Aku menatap layar handphoneku berkali-kali. Menunggu sebuah pesan dari seseorang seiring berjalannya waktu. Hanya menghitung menit sebentar lagi waktunya istirahat sekolah.
Selang lebih kurang 6 menit kemudian, akhirnya bel istirahat berbunyi. Aku memutuskan untuk ingin bertemu dengan Jimin, membicarakan masalah pertunangan yang akan di percepat oleh orangtua kami. Karena itu, aku akan menemui Jimin dan berbicara bagaimana caranya pertunangan ini harus di perlambat.
Entah kapan, pasti cepat atau lambat, Yoongi akan tahu siapa namja yang dijodohkan denganku. Begitupun aku, cepat atau lambat, pasti aku akan tahu siapa yoeja yang akan dijodohkan dengan Yoongi. Dan cepat atau lambat, Eunbi, sahabatku, akan tahu bahwa orang yang ia cintai adalah pacarku.
Aku segera mengangkat bokongku dari kursi untuk menuju ke arah luar bertemu dengan Jimin. Tapi Eunbi menahan lenganku dengan tatapan sinisnya dan berkata,
"Ada yang ingin aku bicarakan."
Kujawab dengan senyum, sambil menempelkan bokongku kembali di bangku terserbut.
"Bicaralah."
"Aku hanya ingin kau bicara dengan jujur."
Aku mengangguk masam mendengar perkataan Eunbi tadi. Memberikan isyarat agar ia melanjutkan perkataanya.
"Kau tahu Eunji, aku mencintai siapa? Tolong jawab."
"H-hm Yo-Yoongi sunbae?"
"Sebenarnya hubungan apa yang kalian jalin?"
"Apa maksudmu?"
"Jawablah yang jujur! Aku hanya minta kejujuranmu Park Eunji! Bukan omongkosongmu!"
"Aku-" perkataanku dipotong oleh Eunbi.
"Dua hari yang lalu, aku sedang berada di supermarket sebrang halte dekat rumahmu. Aku melihatmu sedang duduk disitu. Saat aku menyebrang untuk mencoba menghampirimu, aku melihat mobil yang tidak asing bagiku menjemputmu." Eunbi berbicara dengan tatapan mata ke arah pintu kelas, dia tidak mentapku sama sekali. Dengan genangan air bening dimatanya.
"Itu hanya-"
"Aku sudah tahu semuanya Eunji." lalu ia menolehkan tatapannya ke arah wajahku dan berkata lagi,
"Asal kau tahu Eunji, sebelum kejadian itu, empat hari yang lalu aku memberanikan diri untuk mengajaknya bertemu dengan alasan urusan eskul basket. Tapi aku tidak membicarakan itu Park Eunji asal kau tahu! Aku mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya dan ia menolaknya mentah-mentah karena ia sudah berpacaran denganmu!" Eunbi berkata lirih seraya menangis menatapku nanar.
Aku mengeluarkan airmata yang tidak kalah banyaknya dengan Eunbi. Kuraih tangan Eunbi namun ia segera melepaskannya dengan keras.
"Kau tega Eunji, membiarkan sahabatmu dipermalukan dengan orang yang dicintainya." Eunbi berkata seraya menghapus airmatanya yang melewati pipinya.
"Harusnya aku menerima kakakkmu kalau tahu sebenarnya Yoongi berpacaran dengan sahabatku sendiri."
Aku hanya terdiam, menunduk. Aku merasa sangat bersalah kepada Eunbi. Tapi aku juga tidak bisa kehilangan Yoongi. Aku memang bukan sahabat yang baik. Tapi ingat Eunbi, aku akan selalu menjadi sahabatmu. Walau mungkin kau berfikir bukan sahabat terbaik, melainkan sahabat terburuk yang pernah kau temui.
Sejak tadi Eunbi berbicara denganku, ia langsung keluar kelas entah kemana. Sedangkan aku hanya diam menyesali perbuatan yang tidak bisa diulang kembali, sampai aku memutuskan membuka handphoneku untuk memberitahu Jimin. Tidak mungkin aku menghampiri Jimin kekelasnya karena ada Yoongi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 잡아줘 [민윤기]
FanficObat untuk sakit, Nasi untuk lapar, Aku untuk Yoongi. Semua berubah hanya karena seorang Park Jimin. Hak cipta terlindungi. [SLOW UPDATE]