itu pun membalas senyum Anisa.
"permisi...!"
Wanita itu hendak melangkah membawa Gilang.
"tunggu..!"
Tahan Anisa membuat langkah orang itu terhenti.
Anisa: apa saya boleh bertanya??"
Suster: ooh iya ada apa mba??"
Anisa: emm.. gimana kabar mama'nya gilang??"
Suster itu tak menjawab, ia malah mengerutkan keningnya heran.
Selama ia bekerja dengan majikannya ia tak pernah melihat sosok ibu yg dimaksud Anisa.
Hanya ada seorang wanita yg kerap memberi gilang bingkisan kado diwaktu hari ulangtahunnya.
Suster itu tampak berfikir keras.
"Tapi bukan.. bu'ica bukan ma2nya gilang! dia cuma sahabat pak'billy..!"
Bantah suster itu pada suara hatinya, ia asyik berfikir sendiri hingga Anisa harus melambai2kan tangannya di depan mata orang itu.
"ahhh saya permisi dulu mba, saya gak tau orang yg mba maksud!"
Suster itu buru2 pergi, Anisa hanya menatap punggungnya dengan seribu tanya.
"mama.. buluan suapinnya..!"
Tangan Cherin menarik2 ujung baju Anisa, Anisa pun melanjutkan tugasnya.

Bel pulang berbunyi, segera Anisa menghampiri sikembar kearah pintu.
"mama..!!"
Teriak Cherin girang memeluk ma2nya manja, menyusul pula ka2k'nya yg terlihat biasa saja.
Dibelakang Chevin anak laki2 yg tak lepas memperhatikan Anisa berjalan gontai.
Ia berjalan sambil menunduk, tak lama wanita yg menjadi pengasuhnya pun muncul.
Mereka hendak melangkah pergi, namun tiba2 Anisa menahan tangan anak itu, dan kini ia sudah berjongkok.

"anak manis.. boleh kenalan gak?? :-)"
Tanya Anisa tersenyum sambil menyodorkan tangannya.
Sejenak anak itu menatap Anisa lekat2, membiarkan tangannya menggantung diudara.
"tadi kan tante udah tau nama aku??"
Akhirnya Anisa bisa mendengar suara itu, suara yg ingin ia dengar karna butuh usaha ekstra untuk bisa mendengarnya.
Anisa tersenyum lagi, diusap2nya lengan anak itu.
"tapi tante mau dengar dari km sendiri..!"
Kata Anisa lembut seakan merayu.
"nama aku gilang tante..! :-)"
Anak itu kini bisa menyunggingkan senyumnya, senyum yg manis sekali.
Anisa terkesiap, sungguh anak itu membuatnya kagum.
Tanpa sadar jari2 lentik Anisa sudah berada dipipi Gilang, mengusap2nya dengan sayang.

Jodoh Pasti Bertemu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang