2. ZEMBLANITY

99 13 1
                                    

MAURALFA : Our Epic Zemblanity

_


___________*

"Lo Mau kemana, Ra?"

"Mau ke koprasi bentar. Ikut nggak?"

"Ah, enggak ah. Catetan matematika gue belom selesai. Buruan elah keburu gurunya masuk!"

"Iya, iya. Duluan Kan!"

Koperasi dimana ya? Ah, seminggu disini nggak apal-apal sama ruangan-ruangannya. Malah tambah bingung. Ini udah koridor ketiga dari Kelas dan aku lihat ruang ujung koridor ini dengan plang besar bertuliskan Koperasi. Nah, Itu dia! Aku pun berlari Karena jam-jam seperti ini memang jam jam sepi dan aku tak mau ketahuan membolos dari Kelas dipelajaran selanjutnya. Jadi aku bergegas.

Tiba-tiba..

BRUKK!!

"Heh! Liat-liat dong kalo lewat. Mana tenaga kuli lagi" maki orang itu padaku. Maksudku cowok itu. Dia terduduk dilantai demikian juga aku.

Hah? Cowok brengsek! Aku juga jatuh ini. Sialan aku dikata kuli, batinku ikut memaki.

"Anak baru kemaren, eh?" Katanya sambil menatapku tajam.

"Iya! Apa kamu liat-liat? Dasar cowok kurang ajar! Situnya juga salah malah ngatain lagi!" Aku bergegas bangkit sambil merapikan rok ku.

Aku melengos dan berniat melanjutkan perjalananku menuju koperasi. Dan yang tiba-tiba lagi..

Sreett!!

"Bantuin gue cewek baru belagu!" Serunya sambil bangkit dengan menarik tanganku. Aku yang kaget dan reflek otomatis memutar tubuhku menghadap kearahnya. Nyebelin banget! Bahkan kita nggak saling kenal. Oh mungkin dia tau aku. Tapi hell aku tak tau dia. Beraninya memegang tanganku.

Dan posisi paling menjengkelkan menurutku yang saat ini sedang terjadi saat ini adalah..

Aku Ada dipelukannya!

Apa apaan ini?! Benar-benar tidak bisa diterima.

"Apa-apaan sih kamu?!" Bentakku yang gak digubrisnya.

Cowok aneh itu hanya nyengir dan tersenyum miring.

"Ecieee, Alfa main nyosor aja masih pagi elah. Maksiat mulu!" Celetuk seorang cowok lain yang kupikir mengenal cowok aneh yang memelukku ini. Apa? Aku masih dipeluk?

Aku pun segera berontak dan langsung terlepas dari cowok yang dipanggil Alfa tadi. Kulihat sekelilingku dan ada segerombol siswa sedang --oh tidak, maksudku sekelas-- merubungiku. Kusimpulkan mereka adalah anak kelasnya Alfa yang sedang melakukan penelitian di laboratorium fisika lantai satu ini. Aku malu, sungguh malu. Rusaklah reputasiku sebagai siswa baru baik baik gara-gara cowok sialan bernama Alfa ini.

"Fa, kenalin kek kalo punya gebetan baru. Anak baru udah maen digebet aja nih si Alfa. Sukanya nyuri start duluan" terdengar celetukan yang diikuti cekikikan cowok-cowok. So, cowok yang barusan nyeletuk terlihat bukan Tipe cowok good looking Karena seragam dan rambutnya berantakan, oh tidak. Sangat berantakan. Ditambah gayanya yang slengean.

"Iya, gebetan baru gue. Bener kan Maura?" Jawab Alfa dengan sangat santai sambil flirting me arahku. Darimana dia tahu namaku? Oh, nama dadaku.

Cukup. Persetan dengan Alfa kurang ajar tadi.

M A U R A L F ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang