Cast: Hansol Vernon, Lee Rae Kyung (OC)
•••••
Aku masuk kedalam ruang guru setelah mendapat panggilan saat pelajaran berakhir dan istirahat dimulai. Harusnya, aku sudah duduk manis dikantin menyantap makan siangku saat ini.
"Lee Rae Kyung, kerjakan tugas ini. Nilaimu berada diurutan paling bawah, kau tahu?"
Aku menundukkan kepalaku melihat kertas nilai yang diulurkan guru bahasa inggrisku. Iya aku tahu nilaiku tidaklah bagus dalam pelajaran ini, tapi aku unggul dalam matematika. Tapi tetap saja, kalau harus berurusan dengan remid aku tidak bisa apa-apa.
"Kalau kau butuh bantuan, cari Vernon. Ia pasti mau membantumu," ujar guruku. Aku terkejut mendengar nama lelaki blasteran itu.
"Apa? Tidak mau, dia sangat pelit," gerutuku.
"Yak! Kau mau nilaimu seperti ini dan membuatku malu?" katanya.
"Oh, hatiku sakit mendengarnya," aku berlagak seperti terkena serangan jantung.
"Sudah, tak usah banyak alasan. Cepat cari dia, ini bawa kertas tugasmu," katanya. Aku mengambilnya sambil mengerucutkan bibirku lalu bergegas keluar dari ruang guru.
Kalau ia menjawabku dengan tidak aku harus bagaimana? Lagian mana mungkin ia mau membantuku? Ah menyusahkan saja.
Aku mencarinya berkeliling sekolah. Saat jam istirahat pasti sulit untuk menemukannya karna banyak murid yang keluar dari kelas mereka. Aku berkeliling mencarinya di penjuru sekolah dan saat aku sampai ditaman belakang, ternyata ia sedang tertidur di salah satu bangku yang ada disana.
Bagaimana cara aku membangunkannya?
"Permisi," kataku memanggilnya. Belum ada tanda-tanda ia bangun. "Permisiiii," kali ini sambil menggoyangkan lengannya.
Ia terduduk dikursinya dan mengerjapkan matanya sambil menerawang. Ya, mungkin nyawanya belum terkumpul. "Ada apa?" tanyanya. "Sudah jam masuk?"
"Tidak, bukan itu," jawabku.
"Lalu?"
"Ini," aku mengulurkan kertasku padanya.
"Tugas untukku?" tanyanya.
Aku menggaruk kepalaku. "Bukan, ini tugasku," jawabku bingung bagaimana harus mengatakannya.
"Lalu untuk apa kau memberikannya?"
"Begini, aku disuruh Mr. Kim untuk mencarimu dan minta diajarkan ini," kataku akhirnya bisa memberitahu maksudku, walaupun aku malu karna merasa bodoh tak bisa mengerjakan soal seperti itu.
"Tidak mau."
Sudah kuduga ia pasti menjawab seperti itu. Tapi aku sudah menyiapkan rencana. "Aku akan membelikanmu eskrim!" balasku cepat.
Ia langsung bergeser, menepuk bangku disebelahnya. "Cepat kalau begitu," katanya. Aku menyeringai girang lalu duduk disebelahnya.
Aku menggaruk kepalaku tiap kali ia mengatakan kalimat yang terdengar asing dan mengulangnya. Ia menopangkan kepalanya dengan sebelah tangannya, aku tau dia pasti masih mengantuk.
Setelah 5 menit berhasil mengerjakan tanpa bantuannya, aku menengok kearahnya hendak memberitahu kalau aku sudah selesai.
"Vernon," panggilku pelan.
Aku melirik dan benar saja, matanya kembali mengatup rapat, dia tidur lagi. Kugoyangkan tangannya membangunkan, tapi kepalanya malah jatuh kepundakku dan tetap tidak terbangun.
![](https://img.wattpad.com/cover/72426929-288-k279362.jpg)
YOU ARE READING
✖️Seventeen One Shots➕
Krótkie Opowiadania[Hanya update jika ada request; sementara] Kumpulan cerita pendek dari 'Seventeen'. Silahkan comment untuk request^^ Cast: - Seventeen Member - OC ©All picture inside cr to owner.