Chapter 6

55 4 0
                                    

mulmed: Park Shin Hye & Bae Suzy

20 Mei 2008

Sudah seminggu dari kejadian yg lalu dgn Hye Ri, aku seperti dijauhinya. Termasuk Yoon Jae. Aku bersikeras menemui mereka dan meminta maaf. Tapi mereka tdk mempedulikan aku. Mereka benar kecewa sekali padaku. Tidakkah kalian berpikir, persahabatanku hancur tbtb karena satu orang cowok?

Tidak benar jika aku menyalahkan Ji Won dalam hal ini. Karena aku jg yg mau saat diajaknya nonton tpi malah menolak nonton bersama Hye Ri dan Yoon Jae. Sekarang apa yg harus kulakukan?

Aku pergi ke lokerku. Dan meletakkan beberapa catatan didalamnya. Saat aku menutup pintu lokerku, aku melihat Hye Ri menatapku yg tak jauh dari lokerku. Dia pun berjalan kearahku namun dia hanya melewatinya tanpa menegurku.

"Hye Ri!" teriakku agar dia berhenti berjalan. Namun dia tdk berhenti malah meneruskan jalannya.

"Kim Hye Ri!" teriakku sekali lagi dgn kuat.

"Hei jerapah!" mendengar perkataan itu, Hye Ri menghentikan langkahnya dan berbalik melihatku.

Aku pun berjalan mendekatinya.

"Berhenti memanggilku spt itu." ucapnya dgn nada yg meninggi. Dia menatapku dgn tatapan tajam sekali.

"Jadi kau msh ingat aku panggil spt itu? Kenapa skrg kau tdk suka aku memanggilmu lg spt itu? Dulu kau selalu marah aku panggil spt itu dan memukulku karena memanggil spt itu. Apa sekarang kau marah beneran padaku dan ingin mencoba memukulku?" tanyaku terus menerus pd Hye Ri.

Hye Ri msh menatapku dgn tajam.

"Skrg aku tdk suka lg panggilan yg kau berikan padaku itu. Jd berhenti memanggilku spt itu lg. Dan aku tdk akan memukulmu karena kau tidak pantasku pukul karena itu belum seberapa. Kau pantasnya untuk menghilang dri hadapanku mulai saat ini." katanya sambil mengepal tangannya. Dia seakan benar-benar benci sekali aku memanggil dia spt itu.

Dulu aku memanggil dia jerapah karena badannya lbh tinggi dari aku. Aku benar kesulitan untuk menjangkaunya. Oleh karena itu aku memanggilnya spt itu. Tapi skrg, itu untuk terakhir kalinya aku memanggil dia dgn sebutan jerapah.

"Apa kita skrg bermusuhan?" tanyaku lagi.

"Kalau kau sudah tau jawabannya tdk perlu bertanya lg."

Aku hanya tersenyum sekilas pada sahabatku yg satu ini. Namun Hye Ri msh terus menatapku dgn perasaan benci dan kecewa.

Karena merasa tdk ada urusan lg padaku, dia pun melanjutkan langkahnya lagi. Dan meninggalkan aku sendirian di koridor sekolah yg sepi.

---

Di ruang tari, Eun Joo dkk sedang latihan nari untuk tampilan mrka diperpisahan nanti. Mereka msh menunggu kedatangan Hye Ri. Tak lama kemudian, Hye Ri datang dgn menutup pintu ruangan tarinya dgn keras.

"Kau kenapa Hye Ri-ah?" tanya Yoon Jae dgn menatapi Hye Ri yg tengah duduk dikursi ruangan tsb.

"Aku bertemu dgnnya. Melihat mukanya aku benar-benar kesal!" Hye Ri memukul meja di ruangan tsb. Sehingga orang yg didalam ruangan benar-benar kaget.

"Hye Ri, santailah. Maksudmu Jae Kyung?" tanya Yoon Jae lg yg memastikan.

"Tentu saja siapa lagi!" jawab Hye Ri dgn nada kesal.

"Hye Ri dan Yoon Jae kalau kalian sdh selesai berbicara, kemarilah kita harus segera latihan. Waktu kita sudah tdk banyak untuk bersantai lg." ucap Eun Joo selaku ketua di tim nari mereka.

Hye Ri, Yoon Jae, Eun Joo kemudian berlatih lg. Mereka benar-benar mempersiapkan diri mereka sangat matang di acara perpisahan seminggu lagi yg akan dilaksanakan.

---

Aku duduk dikursi taman sekolah. Udaranya sangat sejuk sekali disini. Aku mengangkat tanganku tinggi-tinggi sambil menutup mata. Aku tau saat ini aku sdg bertengkar dgn sahabatku, permintaan maaf jg sulit aku dptkan dr mrka. Lalu apa yg terjadi selanjutnya? Mungkin aku terus dieman dgn mrka sampe kelulusan tiba.

"Kau sedang senam?" tanya seseorang. Mendengar perkataan itu, aku langsung membuka mataku dan kaget melihat Ji Won didepanku saat ini.

"Ketiakmu apa wangi sekali sampai kau mengangkat tanganmu?" tanyanya lagi dgn bergurau. Aku baru sadar, aku msh mengangkat tanganku dan buru-buru menurunkannya. Huh Jae Kyung kau bikin malu didepannya!

"Kenapa sendirian lg? Kok tdk ikut Hye Ri dan Yoon Jae latihan nari?"

"Aku tidak ikut nari, ngapain jg aku ikut bersama mereka."

"Tidak ikut setidaknya menemaninya jg bisa."

"Ah males, latihan mereka terlalu lama. Aku bosan menunggunya."

Apa yg kubicarakan dgn Ji Won sekarang tampak sptnya aku, Hye Ri, dan Yoon Jae baik-baik saja. Padahal tidak. Aku telah membuat byk alasan pada Ji Won karena tdk ikut mereka.

"Sebenernya aku sdg bertengkar dgn mereka." ucapku dgn jujur pada Ji Won.

Ji Won menatapku heran. Mungkin saat ini timbul pertanyaan knp aku bertengkar dgn mereka.

"Aku membuat mereka kecewa." jelasku sambil tersenyum sekilas.

"Lalu kau sudah minta maaf?" tanya Ji Won.

"Sudah, tapi mereka tidak memaafkanku. Mereka trs menjauh dan kurasa mereka tdk ingin bertemu dgnku lg." jawabku dgn perasaan sedih.

Aku hampir saja ingin menangis. Namun aku sadar aku tidak boleh lemah spt ini karena dijauhi mereka. Setidaknya msh ada org yg butuh aku, yaitu adikku sendiri.

"Bagaimana sekarang? Apa yg kau lakukan selanjutnya? Apa kau baik-baik saja." Ji Won bertanya lagi padaku.

"Ya aku rasa aku akan baik-baik saja. Walau aku tidak memiliki sahabat spt mereka lg, aku msh memiliki adikku yg bisa kujadikan sahabat." jawabku sambil tersenyum pada Ji Won.

"Kau masih ada aku. Jangan khawatir." balas Ji Won sambil memegang pundakku.

Aku menatap Ji Won. Dia baik sekali. Disaat aku sdg jatuh, dia dtg menyemangatiku. Walau biasanya disaat spt ini, Hye Ri dan Yoon Jae yg menyemangatiku. Namun skrg keadaan berubah. Sekarang Ji Won yg ada bersamaku. Aku sangat berterima kasih padanya karena telah ada saat ini juga.

---

She Was KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang