Number Nine

56 23 1
                                    

Setelah kejadian itu aku tidak pernah melihatnya lagi.
Oh ya kalian masih ingat pacar Lucas, dia sekarang sekolah ditempat kami dia sekelas dengan Lucas. Untung tidak sekelas sama aku.

Saat ini aku berada dipelajaran fisika. Guru sedang menulis rumus rumus dipapan tulis. Aku mencatatnya begitupula siswa yang lain.
Bell berbunyi tanda istirahat.

"Baik anak anak sekian dulu pelajarannya. Kerjakan halaman 75."

"Baik bu" semua murid menjawab serentak.

Aku memasukkan buku buku kedalam tasku. Guru pun keluar dari kelasku berserta murid murid lain.

"Len kekantin yux." Ajak Mila.

"Oke."

Kami berjalan bersamaan tak lupa juga ada Bayu dan Zain.

"Eh eh liat deh itu anak baru kan? Katanya dia pacar lucas ya?" Tanya Mila.

"Iya Mil, gue denger dari Lucas nya sendiri." Jawabku.

Mereka menjawab dengan ber"O" ria.

"Ekhem gue rasa ada yang broken heard nih." Goda Bayu.

"Gue maskud lo? ." Jawabku cuek.
Aku hanya merasa aneh aja, dia deketin gue, terus dia camakan gue gitu aja!

'Yah bukannya gue iri sih, tapi kan emang aneh.'

"Woy ngalmun aja lo, kesambet baru tau rasa lo." Suara Zain mengelegar ditelingaku.

"Sialan lo, cowok bar bar."

"Sialan, Lah lagian lo bengong mulu dari tadi, lo cemburu ya?" Tanya Zain.

"Nggak tuh." Jawabku datar.

"Btw bentar lagi kita UN nih, udah pada milih mau kuliah dimana belom kalian?" Tanya Zain mengalihkan pembicaraan.

"Gue kayanya sama kaya Bayu di universitas Gunadarma. Lo Zain?" Jawab Mila.

"Gu kayanya ngikut kalian aja deh. Lo len?" Jawab Zain.

"Gue dijerman kaya nya. Lo tau kan kakak gue itu over protective. Lama lama gue ngira dia ngalamin sister complex."

"Hahahahaha" tawa menghelegara dari meja kami membuat kami menjadi pusat perhatian sesaat.

"Puas banget lo pada." Aku mendengus kesal.

"Tapi ntar kita gak bareng lagi dong?" Tanyaku dengan lesu.

"Kenapa kakak lo suruh tinggal disini aja?" Tanya Zain.

"Kalian tau kan gue gak mau ngrepotin keluarga gue." Jawabku.

"Susah emang ngomong sama lo btw prom night lo mau ngajak bopak apa kakak lo?" Tanya Mila.

"Gak tau gue kayanya gue sendirian atau gak gue ngajak om gue."

Mengingat kakak Asa dan papah hanya libur beberapa hari disini pasti mereka gak bisa ngikut acara prom.

"Kasian amet nasip lo len." Timpal Bayu.

"Lo pada mau ngajak siapa?" Tanya ku pada Mila Bayu dan Zain.

Hurt ElenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang