Tiara (Piknik)

547 5 2
                                    

Heyaa guys, maaf baru bisa update lagi.

terimakasih buat kalian yang Setia nunggu cerita ini.. laflaf'

So ,tidak perlu menunggu lama lagi  langsung saja kupersembahkan part ini untuk kalian....

Happy reading guys........

Hari ini aku dan Aldo berencana untuk pergi ke bukit dekat kota, dan kami akan piknik disana. Hanya aku dan Aldo. Hanya kita berdua.

Semalam Aldo menginap di rumah ku karena ia berjanji pada Adit untuk menemani ku selama Adit tidak disini.

Setelah bersiap-siap, aku menuju ke dapur untuk membuat sarapan dan bekal untuk kebutuhan piknik kami. Untuk sarapan aku hanya membuat omelet dan minumnya aku hanya menyiapkan susu putih. Dan untuk bekal, aku membuat ayam panggang, udang goreng, salad buah, dan jus jeruk. Itu semua makanan kesukaan Aldo, dan spesial untuk hari ini aku membuatkan itu untuknya.

"Morning sayang..." ucap seseorang dibelakangku dan ternyata itu Aldo. Ia memelukku dari belakang saat aku sedang menumis bumbu.

"Morning too..." sahutku tanpa memandang kearahnya.

"Ummm... baunya harum banget, kayaknya enak nih. Nggak sabar pengen cepet cepet makan." Aldo menyandarkan kepalanya di pundakku.

"Sabar dulu, ini makanan buat bekal kita nanti. Kamu barusan bangun kan? Belum mandi kan? Sekarang mandi dulu gih, terus sarapan. Aku udah bikinin omelet sama susu putih."

"Yahh sayang... bentar lagi aku mandi deh, tapi aku mau disini dulu. Mau cobain masakan kamu dulu."

"Ini buat nanti kita piknik sayang."

"Aku mau cobain sayang..." rengeknya sambil menggoyang goyangan tubuhku.

"Iya iya nih cobain." Aku menyendokkan ayam yang sedang kumasak kedalam mulutnya, lalu aku meniup ayam itu supaya tidak terlalu panas saat digigit. aku menghadapkan tubuh ku ke Aldo dan menyuapkan ayam yang ada di sendok. Ia pun mengunyahnya perlahan tanpa ekspresi apapun.

"Enak nggak?" Tanyaku.

"Emm..." jawabnya.

"Enak apa nggak sayang?" Nggak enak ya?" Tanyaku sekali lagi.

"Kamu masukin bumbu apa sih kesini?" katanya sambil menunjukkan wajah heran.

"Bumbu biasanya. Emangnya kenapa sih?" Tanyaku heran.

"Aku nggak pernah makan ayam kayak gini. Ini enak banget sayang." Ia memperlihatkan senyuman termanisnya dan mencium pipiku.

"Huss alay deh." Kataku biasa.

"Kok aku dibilang alay sih. Emang kenyataannya enak kok." Ia kembali tersenyum.

"Iya iya makasih sayang. Udah, sekarang kamu mandi  terus sarapan. Keburu omelet sama susu putih nya dingin."

"Siap chef cantik." Aldo menghormat padaku dan mencium pipiku. Setelah itu ia berlari menuju kamar mandi.

20 menit kemudian ia kembali dengan kaos merah  maroon  yang senada dengan kaos merah maroon yang tengah kukenakan juga. Untuk bawahannya ia mengenakan jeans biru selutut yang membuat nya terkesan simpel tapi tetap tampan. Ia langsung menghampiriku dan mengembangkan senyuman manisnya.

"Kok kembaran?" Tanyaku sambil memasukkan makanan pada tupperware yang kusiapkan.

"Nggakpapa dong sayang, biar keliatan romantis gitu." Katanya sambil menyolek pipiku.

"Biar keliatan romantis atau biar kaya pasangan alay jaman sekarang." Ucapku sambil tersenyum.

"Biar kelihatan romantis lah sayang." Ujarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I NeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang