Just love me right

3.2K 210 5
                                    

Pagi ini memang cukup cerah, tetapi berbeda dengan keadaan sekarang.

Raut muka Eunji sangat suram, jurit malam itulah yang membuat dia tidak bisa tidur dan ia hanya mempunyai waktu untuk tidur 2 jam pada malam itu.

Eunji POV

Aku bersiap-siap untuk membereskan barang-barangku yang ada di dalam tenda. Setelah selesai mengemasi barang-barang milikku, aku menulusuri koridor menuju ke gerbang sekolah untuk kembali kerumah.

Aku hanya berjalan seorang diri. Karena Eunbi harus tetap masih berada disekolah untuk mengikuti pendaftaran eskul basket. Dia memang sedikit tomboy, tetapi ketomboyan nya itu tidak membuat cantiknya berkurang.

"Ya Park Eunji! Tunggu aku!" lelaki itu yang dari kejauhan berbicara kepadaku agak teriak.

Aku mengerutkan keningku untuk memperjelas penglihatanku. Lama kelamaan lelaki itu semakin dekat jaraknya denganku. Nafasnya tak beraturan, karena dia berlari saat menghampiriku.

"Eunji-ah apa kau mau segera kembali kerumahmu?" lelaki itu bertanya padaku sambil tersenyum manis.

Jujur, senyumannya membuat hati ini damai.

"I-iya, memangnya ada apa sunbae?" tanya ku pada lelaki itu.

"Kalau begitu, biar aku antarkan kau pulang eoh?" ucap lelaki itu dengan sedikit memaksa dengan cara lembut.

"T-ta-tapi sunbae-" ucapan ku terhenti, karena ketua Osis itu langsung memotong pembicaraanku dengan kalimatnya.

"Tidak usah menolak Eunji-ah, aku tau kau biasanya pulang bersama kakakkmu, Hoseok. Tetapi kan kakakkmu sedang tidak ada, jadi kali ini, biarkan aku yang mengantarmu pulang eoh? Lagi pula perempuan itu tidak baik untuk pulang sendiri. Kajja!" kata Si ketua Osis itu kepadaku.

Aku pun akhirnya berdiri tegak di gerbang sekolah sambil menunggu Jimin sunbae menyalakan motor besarnya itu di parkiran sekolah.

Suara deruman itu sekarang tepat ada di depanku.

"Ayo naiklah." ucap Jimin yang berbicara padaku dengan suara sedikit redam, karena helm yang menghalanginya.

Tak terasa, perjalanan terasa dekat, kutunjukan jalan rumahku untuk memudahkan Jimin mengantarkanku sampai tujuan.

"Disini sunbae, itu rumah ku." aku berbicara kepada Jimin sambil mengacungkan tangan jari telunjukku menunjuk arah rumahku.

"Gomawo sunbae, maaf jika aku merepotkanmu." ucapku lagi, sambil tersenyum manis kepada namja itu.

"Ah gwaencana Eunji-ah, lagipula aku yang menawarkannya." ucap Jimin dengan senyumnya yang membuat hati ini damai.

"Sunbae tidak akan mampir dulu?" aku berkata kepada Park Jimin, dengan sedikit basa-basi.

"Tidak usah, lain kali saja eoh." ucap Jimin lagi sambil memasang helmnya kembali. Tetapi ketika ia mau memasang helmnya kembali, dia langsung memanggilku yang sedang mau berjalan menuju pagar rumah, dan ia menaruh helmnya kembali di pangkuan tangannya.

"Eunji-ah!" ucap namja itu kepadaku sedikit keras.

Belum aku sempat menjawab pertanyaannya, sudah kembali dipotong pembicaraanku oleh namja itu.

"Aku menyukai mu Eunji-ah bahkan aku sangat mencintaimu." ucap namja itu dengan tersenyum.

DEG

DEG

DEG

Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan? Aku harus menjawab apa? Baru aku berkenalan dengannya tadi di koridor sekolah. Apa harus aku menerima cintanya? Itu tidak mungkin Park Eunji.

Aku terbengong menatap Jimin bingung harus berkata apa.

Akhirnya aku hanya tersenyum saja menatap namja itu. Dengan segera aku mengakhiri pembicaraan yang aneh tadi.

"Hm sunbae, lebih baik kau segera pulang karena hari sudah mulai mendung." ucapku mengalihkan pembicaraan tadi.

