Siete

39 9 1
                                    

Calum's POV

Kurang apalagi ya? Baju, buku-buku, gitar, dompet sudah semua. Saat aku sedang melihat sekeliling kamarku yang sudah rapih sebuah benda kotak menarik perhatianku. Kuraih kotak itu dan membukanya. Isinya foto polaroid aku, Autumn,Ashton,Luke, dan Mike. Akanku tinggal beberapa foto saja disini, aku tidak mau membawa semuanya. Aku pasti akan merindukan mereka semua, sangat merindukan. Autumn, bagaimana ya kabar gadis itu? Saat aku menjenguk keadaanya aku tidak tega melihatnya seperti itu. Berbagai alat bantu pernafasan, selang-selang, infus, muka pucat, bibir pucat, suhu tubuh tidak hangat seperti biasanya, perban di bagian kepala ia sudah seperti mayat hidup. Tidak tega melihatnya seperti itu. Lagi aku merutuki diriku sendiri. Tapi aku sadar dengan aku merutuki diri sendiri tidak akan memperbaiki masalah apapun. Ya sudahlah biarkan waktu yang menjawab apa kejadian selanjutnya yang akan terjadi.

"Calum sayang kau sudah siap-siap?" Teriak Mom dari lantai bawah.

"Ya Mom, aku sedang memeriksa apakah ada barang yang tertinggal atau tidak!" Balasku sambil sedikit berteriak juga.

"Okay! Take your time."

Tak sengaja aku menginjak sesuatu. Oh ternyata boneka. Boneka penguin yang Luke kasih. Aku masih ingat bagaimana aku bisa menyimpan boneka ini. Waktu itu Luke sedang masa-masanya sangat terobsesi oleh binatang penguin dan ia bilang kepada aku, Ash, dan Mike kalau masing-masing dari kita harus punya boneka penguin agar kita terus mengingat satu sama lain,dulu kupikir boneka ini tidak akan mengingatkanku pada apapun ternyata aku salah. Oke cukup untuk kenangan-kenangannya, it's time to go. Jalan menuruni tangga dan menarik nafas dalam-dalam. I'm gonna miss this house so damn much. I'm gonna miss my friends, sister, family, everyone.

"Apa kau tidak akan berpikir ulang kembali Calum? Apa kau tidak ingin tinggal?" Ucap Mom parau, matanya mulai berair. Jangan buat ia menangis tuhan, aku semakin tidak rela meninggalkan kota Sydney. Aku langsung membawa Mom ke dekapanku dan memeluknya erat.

"I'm sorry Mom, but this is my final decision. Keputusanku sudah bulat. Jangan menangis seperti itu Mom. Itu membuatku tidak rela meninggalkan kalian." Aku sendiri berusaha mati-matian agar dinding tipis di mataku tidak terjatuh.

"Baiklah kalau begitu, it's time to go now."

Aku hanya bisa mengulas senyum kecil. Mengecek untuk yang terakhir kalinya aku mulai mengambil tas-tas dan barang yang akan kubawa untuk di LA dan memasukkan semuanya ke dalam bagasi mobil lalu masuk mobil, tentus saja mom ikut mengantarkanku ke bandara. Dalam perjalanan aku hanya bisa diam dan berfikir ulang. Aku yakin ini semua banar, kurasa Autumn telah membenciku. Jadi saat nanti dia bangun, dia tidak harus melihat mukaku lagi didepannya. Dia akan hidup tanpa rasa benci. Kuharap saat aku sampai di bandara Mike, Luke, dan Ash akan datang. Setelah sampai aku langsung menegeluarkan barang-barangku dan menentengnya. Aku berdiri tepat di hadapan Mom. Ia memegang kedua pipiku dan mengelusnya halus. Aku hanya bisa tersenyum.

"You've grown bigger."

"I know."

"Take care my boy! Jangan lupa telfon mom apabila kau sudah sampai sana. Okay?"

"Sure, akanku lakukan. Tell Mali that I love her and goodbye Mali. Bye Mom! See you soon." Untuk terakhir kalinya sebelum aku masuk ke dalam bandara aku memeluknya lagi. Aku melangkahkan kakiku masuk dan melambaikan tangan ke arah mom. Aku menuju ke suatu pelayan maskapai untuk menukarkan tiketku, sambil menunggu penerbanganku, kuputuskan untuk menunggu di kedai kopi dulu. Aku melirik jam di Iphoneku. Sekarang pukul tujuh, kemana mereka?

"Itu dia!" Wait, aku kenal suara ini. Tak lama Ash, Luke, dan Mike berjalan ke arah mejaku.

"Cal, apa kau benar-benar harus pergi? Dan meninggalkan kita semua hidup sebatang kara seperti ini? Oh, kau sungguh jahat Calum Thomas Hood." Ucap Mike dramatis sekaligus menjijikan. Pasti aku akan merindukan bagaimana cara Mike mengganti warna rambutnya hampir setiap minggu, keidiotannya, dan masih banyak lagi.

"We still have each other Mike, don't worry. Well entahlah kufikir Autumn akan hidup tanpa rasa benci apabila aku tidak akan muncul lagi di hadapannya."

"Tentu saja Autumn tidak membencimu. Ia tidak akan dan tidak pernah bisa membencimu. Trust me Cal." Ucap Ashton sambil menepuk bahuku.

"Ya ia tidak akan membencimu."

"Tapi keputusanku sudah bulat. Jika aku tinggal disini aku akan terus mengingat kejadian itu lagi dan lagi. Maafkan aku, aku harus pergi.

"Hey! Kau membawa boneka penguin yang waktu itu aku berikan?" Ucap Luke yang melihat isi tasku.

"Iya aku akan membawanya. Jadi aku tidak akan melupakan kalian."

"Itu kata teromantis yang pernah kau ucapkan kepada kami Cal." Ya kalian tahu sendirilah siapa yang bicara seperti itu. Ucapan Mike hanya balas dengan tatapan jijik, lalu kami tertawa bersama.

Apakah ini semua benar?

...

Autumn's POV

Aku merasakan gelap di tempat ini. Aku tidak tahu tempat apa ini, intinya tempat ini sangat gelap. Gelap sekali. Aku mendengar samar-samar orang menangis dan meneriaki namaku. Ada apa? Mengapa mereka menangis?

"Hey Autumn, please wake up. I really miss you so much that it hurts you know?" Aku mengenali suara itu, itu suara Luke. Aku ingin sekali bertemu dengannya, tapi seluruh anggota badanku tidak bisa kugerakkan. Setiap kali aku menggerakannya terasa amat sangat sakit. Tempat ini kosong, sepertinya hanya ada aku sendirian disini. Aku penasaran sekali dengan apa yang terjadi di luar sana. Mengapa mataku tidak bisa terbuka sih!

Aku merasakan seseorang menggenggam tanganku dengan erat, aku tahu ini kepemilikkan Calum.
"Hey sweetheart. Aku sungguh minta maaf karena membuatmu seperti ini, maafkan aku A. Kuharap kau memaafkanku. Aku ingin mengucapkan sesuatu aku sungguh mencintaimu, mencintaimu lebih dari sekedar sahabat. Aku mencintaimu seperti Luke mencintaimu. Aku mencintaimu dari awal kita tidak sengaja menubruk dan aku membuat buku-bukumu berjatuhan saat itu mata kami bertemu atau mungkin mataku saja, kau tahu setiap kali aku berada di sekitar. My heart beats faster like I ride roller coaster many times. Dan aku ingin kau hidup bahagia disini, di Sydney. Aku akan pergi Autumn. Apabila kau sudah bangun kau tidak akan melihat muka menyebalkanku lagi. Goodbye Autumn Lovegood. Calum Hood really really loves you."

Apakah Calum akan pergi? Calum akan pergi meninggalkanku? Mengapa? Mengapa ia pergi apabila ia mencintaiku. Ini tidak adil bagiku. Calum meninggalkanku! Teganya ia meninggalkanku seperti ini. Rasanya ingin sekali aku memeluknya dan mengatakan jangan pergi. Tapi tidak bisa. Mengapa semua ini terjadi padaku? Tuhan tidak adil.

"Calum kumohon jangan pergi! Jangan tinggalkan aku!" Aku berteriak dalam benakku. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menangis, menangis, dan menangis. Aku mendengar suara langkah kaki menjauh dariku. Katakan ini tidak terjadi. Ini tidak nyata bukan?

Ini nyata Autumn, sudah waktunya.

***

Chapter 7 posted! Kasian amat si Autumn ditinggalin Calum :( press the star button and type any comments! Enjoy readinggg

Zee❤️

TRAGIC ➗ cth [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang