Love? - 2

2.3K 226 1
                                    

June sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum dan diamati oleh Bobby yang sedang duduk di seberangnya. Tidak biasanya lelaki itu tersenyum seperti itu.

"Aku takut padamu, June" ucap Bobby sambil mengemil snack disampingnya.

"Hmm? Apasih Bob? Jangan ganggu aku, kita sedang berbaikan, kan? June dan Bobby lebih baik 2016" Jawab june yang membuat Bobby malah merinding.

"Ah terserah saja"

Bobby mengalihkan pandangannya pada Hanbin yang baru datang dengan rambutnya yang super acak-acakan.

"Kenapa? Lagumu berantakan? Sudah kubilang tunggu saja aku daripada kau makin merusaknya karena sedang tidak mood" kata Bobby dan Hanbin memutar bola matanya acuh sambil duduk dibawah June.

"Aku akan segera menyelesaikannya, sebentar lagi kita harus come back"

Bullshit, padahal dirinya sejak tadi tidak bisa berpikir jernih dan tidak tahu bagaimana caranya mengedit lagu padahal sudah sangat sering ia lakukan.

"Kau tahu, hyung? Yoona manis sekali, ya?" Tanya June tiba-tiba dan mendapat tatapan tajam dari Bobby dan Hanbin yang ada didekatnya.

"Sejak tadi aku chat dengannya, haha ternyata ia lucu sekali"

Hanbin mengalihkan pandangannya sambil mendengus kesal, cobaan apa lagi ini ya tuhan.

"Yoona? Bukankah Hanbin menyukai gadis itu?" Tanya Bobby polos, dasar mulut tidak bisa menjaga aib orang lain.

"Menyukai? Iyakah hyung? Wah aku tidak tahu"

June benar-benar terlihat bodoh saat ini, dan itu sungguh menyebalkan.

"Menyukai apanya? Gadis aneh seperti itu mana mungkin aku menyukainya" jawab Hanbin kesal.

Hanbin sendiri tidak tahu kenapa dirinya begitu kesal ketika June menyebut nama Yoona.

"Oh tidak ya? Yasudah buatku saja" June tersenyum dan kembali memainkan ponselnya.

Ingat Hanbin, dia sudah seperti adikmu sendiri. Tidak mungkin kan kau menghajar lelaki itu saat ini juga? Bisa-bisa Yang sajangnim memecatmu dari daftar artisnya.

Hanbin menahan amarahnya, ia berjalan menuju kamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dan anehnya Bobby menyaksikan June yang tersenyum miring dengan mata kepalanya sendiri.

June? Dia ingin merebut Yoona dari kakaknya? Leadernya selama ini? Apa ini?

Hanbin membanting tubuhnya ke kasur, sejak kapan kasurnya yang kecil ini terasa sangat nyaman.

Selang beberapa waktu ia kembali teringat perkataan June tadi, "Oh tidak ya? Yasudah buatku saja"

Rasanya Hanbin ingin mencakar-cakar wajah sok polos June itu saja.

Ia lalu merogoh ponselnya dan mengirim pesan pada Yoona,

'Dimana?'

'Rumah, bin'

'Ayo keluar'

'Sekarang? Kemana?'

'Tempat biasanya. Ku jemput setelah mandi'

Hanbin beranjak, benarkah yang ia lakukan sekarang? Tidakkah nantinya ini akan berakibat fatal karena sudah berebut seorang gadis dengan adiknya sendiri?

Persetan lah, yang penting ia bisa melanjutkan pekerjaannya sebelum Yang sajangnin mengomel karena lagunya tidak kunjung selesai.

Yah disinilah Hanbin dan Yoona, taman yang sering mereka kunjungi semasa kecil.

Macaron • iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang