Sekarang aku dan dia sedang duduk bersama di halaman belakang rumah. Mulutku masih bungkam tak berbicara sepatah kata pun.
Sebenarnya dalam hatiku banyak yang ingin aku tanyakan. Tapi sepertinya sekarang bukan waktu yang pas untuk menanyakan apa yang terjadi padanya.
"Mandi dulu sana." Kataku untuk membuyarkan keheningan yang sedari tadi mengganggu pertemuan pertama kita setelah kepergian ku.
"Ya udah tunggu disini dulu. Tiara mau mandi. Kalau sudah lapar ada roti di meja makan, Adit bisa makan itu dulu. Tapi kalau ingin makan sarapan yang enak tunggu Tiara mandi." Ucapnya sambil berjalan meninggalkanku.
"Aku akan menunggumu"
Dia masih saja sama. Tidak ada yang berubah. Sama seperti dulu sebelum aku pergi, sebelum aku meninggalkannya.
Sebenarnya kata 'meninggalkan' kurang tepat untukku. Karena aku tidak benar-benar meninggalkannya. Aku masih bisa mengawasinya dari jauh. Walaupun aku tidak ada disampingnya, walaupun aku tidak bersama sama dengan dia.
"Lama banget sih, kamu ngapain aja di kamar mandi?" Tanyaku dengan nada kesal.
"Namanya juga perempuan, kalo mandi emang lama."
"Aku laper."
"Yaudah sana makan."
"Katanya kamu mau buatin sarapan?"
"Tiara malas. Ke cafe aja yuk."
"Emang jam segini udah ada cafe yang buka?"
"Ya udah lah, ini kan udah jam 9. Ada cafe baru deket sini, aku mau sekalian coba makanan nya. Adit mau ikut?"
"Tapi Adit mau nya kamu yang bikinin aku sarapan"
"Tiara malas masak dit, lagi ngga ada mood buat masak. Adit mau Tiara bikinin makanan yang asal asalan?"
"Ya nggak lah."
"Yaudah kalo nggak mau. Jangan bandel deh!"
Aku dan Tiara pun berjalan kaki menuju cafe yang berada di ujung kompleks. Tak butuh waktu lama, kami pun sampai di cafe tersebut.
Terlihat dari bagian luar cafe itu terlihat menarik. Seluruh sisi dinding depan cafe itu dihiasi bunga plastik berwarna warni.
Ditambah ada beberapa bangku di outdoor cafe yang membuat cafe tersebut lebih menarik.
Karena cuaca cukup indah hari ini, maka Tiara memutuskan untuk memilih bangku outdoor. Katanya agar bisa melihat lalu lalang orang-orang dipagi hari.
Seorang pelayan pun menuju ke arah kami sambil membawa buku menu nya. Ia pun tersenyum ke arah kami berdua dan mulai menawarkan menu special kepada kami.
Setelah kami memesan, pelayan itu meninggalkan kami berdua.
"Pelayan nya cantik ya?" Kataku membuyarkan keheningan ini supaya berakhir.
"Hmm... what ever you say." Timpalnya.
"Hahaha cemburu?" Godaku padanya.
"Gila kali ah, cemburu sama dia!" Ia terlihat mengerucutkan bibirnya.
"Santai-santai. Jangan galak gitu."
"Hmm..."
"Btw kamu kenapa sih Tiara?"
"I'm fine."
"Tadi kamu bilang, ada masalah sama pacar kamu itu? Siapa namanya? Adit lupa hehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need
RomanceAku tersadar, selama ini kau benar-benar ada untukku. Kau selalu membuat ku bahagia dan nyaman berada di samping mu. Kau peduli dengan kehidupan ku, kau mengerti aku. Kau segalanya untukku. I NEED YOU