Part 1
Dua anak kembar itu berlari secara menyilang. Sherry dan Love saling bertukar tempat kiri dan kanan setiap kali mereka melangkah. Gerakan mereka berdua sangat cepat sehingga sulit sekali untuk mengatakan yang mana Sherry dan yang mana Love.
Akan tetapi, hal itu bukanlah sesuatu yang penting saat ini karena salah satu dari mereka kini sudah berada tepat di belakang Peter.
Anak perempuan berkepang dua itu mengayunkan sabit raksasanya secara horizontal menuju Peter.
Peter menggertakan giginya. Garis-garis berwarna jingga di pakaiannya berpijar terang. Anak laki-laki itu segera menunduk serendah mungkin hingga hampir menyentuh tanah.
Sabit raksasa membelah udara.
Peter mendapati pertahanan anak kecil di belakangnya terbuka lebar. Dia pun segera melancarkan serangan balasan. Anak laki-laki itu memutar tubuhnya dan menghujamkan Gaia Fang.
Akan tetapi sebelum pedang pendek tersebut benar-benar menghujam target, Peter menyadari bahwa anak kecil lainnya tengah berdiri di belakangnya.
Anak kecil itu mengangkat sabitnya tinggi-tinggi.
Peter menghentikan gerakannya, dan kembali memutar tubuhnya.
Sabit raksasa diayunkan secara vertikal.
Peter tak sempat bereaksi terhadap serangan ini.
Serangan ini akan mengakhiri pertarungan.
Akan tetapi...
Sebuah letupan pistol terdengar. Sera menembakkan sebutir peluru ke arah anak kecil yang kini tengah menyerang Peter.
Anak kecil itu menyadari serangan Sera. Dia segera mengubah lintasan sabitnya ke samping.
Dua buah logam saling menghantam satu sama lain, menimbulkan percikan-percikan api kecil di udara. Hampir secara bersamaan, terdengar suara dentingan yang cukup keras.
Peluru yang ditembakkan oleh Sera berhasil dimentahkan.
Peter segera menggunakan kesempatan ini untuk melompat menjauhi kepungan si kembar Pleiades.
"Kak Sera jahat! Masa Kakak mengincar kepala Sherry!?" ucap anak kecil yang berhasil menangkis peluru.
"Nanti kalau Kak Sherry terluka bagaimana?" Love melanjutkan.
"Kalian berkata seperti itu seakan-akan aku tidak tahu kalau Sherry bisa menangkisnya," ucap Sera gemas. Dia mengayunkan Cloud di tangan kirinya. Dari sana, muncullah sebuah pistol yang sama dengan yang dipegang oleh Sera saat ini.
Pistol melayang, berputar-putar di udara. Sera segera memasukkan Cloud ke dalam tas pinggangnya. Tangan kirinya yang kini tak lagi memegang apa pun bergerak menangkap pistol yang bergerak turun. Pistol tersebut berputar-putar di tangannya.
Sejurus kemudian, Sera mengacungkan kedua pistolnya ke arah si kembar. Kedua jari telunjuk Sera menarik pelatuk pistol secara bersamaan. Dua buah peluru meluncur ke arah Sherry dan Love.
Kedua anak perempuan itu bergerak ke samping, menghindari peluru tersebut.
Kini peluru tersebut meluncur menuju Peter.
"...!?"
Peter mengayun-ayunkan Gaia Fang, mementahkan peluru yang ditembakan Sera.
"Hei, hati-hati dong, Sera! Bagaimana kalau tembakanmu tadi mengenaiku!?" protes Peter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Constellation #1 - Prelude
Science FictionSepulang sekolah, Peter Aldebaran selalu mendapati sebuah kotak kardus misterus di dalam kamarnya. Siapa yang mengirimnya dan bagaimana kotak tersebut berada di sana, Peter sama sekali tidak tahu. Yang dia tahu, kotak kardus itu berisikan komponen...