Part 5

730 51 1
                                    

.

Hinata POV

.

.

Besok, Hari yang paling ku tunggu, hari dimana semua akan beranjak ke Universitas, kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Aku selalu menunggu hari-hari ini, karena bagiku ini menyenangkan, berpisah dengan orang-orang palsu.

Namun, sejak kenal dengan Sasuke, aku merasa berat hati, tak ingin pergi dari kenangan sekolah.

Aku tahu, bahwa ia akan pergi kearah yang berbeda denganku, aku hanya tak ingin berpisah terlalu jauh dan terlalu lama.

Dan hal yang paling ku takutkan, dia malah asik pacaran.

Meninggalkanku bersama perasaanku.

Kami tidak pacaran, itu yang kutakutkan.

Tak ada pernyataan cinta darinya, itu berarti hanya aku yang mencintainya, sedangkan dirinya hanya menganggap kami sekedar teman dekat.

Itu terlalu sakit untukku.

-

Hinata POV END

.

.

.

Seragam yang digunakan Hinata sekarang sudah penuh dengan coretan-coretan, ia masih melamun ditempat duduknya, menunggu Sasuke yang katanya mau membeli minuman.

Membayangkan apa yang akan terjadi hari kedepannya, siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya.

"Hinata"

"E-eh" seketika lamunan Hinata buyar ketika tangan dingin Sasuke menyentuh dahinya.

"Melamun apa sih" Sasuke duduk dihadapannya sembari meneguk air mineral yang dibelinya.

"Ini" ucap Sasuke menyodorkan botol minuman yang hanya ia minum separuh.

"Eh" Hinata malah salah tingkah.

"Iya, aku beli satu supaya bisa gantian" masih dengan tampang santai seolah itu biasa saja.

Karena ingin menjaga perasaan Uchiha yang satu ini, Hinata pun mengambilnya dan meneguknya separuh lalu ia letakan diatas meja dihadapannya, ia semakin salah tingkah saat Sasuke mengambilnya dan kembali meminumnya.

Berciuman secara tidak langsung?!

"Ano, Sasuke-kun apa tidak apa-apa meminum sisa ku?"

"Tidak apa-apa kalau itu kamu"

Blush!

"Ayo, pulang" lanjut Sasuke.

Entah Sasuke sengaja atau tidak, sekarang mereka berjalan kaki karena Sasuke yang katanya ingin berjalan kaki.

Ini sebenarnya PDKT atau apa sih?!

Mereka berdua masih terlihat santai-santai saja, tidak ada percakapan umum atau apalah, hanya keheningan.

Hinata memutuskan memecah keheningan "Sasuke-kun mau ambil jurusan apa nanti?"

"Bisnis, kamu?"

Bayangan Hinata masih tertuju pada formulir yang telah ia isi semalam "Hm, Dokter"

"Pilihan yang bagus"

Tak lama kemudian suara gemuruh guntur terdengar disusul dengan turunnya hujan lebat, membuat Sasuke dan Hinata memilih untuk berteduh disalah satu toko bunga yang kelihatannya sepi.

Maybe i'm happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang