Part 2

1K 63 6
                                        

.

"Hinata! Aku tidak percaya" Ino berlari dengan tergesa-gesa menuju kearah Hinata yang sepertinya terlihat sibuk bersama buku.

"Kenapa?"

"Sasuke! Dia mencarimu"

"Hah?!"

.

"Jadi jelaskan Sasuke-san, kenapa kau mencariku" singkat cerita; Sasuke duduk disamping Hinata berada didalam kelas Hinata dengan tatapan murid yang memandang curiga.

"Aku hanya ingin menepati janji"

"Janji apa"

"Kau lupa ya, aku akan mengajarimu matematika" beruntunglah karena Mikoto tidak melihat Uchiha Sasuke yang sangat melenceng jauh dari sikap asli.

"Oke, tapi kita bisa memulainya saat jam istirahat"

"Aku tidak dibayar, jadi sesukaku"

Hinata melayangkan pandangan tidak percaya sedangkan Sasuke masih dengan sikap sok innocent  "as u wish stubborn"

Setelah berakhir belajar yang dikatakan oleh siUchiha yang pada akhirnya hanya duduk santai dan menjelaskan dengan sangat cepat, beruntunglah karena Kakashi-sensei tak datang.

"Jelaskan Hinata, kenapa Uchiha Sasuke bisa mencarimu" Ino menatap dengan penuh kekaguman dan rasa ingin tahu.

"Aku mendapatkan teman"

"..Hah, Sasuke? Mau? Hebat!"

Hinata hanya bisa memaklumi sikap teman-temannya yang mendadak gempar hanya karena Sasuke datang mengunjunginya, kalau saja ia katakan bahwa ia dan Sasuke akan dijodohkan, pasti mereka bisa pingsan seketika.

Tapi, diajarkan sama Uchiha Sasuke itu menyenangkan lho, cowok ganteng gitu, jarang-jarang cowok ganteng mau ngajarin gratis vroh! Cuma disini doang, cuma dicerita doang TAT.

.

Terdengar gesekan sepatu dan lantai yang menggema dikoridor sekolah, sepertinya memang masih sangat sepi bahkan hanya beberapa siswa yang terlihat dikelas.

Sesampainya dikelas, Hinata langsung duduk dan berkutat dengan pikirannya, menurutnya berteman dengan Uchiha Sasuke bukanlah hal buruk, walaupun nada bicara yang terkesan sarkastik, tapi itu baik untuk pembentukan karakter.

"Hinata!" Sakura datang dengan wajah yang berseri-seri, sepertinya sudah banyak siswa yang datang.

Ocehan teman-teman tentang dirinya selalu membuat bosan bagi Hinata, mereka selalu saja meninggikan statusnya, itu semua hanya karena marga Hyuuga melekat padanya.

Menurut Hinata, teman yang seperti itu terkesan munafik, terlalu palsu.

Lamunan Hinata seketika buyar ketika mendengar nada dering ponselnya yang ia letakan didalam tas sekolah miliknya.

"Halo ayah?"

"Ayah sudah mengatakan pada Tsunade-san, bahwa kau akan pulang"

"Lho, mendadak ya ayah?" Hinata sedikit menjauh dari kumpulan teman-temannya yang sibuk bercerita tentang Sasuke.

"Hn, pergilah dengan Sasuke"

"Ah- Sasuke-"

"Ayah sudah mengatakan pada Sasuke untuk pulang bersamamu" tamat sudah.

"Baiklah ayah"

Setelah telepon ditutup secara sepihak, Hinata mengambil tas sekolahnya dan berpamitan kepada teman-temannya, ia menuju kelas Sasuke, koridor sudah sepi dikarenakan guru mata pelajaran telah menguasai kelas.

"Permisi Sensei" Hinata melihat kearah Sasuke yang masih sibuk menulis.

"Ah ya, Hyuuga-san?"

"Ano, Uchiha Sasuke" teman sekelas Sasuke memandang tak percaya, mungkin mereka heran kenapa mendadak Sasuke berhubungan dengan Hyuuga Hinata.

"Maaf sensei saya ada urusan, mohon permisi" ucap sasuke sopan dan keluar bersama semua perlengkapan yang tadi ia bawa kesekolah singkatnya tas.

Hinata berjalan disamping Sasuke tanpa sepatah katapun walau hening tapi yang ini keheningan yang nyaman.

Hinata naik kedalam mobil yang dibawa Sasuke setiap kesekolah, mobil hangover warna hitam sepertinya warna favorite Sasuke.

"Sebenarnya kita mau kemana Sasuke-san?"

"Ikut saja" jawab Sasuke datar, mencoba maklum karena orangnya juga emang gitu.

Pemandangan yang tersaji disebelah kaca mobil disamping Hinata lebih menarik ketimbang melihat kearah Sasuke, kalau lihat kearah Sasuke, disindir abis-abisan, dikira ngefans juga.

Setelah beberapa menit melaju membelah jalanan yang sepi, akhirnya mobil yang ditumpangi Sasuke dan Hinata berhenti disalah satu vila.

"Vila?" ucap Hinata tak percaya.

"Hn, turun saja ayahmu pasti menunggu lama"

"Trus Sasuke-san?" entah kenapa ia tak rela.

"Pulang" Sasuke terlihat santai, udah bolos mata pelajaran buat nganterin dilokasi yang cukup jauh, trus langsung pulang?

"Gimana kalau masuk bareng?" Mencoba untuk membujuk Uchiha disampingnya yang pasti takkan termakan bujukannya.

"Tidak"

"Kalau begitu aku juga nggak mau turun" ya Hinata tentu nggak tega-lah sama Sasuke, biar gimana juga Sasuke udah baik.

"Apa sih mau kamu"

"Aku cuma suka kita turun bareng" kata kita itu digaris bawahi.

"Turun"

"Nggak"

"Turun"

"Nggak"

Keras kepala banget sih ni perempuan. Batin Sasuke.

"Yaudah kita turun"

"Ha, gitu dong" Hinata tersenyum lebar, ia bahkan tak menyadari kenapa bisa sesenang itu.

Sasuke menangkap ekpresi Hinata, ia ikut tersenyum, terlalu tipis untuk dilihat siapapun.

"Sasuke-san?"

"Hn"

"Sebenarnya aku seneng kok ditemani belajar sama Sasuke-san" Hinata terdiam, otaknya menyuruh berkata seperti itu tanpa sadar.

"Apa? Coba ulangi?"

"Apaan sih"

Kok Saskey mendadak OOC?.

.

.

.

.

.

Continue.

.

.

.






Maybe i'm happyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang