part 2

156 8 0
                                    

Hi! Part 2
Kalo suka
Vote and coment. 😉😉

*****
Part 2

"Kakak gak pernah melarang.."

"Gak ngelarang tapi mana ada cowok yang berani deket aku kalo kakak udah ngalah ngalahin bapak bapak ngadepin calon pacar anaknya.."

"Kamu harus mendapatkan yang lebih dari kakak. Karena kakak sangat menyayangimu.."

"Yang ngelebihin kakak adanya kakek kakek kak. Ih, mau aku nikahnya sama kakek kakek.."

"Kalo gitu nikah aja sama kakak.."

Halah, kalo begini kapan aku punya pacarnya kak Bian.
Part 3

Mobil jaguar kak Bian berhenti di pelataran kampus, aku segera turun berbarengan dengan kak Bian yang juga turun. Para cewek kampus memandang kak Bian penuh pesona, kak Bian yang ganteng plus putra pemilik yayasan pendidikan Jayanata Putera yang tak lain mama selalu menjadi perhatian.

Langkahku beberapa kali berhenti, kak Bian sudah ngalah ngalahin bodyguard mengikutiku terus. "Kakak, katanya ada keperluan. Sana, hush hush. Jangan ganggu aku.." kataku mengusir.

Kak Bian yang berjalan dengan kedua tangan masuk ke kantong celana kini malah satu tangannya merangkul pundakku lagi "kakak, kamu membunuh pasaranku.." rengekku.

Bahkan tanpa keberadaan kak Bian saja aku kesulitan dapat pacar, apalagi sekarang. Aku menghela nafas berat.

"Nicky. Tunggu.." suara si gembul Rena.

Aku menghentikan langkah dan wajahku sumringah. Rena berdiri di depanku, si gembul ini menatap wajah kak Bian dah ngalah ngalahin ngeliat makanan favoritnya. Kak Bian mempererat lengannya yang kini melingkar di leherku.
Rena berpaling padaku "Kak Dirga tadi. Mmmpphh.."

Sebelum mulut Rena mengeluarkan kalimat panjangnya, kusumpal aja sambil nyengir kuda dan segera berlari menjauh dari kak Bian yang aku yakin akan cari cara membuat kak Dirga jera.

Rena memicingkan mata, aku tahu dia pasti heran dengan sikap kak Bian yang terlalu berlebihan menjagaku. Aku sendiri juga heran, selama 19 tahun hidupku selalu dijaga ketat oleh cowok yang masuk topten executive muda tersukses satu itu.

"Kak Bian tuh aneh banget sama kamu deh.."kata Rena

"Aneh kenapa.."tanyaku heran.

"Kamukan bukan adek kandungnya. Eh, kak Roni aja gak segitunya ngawasin aku.." kata Rena sambil membandingkan kakaknya.

"Udah gak usah mikirin kak Bian. Btw, tadi bahas kak Dirga. Emangnya ada apa fren.."tanyaku penasaran.

Rena mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Setangkai mawar merah diserahkannya padaku "kak Dirga nitipin ini buat kamu.."

Aku meraihnya dengan gembira lalu menghirup wangi bunga yang sangat segar, asyik banget dapat bunga dari kak Dirga. Semoga secepatnya jadian dengannya, kak Dirga mungkin hanya seorang putra sekretaris tapi dia setaraf denganku dan bersamanya hidupku jauh lebih menyenangkan.
Rena mencondongkan tubuhnya lebih dekat "kukira dia benar benar suka padamu Nick. Beberapa kali kulihat dia memperhatikanmu.."

Aih, semakin dalam dah aku mencium bau wangi bunga mawar merah ini.

Pulang kuliah hatiku sangat gembira, setelah berdadah ria pada Rena yang setia mengantarku pulang. Aku segera masuk ke dalam gerbang dan berjalan setengah melompat sambil bernyanyi nyanyi kecil seperti orang gila.

Mama menatapku dengan menahan tawa geli, aku segera memeluk tubuhnya dan mencium pipi kanan dan kirinya.

"Dilihat dari gelagatnya, ada yang jatuh cinta nih.."

RAINBOW AFTER STROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang