Chapter 1

239 7 0
                                    

26 Maret 2008

"Han Jae Kyung!"

Seseorang meneriakkan namaku. Dia tampak sedang berlari mengejarku saat ini. Aku membalikkan badanku. Kini dia sudah semakin dekat denganku. Dia pun berhenti berlari dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Aku pun bergegas menghampirinya.

"Terlambat lagi?" tanyaku sambil melipat kedua tanganku di dada.

"Hah hah kau tidak tau saja aku bagaimana" jawabnya dengan nafas yg masih ngos-ngosan. Ya dia adalah Park Yoon Jae. Sahabatku dari kelas 10 ini memang punya sifat yg suka telat bangun tiap berangkat sekolah. Anehnya, kalo libur dia selalu bangun pagi.

Aku pun terkikik melihatnya. Kemudian aku mengajaknya untuk segera jalan dan menuju kelas. Karena bel masuk akan segera bunyi. Dia pun mengangguk dan kami berdua melanjutkan jalan menuju kelas.

---

"Perpisahan nanti kelas kita mau tampil apa?"

"Bagaimana ngedance bareng? Kan seru tuh"

"Aku setuju aja. Tapi kita tanya dulu pendapat mereka"

Lee Eun Joo, selaku bendahara kelas, kini dia ingin mengajukan pendapatnya didepan kelas.

"Tolong perhatiannya semua!" ucap dia dengan tegas sambil mengetuk spidol ke papan tulis berulang kali agar semua murid dikelas itu mendengarkan dia berbicara.

Kini semua murid diam dan memperhatikannya.

"Baiklah, aku rasa aku perlu pendapat kalian. Kelas kita akan menampilkan sesuatu di acara Perpisahan. Aku ingin kita semua ngedance satu kelas di acara Perpisahan nanti, apa kalian setuju?"

Semua murid tampak diam. Tampaknya mereka tidak setuju dengan hal ini.

"Hey Eun Joo-ah, bagaimana kalo kau dan teman-temanmu saja yg ngedance. Aku tidak mau ikut" ucap salah satu dari mereka. Ya itu suara Choi Nam Soo selaku Ketua kelas 12 A.

"Kalian menari adat saja kami tidak mau tampil" Sambung murid yang lain.

"Kalian bagaimana sih? Kelas kita kelas paling terbaik dr yg lain, masa tidak mau ikut partisipasi sih tampil? Baiklah kalo kalian menyuruhku nari adat, mungkin aku butuh 6 orang dari kalian bersedia nari denganku. Yang mau ikut silahkan acungkan tangan kalian" perintah Na Ri pada kami semua yg berminat nari bersamanya.

Seo Ha Jin, Song Hyun Rae, Jung Soo Kyo, Choi Soo Bin, Kim Hye Rin mereka mengacungkan tangannya.

"Yoon Jae, kau tidak ikut?" tanyaku dengan menyenggol bahunya tersebut.

"A-ah apa aku cocok menari?" Dia malah bertanya padaku kali ini.

"Tentu. Ikutan saja. Kim Hye Ri juga ikut tuh" supportku padanya.

Yoon Jae pun mengacungkan tangannya. Kini orang yg dibutuhkan Eun Joo sudah cukup.

"Yang mengacungkan tangan pulang sekolah temui aku ya" pinta Eun Joo pada mereka yg mengacung tadi.

Kemudian guru Jung masuk ke kelas kami dan menyampaikan pelajaran apa yg akan dibahas hari ini.

---

Kelas sudah bubar 10 menit yg lalu. Namun aku masih menunggu temanku, Park Yoon Jae dan Kim Hye Ri. Mereka masih berdiskusi soal penampilan mereka diacara Perpisahan nnti.

"Sedang apa?" Seseorang bertanya denganku. Kedengarannya aku tau suara ini.

"Ji Won?" Mataku terbelalak kaget atas kedatangannya kemari. Kemudian dia duduk disebelahku saat ini.

"Oya aku lupa. Sebentar ya" Aku pun membongkar isi tasku dan meraba sesuatu didalamnya. Ah ketemu!

"Ini untukmu" Aku memberikan Ji Won sebuah kotak kecil.

"Apa ini?" tanyanya heran.

"Selamat ulang Tahun!" ucapku dgn senyum yg mekar diwajahku.

"Untukku? Kenapa repot sekali?"

"Ah tidak apa-apa. Aku memberikan ini sebagai kenang-kenangan kalau sudah pisah nnti"

"Akan kubuka jika sudah sampai rumah"

"Baiklah jangan lupa dipakai. Biar kita samaan hehe"

"Terima kasih Jae Kyung!" ucapnya sambil tersenyum padaku.

Kemudian Hye Ri dan Yoon Jae datang menghampiriku yg sedang duduk di Taman bersama Ji Won.

"Kalian berdua sedang apa?" tanya Hye Ri dgn penasaran.

"Aku curiga. Kalian pasti-" ucapan Yoon Jae pun terhenti saat aku membungkam mulutnya.

"Oya Ji Won aku pulang duluan ya. Sampai ketemu besok!" ucapku sambil menarik tangan Hye Ri saat itu juga.

---

"Kau tadi berbicara apa dengan Ji Won?" tanya Hye Ri sambil meminum minumannya seteguk demi seteguk.

"Bukan apa-apa kok" ucapku yg terus memperhatikan jalan didepanku.

"Jadi kapan kalian mulai latihan nari?" tanyaku dengan bersemangat.

"Lusa. Tampaknya kau tidak akan pulang bersama kami lg kalo kami latihan nari" ucap Yoon Jae dgn nada sedih.

"Ah tidak apa-apa. Aku bisa pulang sendiri kok"

"Hei liat aku baru saja liat jadwal film besok. Ayo kita nonton film ini" Hye Ri menunjukkan kami beberapa film yg akan tayang besok di bioskop melalui hpnya.

"Ayoo aku mau saja" jawab Yoon Jae yg bersemangat

"Baiklah ayo kita tonton film ini. Tapi cmn kita bertiga?" tanyaku pada mereka berdua

"Ajak saja yg lain. Kau bisa mengajak Kang Ji Won kalau mau"

"Apa? Tidak ah. Dia mana mau diajak nonton"

"Loh? Kenapa harus Ji Won? Kau menyukainya ya?" Yoon Jae yg benar-benar terkejut karena dia tidak tau kalau aku menyukai Ji Won.

"Kau sudah jadian dengannya? Kalo begitu kau harus traktir kami makan Ramen sekarang" Pinta Yoon Jae sambil menarik-narik lenganku.

"Aku tidak jadian astaga"

"Tidak peduli. Ayo traktir kami makan Ramen. Ayolah kumohon aku sudah lapar" Yoon Jae terus memaksaku agar aku mentraktirnya.

Akhirnya aku mengiyakan permintaan mereka. Kami pun bergegas pergi ke kedai Ramen terdekat. Yoon Jae tampak senang aku traktir makan hari ini. Huh sial.

---

She Was KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang