Part 1

1.7K 89 2
                                    

Naruto©MK

Pairing : UCHIHA SASUKE HYUUGA HINATA

Genre : Romance

Warning : OOC, AU, Absurd, typo(s)!

.

.

.

maybe i'm happy©

.

.

.

"Kamu bahagia hinata-san?"

"Tentu, aku bahagia, sangat bahagia"

.

.

.

"Lihat, itu si Hyuuga Hinata, andai aku jadi dia yah, hidup dengan gelimang harta"

"Benar, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan"

"Lihat saja, bahkan ponselnya merk terbaru"

"Iya yah, dia juga peringkat dua setelah Sasuke-kun"

"Benar, ia pasti bahagia sekali"

Hinata menuju tempat duduknya, telinganya sudah sering mendengar hal seperti itu.

"Hinata-chan"

"Eh, iya?"

"Kau mau tidak mengajariku?" teman-teman hanya memanfaatkan segalanya.

Hidup dengan bergelimang harta memang menyenangkan, apalagi jika ayah memiliki bisnis yang mendunia, nama belakang yang tersohor, rumah mewah yang dilengkapi barang-barang modern, dan jangan lupakan mobil sport keluaran terbaru.

Bukankah aku bahagia dengan semua itu?

"Wah Hinata-chan, kau pintar"

"Ah tidak biasa saja" Aku mencoba untuk menerima semua pengakuan, walau sebenarnya aku tak terbiasa dengan pengakuan.

"Eh, itu sasuke-kun!" kelas seketika menjadi ribut, banyak murid yang mengelilingi Uchiha Sasuke ketika ia melewati koridor, dan pasti sangat membutuhkan perjuangan keras untuk melewatinya.

Itu pemandangan biasa untukku, Sasuke memang selalu menjadi Idola, dan hal seperti itu sering terjadi, mengingat kelasnya bersebelahan dengan kelasku.

"Hinata-chan, kau tidak mau melihat sasuke-kun, ia terlihat keren setiap hari"

"Tidak, aku harus mengerjakan ini" kataku sembari menunjuk buku-buku dihadapanku.

"Ah kau rajin sekali" setelah mengatakan hal itu, Ino kembali mengerumuni sasuke.

Teeet Teeet

Pelajaran pertama, namun Guru belum terlihat sama sekali, mungkin terlambat, atau ada hal penting yang harus diurusinya.

"Hinata-chan, kudengar Sasuke-kun akan menggantikan Ayahnya diPerusahaan Uchiha Corp, wah ia memang berkelas" Ino disampingku sibuk menceritakan Sasuke dengan beberapa kali berdecak kagum.

"Ohya, aku dan Sakura ingin pergi kerumahmu hinata-chan, boleh?"

"Um, iya"

"Wah kami tidak sabar ingin mengunjungi rumahmu, pasti seperti rumah Sasuke-kun" selama menunggu Guru, Ino dan Sakura terus saja berbicara tentang rumahku, membuat janji kapan akan datang, itu menggangguku, tapi sudahlah.

Asuma memasuki kelas, membuat seisi kelas hening, Asuma memang sering terlambat, Guru Bahasa Jepang yang satu itu pasti masih sibuk mengurusi anaknya sehingga datang terlambat.

Maybe i'm happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang