Matahari sudah menyembunyikan cahayanya. Angin bertiup kencang membuat anak rambutku berterbangan tak beraturan. Hanya debur ombak yang terdengar bertalu talu.
"Maaf." gumam kak mike lirih.
"Buat apa. Bukan salah kakak. Sekarang kakak yang cerita."Dret dret drett suara hp bergetar dari kak mike.
"Hallo ada apa Lola."
"....."
"Asataga saya lupa."
"....."
"Berapa jam lagi."
"....."
"Oke katakan pak Thomas meeting diundur 1 jam."
"....."
Clik.
Kak Mike langsung bangkit dari duduknya. Aku mengikutinya.
"Ada apa" tanyaku penasaran.
"Lena gue lupa ada janji, gue gak sempet kalo buat nganter lo pula-"
"Jangan bilang lo mau ninggalin gue."
"Enggak lah, lo tetep ikut gue."
Kak mike menarik tanganku.Kami kembali kemontor dan berjalan pulang, tapi bukan apartement ku karena ini berbeda arah. Montor memasuki sebuah perusahaan yang tidak ku kenal. Kami langsung turun dari montor langsung masuk ke perusahaan tersebut.
"Kak kenapa kita kesini."
Aku merasa risih ditatap oleh penghuni kantor itu. Ini jam malam namun masih banyak yang masih bekerja.
" kakak buru buru Lena."
"Malam Mr. Nattmor." Sapa wanita yang duduk di tempat resepsionis.
Kak mike hanya menjawab dengan anggukan.Kami memasuki lift yang berisi cukup penuh. Kak Mike merangkul bahuku seperti ingin mengingatkan kepemilikannya. Beberapa menit kemidian kami turun dilantai teratas.
"Malam Mr Nattmor." Sapa wanita cantik.
"Malam, Lola siapkan semua berkasnya 15 menit lagi saya akan ketempat meeting." Perintah kak mike.Oh jadi dia yang menelfon kak Mike itu. Dasar pengganggu moment. Kak mike mebawaku masuk keruangan yang cukup luas.
"Kakak mereka siapa."
"Nanti kakak jelasin. Yang jelas kakak ada urusan penting. Kakak mau mandi dulu." Seru kak mike.Kak Mike mebuka pintu yang kukira itu adalah toilet.
Blam!
Hay apa apaan dia main ninggalin aku gitu aja. Aku menghentak hentakan kakiku. Nyebelin.Aku lebih memilih berdiri mengamati interior ruangan kak mike. Lalu aku duduk dikursi kebesarannya.
Pintu diketuk seseorang
"Masuk." Aku mempersilahkan dia masuk. Ternyata dia adalah Lola. Dia tampak berdiri canggung.
"Tolong sampaikan Mr. Nattmor ada berkas yang harus ditandatangani." Ucap wanita tersebut sopan.
"Baik lah."
Pintu tertutup kembali.Jadi siapa kak Mike sebenarnya?
Aku mengamati setiap inci ruangan ini. Tidak ada yang menarik.Clek!! pintu terbuka menampilkan sosok pria gagah menggunakan kemeja putih dibalut jas hitam.
Cakep.
"Lena kamu mandi dulu aja didalem. Jangan lupa pintunya dikunci, kakak takut ada yang masuk. Oh ya ganti baju kamu juga, didalem ada baju kakak. Kakak ada meeting."
Kak mike memakai dasi nya dan berjalan menuju pintu keluar. Namun kutarik jasnya."Terus aku disini sama siapa kak."
"Kakak keluar gak lama kok kakak janji."Cup! Kecupan ringan mendarat dikeningku.
"Janji jangan lama lama." Rengekku.
"Iya sayang. Kakak janji. Kakak keluar dulu" kak mike mengusap rambutku.
Pipiku memerah mendengar panggilannya.
"Hati hati."
Clek! Kak mike membuka pintu.
"Iya. Jangan lupa dikunci."
"Ok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Elena
General Fiction"Adik kamu itu beda dengan kamu. Dari gennya saja sudah berbeda." Baru saja kakinya ingin melangkah keluar dari persembunyiannya, niatnya terurung saat mendengar namanya yang disebut oleh ayahnya. Membuatnya tetap bertahan untuk bersembunyi di balik...