3

10.4K 873 23
                                    

"Yoongi hyung ?" teriak Jimin dari luar kelas Yoongi,

"Bisakah kau tidak teriak ? Suara cemprengmu membuat sakit telinga."

"Heheh, maaf." ucap Jimin nyengir tanpa dosa "kajja pulang, aku akan mengantarmu."

"Ck, tidak perlu. Aku bawa mobik sendiri."

Jimin mengambil kunci mobil Yoongi di tanganya lalu mengancung-acung kan kunci itu ke atas.

"Suruh bawa Taehyung saja. Gampang kan ?"

"Tapi- aishh ! Baiklah."

Jimin menggandeng Yoongi sampai di parkiran. Banyak siswa yang menatap iri kepada pasangan itu. Walaupun begitu, mereka tidak peduli. Apalagi Jimin, merasa sangat bangga bisa mempunyai kekasih seperti Yoongi.

Jimin dan Yoongi melihat Taehyung sudah menunggu di depan mobil Yoongi dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Oh, pantesan lama, kalian sedang pacaran toh ?"

"Yak ! Min Taehyung jaga bicaramu !"

"Aish, adik kakak tidak pernah akur ! Tae bawa mobil Yoongi hyung ya ? Aku ada urusan sebentar."

"Urusan, atau pacaran ? Aigoo harusnya hopie hyung tidak usah ke Gwangju, aku seperti kambing congek kalau seperti ini."

"Mau tidak ? Cerewet sekali !"

"Baik mana kuncinya. !"

Yoongi sempat protes karena Jimin tidak langsung membawanya ke rumah, melainkan pergi ke sebuah pantai yang cukup sepi. Entah kenapa namja yang ia cintai ini membawanya kesana. Tunggu ? Cintai ? Benarkah Min Yoongi sudah mencintai seorang Park Jimin ?

"Ayo turun hyung."

Jimin menggenggam tangan Yoongi selama berjalan di tepi pantai, Jimin terkejut saat Yoongi tidak menepis tanggannya seperti biasanya. Biasanya Yoongi akan menepis tangan Jimin saat Jimin ingin menggenggamnya, terlebih itu di tempat sepi. Makanya Jimin sekarang terkejut, tapi tidak memperlihatkan keterkejutannya pada Yoongi.

"Apa yang membuatmu membawaku kesini ?" tanya Yoongi membuka suara, karena dari tadi mereka hanya terdiam duduk di tepi pantai sambil Jimin tetap menggenggam tangannya. Yoongi merasa aneh, tidak biasanya Jimin terdiam seperti ini. Biasanya Jimin akan bercerita hal yang tidak penting sepanjang waktu, berisik, dan biasanya Jimin akan menggodanya habis-habisan, tapi hari ini Jimin berbeda menurut Yoongi.

Jimin menoleh sesaat pada Yoongi, lalu menatap lagi kedepan, kearah matahari yang sebentar lagi akan di gantikan oleh rembulan.

"Aku hanya ingin berdua denganmu hyung, membiarkan kesunyian menemani kita. Agar aku bisa bebas berbicara denganmu disini."

"Bicara apa ? Tidak biasanya kau seperti ini."

"Aku lelah hyung. Aku lelah berada di rumah yang membuatku seakan mati, orangtua ku yang selalu mementingkan pekerjaan dan uang, membuatku seperti tidak hidup berada di rumah besar tapi seperti neraka bagiku,"

Yoongi terdiam, Jimin terlihat sedih. Entah kenapa ia merasa kesedihan Jimin mengalir pada dirinya juga, sifat ceria Jimin ternyata hanyalah penutup dari kesedihan yang ia rasakan,

"Aku sedih hyung. Tapi kau tau ? Semenjak ada dirimu semua berubah. Kau percaya atau tidak itu terserah, tapi aku merasa lebih hidup di saat bersamamu. Merasakan detak jantungku yang berlebihan saat bersamamu dan bahkan hanya mengingatmu, membiarkan hatiku merasa lebih nyaman terisi oleh namamu."

Lalu Jimin mengembalikan tatapannya pada Yoongi yang juga tengah menatapnya. Lalu raut wajah Jimin menjadi terlihat miris.

"Tapi aku egois hyung. Aku tau aku egois, tidak seharusnya aku memaksamu menjadi kekasihku. Aku tau kau tersiksa, dan aku sekarang sadar, aku tidak berhak memaksa dirimu." lalu Jimin menundukkan kepalanya, merasakan sesak di hatinya, tapi sedikit lega karena ia sudah mengatakannya.

Naughty Kiss (MinYoon / YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang