Sepuluh

27 4 0
                                    

Diantara udara pagi dan angin saling terhubung dan membuat desisan samar pada dedaunan yang di tiupnya, Seorang perempuan melangkah dengan bibir melahirkan senyum baru.

Fikiran shalsa terbang ke beberapa tahun yang lalu, mata shalsa berubah jadi sendu mengingat kejadian pahit yang dia rasakan

"Shal?" Panggil perempuan tersebut yaitu nadya ibunda shalsa

"ehhh, iya bun kenapa?"Shalsa membesarnya bola matanya

"Yu sal kebawah kita sarapan ka franz udah nungguin tuh"

"Hm,yu bun"

Shalsa dan nadya menuruni anak tangga tersebut 'bunda tumben banget, kenapa deh biasanya juga dia teriak manggil gua' Pikir shalsa, sesampainya di meja makan shalsa segera menyantap makanan yang sudah di sediakan

"Bang" Ucap shalsa so manis

"Hmm" Jawab fraz dengan cuek

"Bang ih cuek banget"Shalsa mendekati Franz. Dia mengalungi leher dengan kedua lengannya

"Apaan si ahelah!"ucap Fraz sambil mengusir lengan shalsa

"Nebeng ya" Rengek shalsa

"Lu punya mobil sendiri!" Ucapnya menaiki volume suaranya

"Janji gua gaakan ngerepotin lu lagi" ucap shalsa merengek lagi

Fraz tidak pernah tahan dengan rengekan shalsa,Jadi cowo berumur sembilan belas tahun itu langsung menganguk. Shalsa bersorak senang sambil menggelayut di lengan fraz

"Makasih bang" Shalsa tersenyum senang

"Hmn"Kata Franz

Franz pun memundurkan mobil ke jalan komplek perumahan dan shalsa pun melangkah ke mobilnya fraz , Fraz terus menjalankan mobilnya ke sekolah shalsa

Sesampinya disekolah shalsa berpamitan dengan fraz, Shalsa memasuki sekolah dan berjalan di koridor sekolah dan berjalan menaiki tangga, Shalsa berhenti berjalan melihat zidan yang ada di depannya dan bergegas menghampiri zidan

"Cupu" Menepuk bahu zidan

"Iya sal?"

"Lu ko sekolah? Lu kan masih luka luka tuh" Tanya shalsa heran

"Iya gapapa gini doang" Jawab zidan dengan senyumnya

"Yaudh yu ke kelas bareng" Ajak shalsa yang menarik pergelangan tangan zidan

Shalsa dan zidan berjalan menuju kelas sesampainya di depan pintu sorakan menyambut shalsa dan zidan

"Berdua dua aja kalian kaya biji anu " Ledek dinda

"Apa si lu din ih" menepuk pundak dinda "eh gamau ke kantin? Laper nih" lanjut shalsa

"Yaudah yu kantin juga laper nih" Ajak alvya yang terkenal hoby makan

***********

Saat zidan asik membaca buku di perpus iqbal dan kawan kawannya menarik zidan ke gudang lantai 3

"Apa apaan ini?" Bentak Zidan

"Puas lu kemaren bikin gua cemburu?!" Bentak iqbal dan pukulan mendarat di muka zidan hingga bibir zidan mengeluarkan darah

"Lah emang kenapa? Itu haknya shalsa dia bukan siapa siapa kamu lagi"

'Bugh'

Satu pukulan lagi mendarat di perutnya. Darah keluar dari mulut zidan. Zidan masih bisa tertawa membuat lawannya mengeram marah.

"Apa gaada cewe lain sampe lu deketin shalsa?!" Teriak iqbal marah

"Terus urusan lu apa? Lu cuma MANTAN ya"Teriak Zidan dengan menekan kata 'mantan'

"Gua masih sayang sama shalsa!" Bentak iqbal "Dan lu jauh jauh dari shalsa sekarang!" Lanjut iqbal

"Sayangnya gua gaakan jauhin shalsa, gua akan merubah shalsa" Zidan senyum meledek

"Konyol lu ya dibilangnya!" Bentak iqbal

Pukulan hampir mengenani muka zidan tapi zidan menyangkalnya dan bergegas bangkit dari duduknya

"Udah permisi, gua ingin ke kelas" Ucapnya dingin

Zidan berjalan di koridor dengan muka banyak darah dan bajunya yang ter tetes darah. Saat zidan berjalan dia menabrak perempuan, Perempuan itu adalah shalsa

"Duh,sakit" Gerutu shalsa yang sedang mengusap ngusap dahinya

"Maaf sal" Ucap zidan

"Eeehhhh" Ucap shalsa dengan gugup

"Kenapa? Tampan kah saya? Iya dari dulu sal jangan kaget gitu ah" Ucap zidan dan menyodorkan tangan ke shalsa

"Idih najis" Jawabnya cuek "Udah awas, Kalo jalan mata juga pake jangan taro di peGADAIAN" Ucap shalsa dengan penekanan 'pegadaian'

Zidan terkekeh dan melihat shalsa berjalan semakin lama makin jauh dan menghilang di tikungan koridor lantai 2. Zidan terus senyum melihat muka shalsa yang gugup seperti tadi

****
Sesampainya shalsa di basecamp yang biasa di tongkrongi shalsa dan kawan kawannya disaat pelajaran kosong atau bolos pelajaran. Shalsa terus memasang muka murung fikiran shalsa terbang ke zidan 'Dia kenapa ko sampe berdarah gitu si, Di pukulin iqbal lagi? Ah mana mungkin' Fikir shalsa

"Eh bego bengong mulu" Ucap dinda sambil menepuk pundak shalsa

"Ehhh, Enggak gua ga bengong" Ucap shalsa

"Iya deh iya, Orang gila mah bebas ya sal"Ucap dinda dengan senyum jahil

"Lu gila!" Menjewer kuping dinda

"Ahh sal sakit" Rengek dinda " Eh sal kemaren lu kemana? Ninggalin kita gitu aja" lanjut dinda memutar bola matanya

"Oh kemaren gua nolongin si zidan"

"Hah? Emang dia kenapa?" Ucap alvya dan membuka setengah mulutnya

"Iya kemaren dia di gebukin iqbal and the geng"

"Ah serius? Gila tuh cowo ga terima gua!" Alvya bangkit dari duduknya

"Lu mau kemana si vi?" Ucap fina

"Mau nyamperin iqbal! Ga terima gua si zidan di pukulin gitu" Bentak alvya

"Udah si vi jangan di perpanjang urusannya" ucap shalsa dan menarik tangan alvya "lu mau dia di gebukin lagi? Ntar di sangka dia ngadu sama lu ntar masalah lagi salah paham lagi, Tega lu ngeliat zidan makin babakbelur gitu?"

"Hhmm, Yaudah iya sal" alvya kembali ke tempat semula






Ga jelas ya? Hehehe emang gua aja yang bikin aneh
Maaf ya banyak typo hehehe
Jangan lupa vote dan komen ya gusy😙😙❤❤
Loveyou gusy, Eh iya makasih juga udah mau baca ya❤❤😙
Promosi dikit ah
IG:fandaoliviaierly08

FEELINGBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang