She Was Killer

Chapter 9

mulmed: Kim Ji Won

26 Mei 2008

"Maaf guru Park, tidak bisakah saya ganti kelompok?" pinta Hye Ri yg bersikeras sekali ganti kelompok.

"Bagaimana bisa ganti kelompok? Saya sudah membagikan kelompoknya masing-masing. Jadi kamu tetap dikelompokmu saja." ucap guru Park yg tak mengizinkan Hye Ri tukar kelompok.

"Tapi pak.. Saya tidak akrab dgn murid guru Park yaitu Han Jae Kyung. Saya kelompokkan saja dgn Park Yoon Jae saja."

Guru Park memukul mejanya dengan keras.

"Sudah saya bilang tetap saja dikelompokmu. Saya tidak ingin ada yg minta tukar-tukar. Kalo kamu tidak akrab dengan Han Jae Kyung, cobalah membuat untuk jadi akrab." jelas guru Park kemudian dia meninggalkan Hye Ri yg masih berada di ruang guru.

---

Hye Ri pun berjalan menyusuri koridor kelas. Tidak sengaja, aku malah pas-pasan bertemu dia dan menahan lengannya.

"Hye Ri-ah." ucapku sambil menyebut namanya.

"Lepas." pintanya dengan lesu.

Aku melepaskan tanganku dari lengan Hye Ri.

"Hari ini kau datangkan kerumahku? Kita harus kerjain tugas dari guru Park. Waktunya tidak banyak lagi." Aku mengatakan itu sambil menatap Hye Ri yg sama sekali tidak membalas tatapanku itu.

"Aku bilang aku akan kerjain sendiri. Kau kerjain saja punyamu sendiri." jawab Hye Ri yg tidak biasanya dia lesu seperti ini.

"Kau tidak apa-apa? Apa kau sakit? Kenapa kau lesu sekali?" tanyaku bertubi-tubi padanya. Aku benar mengkhawatirkannya jika dia kenapa-napa.

"Tidak perlu mengkhawatirkanku." kemudian Hye Ri berjalan ke kelas meninggalkanku yg masih menatapi punggunggnya dari belakang itu.

---

"Hye Ri kau darimana? Aku mencarimu kemana-mana." datang-datang Yoon Jae sudah menggerutu kesal pada Hye Ri.

Hye Ri pun mengabaikan pertanyaan Yoon Jae dan mengobrak-abrik isi tasnya untuk mencari sesuatu.

"Kau sedang cari apa?" tanya Yoon Jae penasaran sambil melihati yg dilakukan Hye Ri dengan tasnya.

Hye Ri pun menemukan barang yg dicarinya. Selembar kertas dan pulpen. Dia pun kemudian berlari keluar kelas meninggalkan Yoon Jae yg penuh tanya.

---

Hye Ri terus berlari dan terus celingak-celinguk sana sini. Dia spt sdg mencari seseorang yg ingin dia temui.

Dia pun menghentikan larinya karena sdh terlalu capek berlari. Napasnya sdh terengah-engah. Tak diduga, org yg dicarinya ada disisi kirinya tidak jauh dari posisi Hye Ri berdiri.

Hye Ri bergegas menemuinya. Org yg dicarinya tak lain tak bkn adalah Jae Kyung.

"Baiklah.. hanya sekali ini. Ayo kita kerjain sekarang tugas kita." pintanya dengan napas yg masih terengah-engah. Dan dibalas senyuman sekilas dari Jae Kyung saat itu.

---

Di perpustakaan, suasana benar-benar tenang & damai. Hanya  yg membaca & mencari bahan pelajaran disana. Mereka sibuk akan dgn kegiatannya.

Jae Kyung dan Hye Ri sedang mencari beberapa novel yg akan dijadikan bahan bacaannya. Selama mencari, hanya Jae Kyung lah yg bersikeras trs mencari & membawa buku-buku novel itu semua sendirian. Sudah 6 buku novel yg Jae Kyung ambil dari raknya. Namun menurutnya itu msh kurang.

Hye Ri hanya mengikutinya dr belakang kmna Jae Kyung bergerak. Menurutnya ini membosankan!

"Hei.. kau mau cari berapa buku lagi? Guru Park hanya menyuruh 1 buku saja. Knp kau harus mengambil lebih dari 1?!" ucap Hye Ri yg lama kelamaan nadanya ingin meninggi. Namun dia teringat saat ini msh berada di perpus.

"Aku tau itu, nantinya ini akan ku eliminasi semua buku yg kupilih ini. Jadi bersabarlah." jawab Jae Kyung yg msh trs mencari calon buku novel ke-8 nya.

Karena tidak tahan, akhirnya Hye Ri pergi meninggalkan Jae Kyung dan lebih memilih duduk di meja bacaan. Jae Kyung yg melihat itu hanya membiarkannya saja.

Selama 30 menit menunggu, akhirnya Jae Kyung menghampiri Hye Ri yg sedang memiringkan kepalanya diatas meja.

Dukk!

Suara buku tebal yg dihentakkan ke meja. Hye Ri terkejut dan menegakkan kepalanya langsung. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Dan melihat buku yg ada didepannya saat ini.

"Kau bercanda? Bukankah ini buku pertama yg sudah kau pilih dari awal kita dapat?" tanya Hye Ri yg tampak bingung.

"Emang iya" jawab Jae Kyung dengan santai. Kemudian dia pun mulai membuka tutup pulpennya dan menulis diatas kertas selembar.

"Hahh.. kau gila! Selama 1,5 jam aku menunggu disini dan ternyata buku yg kau pilih adalah buku yg pertama kita ambil!" balas Hye Ri yg sudah tidak tahan akan kelakuan Jae Kyung yg gila itu. Ya coba kalian bayangkan dgn rasa lapar dan kantuk menunggu Jae Kyung mencari buku dan keputusan akhirnya Jae Kyung memilih buku novel yg pertama dipilihnya. Jadi ketujuh novel lainnya hanya sia-sia dan benar membuang waktu! Hye Ri merasa dipermainkan saat ini.

"Sudahlah skrg bantu aku mencari intisari dari novel ini." pinta Jae Kyung yg tampaknya mengabaikan ucapan Hye Ri sebelumnya.

Tanpa menjawab ucapan tsb, Hye Ri bangkit dari kursinya dan berlalu meninggalkan perpus itu tanpa berbicara sepatah katapun.

"Baiklah tidak masalah aku akan mengerjakannya sendiri." ucap Jae Kyung dgn sendirinya dan mulai membuka buku novel yg sudah dipilihnya tadi.

---

Hye Ri menghentikan langkahnya. Dia sangat geram sekali. Kedua tangannya sudah terkepal saat ini. Dia telah membuang waktunya utk hal yg tidak berguna.

Tapi dlm pikirannya saat itu, ingin sekali dia kembali ke perpus lagi. Dia pun memutuskan membalikkan badannya dan mulai berjalan selangkah. Belum sampai ke langkah berikutnya dia berhenti. Terkejut karena Jae Kyung sudah keluar dari perpus tsb.

"Ini," ucap Jae Kyung sambil menyerahkan kertas pada Hye Ri yg sudah terlihat ada isinya "serahkan pada Guru Park."

Hye Ri hanya diam dan mengambil kertas itu dri tangan Jae Kyung. Hye Ri benar-benar terkejut ketika melihat isi kertas itu. Jae Kyung sudah mengerjakan tugas mereka berdua dengan waktu yg lumayan singkat.

"Bagaimana bisa kau-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Jae Kyung sudah memotongnya.

"Sudahlah kumpul saja. Kalo kau ingin mengucapkan terimakasih, ucapkanlah." jawab Jae Kyung yg kemudian tanpa menunggu Hye Ri berbicara lagi dia pun berlalu meninggalkannya.

Hye Ri pun hanya menatapi punggung Jae Kyung dari jauh yg kelamaan hilang dari pandangannya. Tanpa menunggu waktu yg lama, Hye Ri segera berjalan menuju kantor guru utk menyerahkan tugas mereka.

---