mulmed: Park Shin Hye, Bae Suzy & Kim Ji Won
Aku sdg memasak makan malam untukku dan Jae Ah di dapur. Selagi menunggu masakkanku siap, Jae Ah menonton tv di ruang tamu.
"Jae Ah makan malam sudah siap." teriakku sambil menuangkan sup asparagus ke mangkuk Jae Ah.
Jae Ah pun dtg dan duduk didepanku.
"Sup lagi?" tanyanya.
"Kenapa? Kau tidak mau?" balasku dgn bertanya kembali ke Jae Ah.
"Aku bosan makan sup. Setidaknya kalau kau tidak tau mau masak apalagi belikan aku pizza saja."
Aku memukul jidatnya menggunakan sendok. Dia meringis kesakitan.
"Kebiasaan sekali memukulku pake sendok." ucapnya dgn memegang jidatnya.
"Kau tdk bersyukur sekali, makan aja yg ada. Kalau kau ingin pizza lusa akan kubelikan." janjiku pada Jae Ah.
"Kau pasti berbohong." jawabnya dgn memasang muka cemberut. Jae Ah tidak yakin kalau aku bisa menepati janjiku.
"Aku janji. Jangan khawatir. Kalau kau mau makan supnya skrg, aku akan membelikannya."
"Baiklah akan ku makan supnya. Tapi awas jika lusa kau tdk membelikan pizzanya."
Aku mengangguk sambil memakan supku. Kemudian Jae Ah jg memakan supnya dgn lahap. Aku menatap Jae Ah dan menahan tawa karena janjiku yg akan membelikannya pizza membuat dia lahap sekali memakan supnya.
"Hei kak, eonni Hye Ri dan eonni Yoon Jae sepertinya tidak pernah main ke tmpt kita lg. Terakhir kemari waktu bersama eonni Hyun Mi."
Aku berhenti mengunyah mendengar perkataan Jae Ah tsb. Bagaimana aku menjelaskannya? Tdk mungkin aku mengatakannya bahwa aku sdg bertengkar dgn mereka. Pasti Jae Ah terus bertanya dan heran sekali tbtb aku bertengkar dgn mrka. Soalnya yg Jae Ah tau aku selalu tdk bermasalah dgn Hye Ri maupun Yoon Jae.
"Apa kau dan mereka bertengkar?" tanya Jae Ah.
"Apa? A-ah t-ti-tidak kok. Aku dgn mereka baik-baik saja. Alasan mrka tdk kemari lg karena mereka sibuk latihan nari untuk acara perpisahan minggu dpn." jawabku dgn berbohong.
Maafkan aku Jae Ah karena aku berbohong, aku tdk mau kau tau apa yg terjadi padaku dan mereka sebenernya.
"Oh begitu. Pasti sibuk sekali kan?" tanyanya lagi.
Aku hanya mengangguk kembali sambil tersenyum simpul pada Jae Ah.
"Ah aku sdh selesai makan. Aku mau pergi ke kamarku dulu ya kak." ucapnya lalu berlalu meninggalkanku yg msh di meja makan.
Aku terdiam di meja makan bersama supku yg blm habis. Aku trs memikirkan ucapan Hye Ri tadi disekolah. Soal dia tidak ingin memukulku melainkan dia memintaku untuk menghilang dari hadapannya.
Sebenci itukah dia sekarang padaku? Ternyata membuat orang kecewa itu meninggalkan luka yg sangat dalam untuknya.
---
21 Mei 2008
Aku berjalan menuju halte bus pagi ini. Sesampai disana aku langsung naik ke dalam bus dan duduk dikursi yg kosong. Menunggu bus sampai ke sekolah, aku mendengarkan musik selama di perjalanan.
Seperti biasanya aku selalu telat dtg. 10 menit kelas akan dimulai tpi aku msh berjalan santai dri gerbang sekolah.
Terlambat spt ini mengingatkanku yg selalu dtgnya bersamaan dgn Yoon Jae. Aku menduganya dia sdh dtg lbh awal agar dia tdk bertemu lg.
Aku menoleh ke belakang, mendapati Yoon Jae sdg berlari ngos-ngosan. Kemudian dia berhenti saking lelahnya. Dia pun melihatku yg sdg berdiam diri melihatnya lari.
Yoon Jae kemudian melanjutkan langkahnya berjalan. Dia melewatiku tanpa menegurku dan terus berjalan hingga sampai kelas. Marahnya padaku tdk spt Hye Ri. Aku tdk yakin kalau dia sampai benci padaku.
Kemudian aku melanjutkan langkahku menyusulnya dari belakang.
---
Dikelas, guru Park sdg mengajarkan kami tentang Novel.
"Jadi anak-anak bapak minta kalian mengerjakan tugas bapak secara kelompok. 1 kelompok terdiri dari 2 orang. Dan kelompoknya bapak yg menentukan."
Semua murid dikelas riuh karena tdk suka keputusan guru Park yg tdk boleh menentukan kelompoknya sendiri.
"Baiklah bapak sebutkan saja kelompoknya. Kelompok 1, Eun Joo dan Choi Soo Bin. Kelompok 2, Park Yoon Jae dan Jung Soo Kyo."
"Kelompok 3, Han Jae Kyung dan Kim Hye Ri."
Seketika Hye Ri dan beberapa murid lainnya terkejut mendengar keputusan guru Park bahwa aku dan Hye Ri satu kelompok. Tapi aku hanya diam dan melipat kedua tanganku sambil terus memperhatikan nama kelompok yg disebut guru Park.
"Baiklah kelompoknya sudah dibagi. Jadi tugasnya dikumpul sebelum 2 hari perpisahan. Kalau kalian tdk kumpul, maka kalian tdk dpt nilai. Mengerti?"
Tring Tring!
Bel pulang pun berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dr kelas. Aku pun menyusun bukuku dan segera keluar.
"Hei Jae Kyung!" seseorang memanggil namaku dgn nada yg tidak biasanya.
Aku menoleh, ternyata Hye Ri yg memanggilku.
"Kau tdk ingin protes dgn guru Park karena kita satu kelompok?" tanyanya dgn menaikkan alisnya itu.
"Apa harus?" jawabku santai.
"Tentu saja! Aku tdk mau sekelompok denganmu!" balasnya dgn nada yg mulai meninggi.
"Bukannya hanya kau saja yg tdk mau sekelompok dgnku? Kalau aku sih fine aja sekelompok dgnmu. Jadi kalau kau ingin protes dgn guru Park, silahkan protes sendiri dan minta ganti tanpa melibatkanku." jelasku lagi-lagi dgn santai dan cuek.
Kemudian raut wajah Hye Ri berubah. Dia menunjukkan ekspresi kesalnya padaku. Bahkan saat ini dia mengepal tamgannya erat-erat.
"Kalau kau ingin dpt nilai, hari Sabtu dtglah kerumahku kita kerjakan sama-sama." ajakku padanya.
"Kau pikir aku mau melakukannya? Kerjakan saja sendiri, aku jg akan mengerjakan sendiri!" omelnya lalu dia berlalu meninggalkanku dgn raut wajahnya yg kesal.
---
Cover sampulnya lumayan keren ya dari sebelumnya wkwk. Btw judul ceritanya ane ganti nih, gpp ya? Tapi alur cerita msh sama kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Was Killer
FanfictionHan Jae Kyung dulu dinyatakan seorang pembunuh lantaran dia membunuh seseorang demi menyelamatkan Sahabatnya, Kim Hye Ri. 4 tahun sudah berlalu kasus Han Jae Kyung terjadi lagi. Namun kali ini adiknya sendiri yg menjadi pembunuh. Ditengah konflik yg...