"Ah ne arraseo aku akan segera pulang jaga kesehatanmu itu, mukamu mulai pucat. Aku akan pulang jal gayo Eunji-ah!" kata namja itu dengan memakai helm tanpa ragu, dan langsung bergegas pergi.

Jimin POV

Aku memang sangat mencintai adiknya Hoseok itu, sebelumnya aku berpacaran dengan Hyomin tetapi hubungan kami lekas sudah dengan hanya beberapa bulan.

Hyomin adalah teman sekelasku. Kami putus karena ada orang ketiga diantara kami. Yaitu teman baikku sendiri. Min Yoongi.

Sekarang aku sudah bisa mulai menerimanya dengan ikhlas. Kuanggap itu adalah angin yang berlalu saja.

Sekarang ini, aku menjadi dekat bisa dibilang teman baik dengan Hoseok, kakak dari yoeja yang bersurai coklat itu nan cantik, siapa lagi kalau bukan Eunji? Sampai suatu saat, Hoseok sedang memainkan handpone-nya, tidak sengaja aku melihat foto dia bersama yoeja yang sangat cantik.

Ternyata itu adalah adik kandungnya. Disitulah perasaanku muncul kalau aku mencintai adiknya. Hoseok tidak mengetahui hal itu, cukup kupendam dalam hati dan dikubur dengan dalam.

Apalagi saat aku tahu adiknya Hoseok akan memasuki SMA di sekolah yang kutempati ini, rasanya seperti ah, itu adalah kesenangan yang tidak bisa dijelaskan seumur hidupku.

Author POV

Eunji yang hanya masih memikirkan katakata Jimin tadi hanya terdiam, mengingatnya kembali dengan puluhan pertanyaan yang terus terngiang di kepalanya.

Ia membuka pintu rumah dengan keadaan sangat sepi. Ternyata Eomma kesayangannya sedang tertidur lelap dikamarnya. Sedangkan Appa nya sedang ada dinas kerja di Jepang. Akhirnya Eunji pun memutuskan ke kamar merebahkan diri untuk beristirahat.

Yoongi POV

Rasanya memang sakit seperti ditusuk seribu pedang melihat orang yang aku cintai pulang bersama dengan teman baikku. Park Jimin.

Aku melihat mereka pulang bersama dengan mata kepalaku sendiri. Aku juga melihat dan mendengar pembicaraan mereka dari lapangan saat mereka sedang berada di koridor sekolah.

Tidak bisa mengantarnya pulang karena aku adalah kapten basket, dan aku harus memimpin dan mengajari murid-murid basketku bersama Namjoon, dikarenakan juga sekarang memang harinya jadwal basket. Itulah alasanku saat ini. Entah dia balas dendam atau tidak, karena pada saat itu, aku memang sempat dekat dengan pacarnya, Hyomin.

Aku sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun kepada Hyomin, apalagi perasaan 'khusus'. Tidak bisa berpersangka buruk itu yang aku pikirkan saat ini. Karena bagaimanapun juga Park Jimin adalah teman baikku. Berbicara tentang Hyomin, itu bukan aku yang mendekatinya, hanya saja Hyomin yang terlalu gatal dengan namja.

Dia mendekatiku seakanakan aku yang mendekatinya. Pada saat itu aku memang meresponya, karena untuk melampiaskan semua hasrat dan nafsuku yang tertahan, dan untuk kepuasanku sesaat saja.

Selama ini aku sekarang memang bukan siapa-siapanya Eunji. Tetapi rasa cemburu selalu muncul pada diriku, ketika melihat orang yang aku cintai berdekatan dengan lelaki lain.

Aku kemarin memang menyatakan perasaan ku kepada Eunji, dan juga dibalas dari mulut manis Eunji yang berkata dia juga menyukaiku. Tapi terkadang aku selalu berfikir, sebenarnya kita itu berpacaran atau tidak? Atau hanya saling mengungkapkan perasaan tetapi tidak saling memiliki? Itu hanya membuat kepalaku semakin pusing.

Tenang saja Park Eunji, aku akan membuatmu sangat jatuh sejatuh-jatuhnya cinta kepadaku, aku akan membuatmu candu dengan sentuhanku dan menjadi jalang sepenuhnya saat bersama denganku.

TBC[EDITED]

Hold Me Tight 잡아줘 [민윤기]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang