Dua Puluh Dua

7 0 0
                                    

Hati hati banyak typo

Selamat membaca

*****

"Gua gamau tau pokonya lu harus hancurin hubungan zidan sama shalsa, Bahkan sampe zidan benci shala!" Ujar gadis itu kepada gadis didepannya

"Tapi bukanny---" Ucapnya terpotong karna gadis itu lalu memotong ucapannya

"Gua ga perduli! Mau dia anak siapa ke dari mana ke punya apa kek, pokonya lu harus ngehancurin dia sehancur-hancurnya" ucapnya dengan emosi terpancar jelas kebencian

"Oke itu bisa di atur" Gadis itu manggut-manggut " Apa keuntungan buat gua?"

"Gausah khawatir soal itu, gua bakal ngasih imabal yang besar bahkan dua kali lipat dari ini kalau lu berhasil ngejalanin ini" tercetak senyum licik lalu dia tertawa membuat siapapun melihatnya merinding

"Oke, apa hal pertama yang gua lakuin?"

"Bikin zidan ragu sama perasannya buat zidan kecewa "

"Setuju" Jawab gadis tersebut lalu menyodorkan tangannya, ia menyetujui semua rencana orang sama sekali dia ketaui dikarnakan dia memakai jaket,kaca mata hitam dan masker

"Selamat bersenang-senang sal"

****

Seperti biasa jam matematika jam yang membosankan di kelas,Zidan terududuk di bangku kelasnya yang kokoh, dia melirik kesebelahnya ia berdecak mendapati Shalsa yang tertidur pulas yang menindihkan dahinya di tangan miliknya yang terlipat manis di atas meja, itu kebiasaan shalsa yang selalu di lakukan disaat KBM dimulai

Tanpa sadar Zidan memerhatikan shalsa dengan lekat-lekat dia tertidur seperti orang mati, Tubuhnya yang tidak bergerak sama sekali. Tidak tergangu oleh suasana sekitar, Jika sedang tertidur seperti ini tidak lagi ada wajah dingin dan jutek yang selalu ia pasang, Hanya ada wajah lucu polos seperti bayi

KRINGGG..

Bel istirahat terdengar jelas di kuping Zidan, akhirnya pelajaran Matematika selasai sudah semua siswa turun kebawah menuju kantin dan mengisi perutnya yang berteriak-riak untuk meminta jatahnya, Semakin lama semakin sepi kelas sisa shalsa dan zidan saja di kelas bahkan teman-teman shalsa meninggalkan dia karna dia terlalu asik di alam mimpinya, ingin sekali zidan membangunkannya namun ia mengurungkan niatnya dia masih ingin melihat shalsa tertidur -'betapa manisnya shalsa di saat ter tidur' fikir zidan

Shalsa merejap-rejapkan matanya membiarkan matanya melihat secara jelas sebelum tadinya kabur

"Mana yang lainnya?!" Ucap shalsa terkejut disaat ia melihat seisi kelas

"Udah istirahat kali sal"

"Ko lu gabilang?!" Omel shalsa dengan wajah ngantuknya

Zidan terkekeh "Kamu tuh ya bisa bisanya ngomel-ngomel disaat ngantuk berat gitu"

"Lu ga apa-apain gua kan dan?" Tanyanya curiga

Zidan melotot "Ya enggak lah! Aku juga napsu kali sama kamu apa yang di rasa badan kaya triplek aja belagu, huh"

Hening

FEELINGBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang