Yoongi berjalan di koridor sekolah, bukan ! Bukan berjalan ke kelas, melainkan ke atap sekolah. Entah mengapa kaki nya berjalan ke arah sana. Yoongi tetap berjalan menaiki anak tangga, akses menuju atap sekolah, tidak memperdulikan bunyi bel berdering. Bukan bel rumah atau suara jam beker ber dering, melainkan bunyi bel tanda kelas sudah masuk.
Yoongi duduk di suah sofa bekas, entah sejak kapan berada di situ. Ia memikirkan perkataan Jin dan Namjoon kemarin, ia berusaha melakukannya, ia berusaha mempercayai Jimin, tapi apa daya ? Tatapan benci yang Jungkook tunjukkan untuk nya kemarin membuat ia terdapat pada dua pilihan, memilih memperjuangkan cintanya, atau menjaga persaudaraannya.
Flashback
Yoongi duduk bersama Jungkook di bangku taman. Ia ingin menjelaskan semua pada Jungkook,
"Jungkookie."
"Berhenti manggilku seperti itu !"
"Aku tidak ingin seperti ini !"
"Cukup Yoongi hyung ! Kau merebut Jimin hyung dariku ! Aku ini sepupumu sendiri ! Tapi kau tega padaku !"
"Tidak ! Aku bukan, aku tidak tau Jimin adalah kekasihmu, aku tidak-"
"Berhenti sok peduli padaku ! Aku muak ! Aku membencimu !" setelah berkata seperti itu, Jungkook pergi meninggalkan Yoongi yang mematung akan ucapam Jungkook.
End
"Apa aku tidak berhak bahagia ?" ucap Yoongi lirih. "Apa aku harus selalu menjadi pihak yang tersakiti ? Apa salahku ? Apa aku terlalu bodoh, sehingga dengan mudah aku bisa di bohongi ? Kenapa ?" ucap Yoongi sambil memejamkan matanya, berusaha menahan air mata yang akan jatuh.
"Kenapa aku harus seperti ini ?"
"Hyung !"
Yoongi menegang mendengar panggilan itu, mustahil untuk dirinya tidak mengenalinya, suara berat seseorang yang terkesan bergetar, suara yang selama ini membuatnya tersenyum, dan dalam waktu dekat ini telah membuanya sakit. Suara Park Jimin.
"Hyung, ku mohon dengarkan aku, !" ucqp Jimin sambil mendekat,
"Diam di situ Jimin, jagan mendekat !" ucap Yoongi pelan, berusaha menyembunyikan suaranya yang bergetar. Ia tidak mau berbalik memandang Jimin, iatidak mau Jimin melihatnya menangis.
"Aku tidak ingin kita seperti ini hyung, ku mohon. Ini menyiksaku."
"Aku sudah tau dari Namjoon." ucap Yoongi, "kenapa kau tidak mau jujur padaku ? Kau tidak mempercayaiku ?"
"Tidak ! Bukan, bukan begitu hyung !"
"Cukup ! Aku sudah tau !"
"Lalu, kenapa kau masih menghindariku hyung ? Kau tau aku tidak bisa jauh darimu."
"Tapi aku tidak bisa, menyakiti Jungkook."
Jimin semakin mendekat dan duduk di sebelah Yoongi, megang kedua bahu Yoongi, agar Yoongi menatapnya.
Yoongi membiarkan mata yang sudah basah oleh air mata nya di saksikan oleh Jimin, membiarkan manik nya bertabrakan dengan manik Jimin.
"Dengar aku hyung ! Aku sudah tidak mencintai Jungkook, aku hanya mencintaimu hyung ! MENCNTAIMU !" ucap Jimin dengan tetap menatap mata Yoongi.
"Aku tau, aku tau. Tapi aku tidak bisa. Biarkan aku pergi ! Bahagiakan Jungkook. Aku tidak bisa melihat Jungkook membenciku, aku tidak bisa melihat orang yang ku sayang membenciku.
"Aku mencintaimu hyung. Tolong jangan tinggalkan aku."
Yoongi mendekatkan diri ke Jimin, menempelkan bibirnya ke bibir Jimin. Menempelkannya penuh cinta, terdengar Yoongi mengucapkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (MinYoon / YoonMin)
RomanceCuma fantasi gajelas aja. Judulnya emang kaya drakor. Tapi ini 100% ide author sendiri. Boxyboy Yoongi uke Jimin seme