"Sepertinya Yoongi hyung tidur !" ucap Taehyung saat menyadari apartement nya sunyi.
"Ini aneh !" gumam Taehyung lagi.
"Aneh kenapa hyung ?" tanya Jungkook.
"Appa bilang, Yoongi hyung harus istirahat selama satu minggu, tapi ini baru tiga hari sejak ia sakit tapi da sudah kembali ke Seoul. Astaga !!" ucap Taehyung lalu membungkam mulutnya sendiri. Ia keceplosan.
"Apa? Yoongi hyung sakit ?" pekik Jimin.
"Emm maaf, appa yang menyuruhku untuk merahasiakan."
"Kenapa Yoongi hyung sakit terus sih ?" keluh Hoseok.
"Daya tahan tubuh Yoongi hyung memang lemah, kalau kelelahan sedikit saja, ataupun fikirannya sedang kacau, ia akan mudah sakit." jelas Taehyung.
"Aku akn masuk ke kamar, memastikan keadaannya." lalu Jimin beranjak menuju kamar Yoongi berada.
Jungkook menatap Jimin sendu, Taehyung dan Hoseok yang menyadari itu segera menepuk prlan bahu Jungkook.
"Aku tau, kau masih berat," ucap Hoseok. Jungkook menoleh sebentar dan tersenyum tipis.
"Aku sadar sekarang, tidak seharusnya memaksakan perasaan Jimin hyung, terlihat bagaimana ia sangat sensitif tentang apa yang menyangkut Yoongi hyung, terlebih aku membuat Yoongi hyung menderita. Benar saja Jimin hyung sagat marah padaku saat itu. Karena Jimin hyung benar-benar mencintai Yoongi hyung. Aku salah sejak awal, dan aku tidak mau salah lagi."
"Aku yakin, kau akan dapat pengganti Jimin." ucap Taehyung menyemangati.
"Pasti. Itu pasti !"
.
.
.
Jimin masuk ke dalam kamar Yoongi. Perlahan ia mendekat ranjang Yoongi dan duduk di pinggiran ranjang Yoongi, menatap wajah bak malaikat yang sedang tertidur dengan damai nya. Tapi Jimin terluka saat melihat wajah sembab dan bekas aliran sungai kecil di pipi mulus Yoongi.Jimin mengelus pipi pucat Yoongi. "Hyung, kenapa kau menangis ? Kau tau ? Aku benci melihatmu menangis, terlebih karena aku. Kau tau ? Aku sangat tidak suka melihat air mata mengalir di pipi indahmu. Apa lagi air mata yang kau keluarkan adalah air mata kesedihan. Aku benci melihat itu hyung."
Jimin masih setia memandang wajah Yoongi dan tangannya masih mengusap pipi Yoongi. "Aku benci pada diriku sendiri yang membuatmu terluka. Aku benci diriku membuatmu menangis, aku lebih memilih mati dari pada melihatmu seperti ini hyung."
"Aku melakukan ini semua, agar aku tidak kehilangan orang yang ku sayangi dan ku cintai lagi hyung. Aku takut, kalau aku bercerita padamu waktu itu, kau akan pergi meninggalkanku. Sama seperti saat Jungkook meninggalkanku dalam keterpurukan. Hanya saat bersamamu aku merasakan seorang Park Jimin hidup kembali. Hyung ! Kembalilah." Jimin menunduk, tidak terasa air matanya menetes, tapi tidak ia biarkan, ia menghapus air mata itu.
Masih dalam keadaan menunduk, Jimin tetap berbicara. Tangan yang di gunakan ngelus pipi Yoongi, kini telah beralih menggenggam tangan Yoongi. "Apa kau tau ? Kau salah faham lagi ! Kau pasti melihatku dan Jungkook berpukan kan ?" Jimin natap wajah Yoongi lagi yang masih terpejam, tapi kembali menunduk menatap tangan mereka yag bertautan. "Jungkook hanyberterimakasih hyung krena aku menyadarkannya dan memaafkannya. Tidak lebih ! Tapi kau salah faham, apa kau cemburu ? Jawab hyung ? Kalau kau menjawab 'iya' maka aku akan sangat bahagia Hyung."
Jimin mendongak lagi menatap wajah Yoongi, dan ia tersentak melihat mata sayu Yoongi terbuka dan melihat genangan tipis di pelupuk mata Yoongi.
"H-hyung, sud-sudah bagun ?"
Yoongi bangun dari tidur nya dan duduk bersandar pada frame ranjangnya menghadap Jimin dengan tangan yang masih saling bertautan.
"Aku mendegar semua nya. Maafkan aku Jimin !" air mata Yoongi menetes. "Keputusan ku memang bodoh. Aku tidak menyelamatkan perasaan Jungkook, tapi aku menyiksanya. Menyiksa perasaanmu, dan perasaanku sendiri." air mata Yoongi semakin deras mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (MinYoon / YoonMin)
RomanceCuma fantasi gajelas aja. Judulnya emang kaya drakor. Tapi ini 100% ide author sendiri. Boxyboy Yoongi uke Jimin seme