Author pov
Malam ini terasa lambat bagi seorang pemuda yang sedang duduk di rerumputan. Sembari mendongak menerawang langit hitam berselimut awan, pikirannya kalut dengan kejadian yang sangat cepat terjadi. Kejadian yang membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat.
"Kau belum tidur?" ujar Abner pada Lucas saat dia menyadari Lucas sedang berjalan ke arahnya. Padahal pandangan Abner masih fokus ke atas.
Awalnya Lucas memasang wajah bingung. Lalu berikutnya, dia memasang wajah paham dan mengangguk kecil. Lucas mengambil posisi berdiri di sebelah Abner yang sedang duduk, dia melipat tangan dan meletakan di depan dadanya.
"Apa dia atas sedang ada perang antara Zeus dan Poseidon? Sepertinya kau pandangi terus," ujar Lucas yang malah ikut-ikut melihat langit malam itu.
Abner hanya tertawa kecil dan singkat, namun matanya masih tertuju ke atas. Entah apa yang dia lihat.
"Kalau begitu, untuk apa kau mendongak terus? Apa tidak pegal lehermu?" ujar Lucas yang kini menatap Abner.
"Seperti kau tidak tau saja," ujar Lucas datar.
"Alice," ujar Lucas singkat.
Abner hanya berdehem dengan lesu.
"Sudahlah, sebaiknya kau tidur. Besok aku akan membuat kau melakukan sesuatu yang sangat menguras energi. Percayalah," perintah Lucas yang dituruti Abner dengan setengah hati.
***
Abner pov
Lucas mengajakku ke tempat latihan kemarin, Lucas juga mengajak tiga orang lain lagi - yang katanya anak baru juga. Lucas terlihat bicara pada seorang pria di tempat itu. Pria itu berbadan tegap, berkulit gelap, dan mengenakan semacam perisai baja di tubuhnya. Entah siapa itu. Pria tadi menghadap ke kami berempat.
"Alright new kid, ada yang tau mengapa kalian di kumpulkan di sini?" pria tadi menunggu jawaban kami. Kami hanya diam dan saling melempar lirikan.
"No? Okay, bagaimana kalau kita perkenalan dulu. Perkenalkan, namaku Khadgar. Posisiku di White Herd adalah pada bagian Perang dan Pertahanan. Mungkin setelah mendengar posisiku itu, ada yang sudah memikirkan apa yang akan aku lakukan di sini. Tentunya latihan perang."
Kami cukup terkejut dengan itu. Latihan perang? Apa kita akan perang?.
"Sebagai werewolf kalian harus bisa menggendalikan serigala ganas dalam tubuh kalian itu, bukan sebaliknya. Akan kutunjukan caranya,"
Khadgar mengusap kedua tangannya, menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Dia melakukannya berulang-ulang sama seperti yang pernah Lucas lakukan. Aku pun tersadar dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Gooaarrrr!" benar dugaanku, Khadgar berubah!
Mereka bertiga tampak terkejut, kecuali aku. Aku cukup santai karena sudah pernah melihat ini. Khadgar berjalan melingkari kami, dia menunjukan taringnya yang membuat nyali kami hilang seketika. Bulu hitam nan lebat itu pun dikibas-kibaskannya sambil tetap berjalan. Lalu, dia mengeluarkan suara menggeram seperti siap menerkam. Muka mereka sudah memucat, mungkin aku juga begitu.
"Hahaha," tawa Khadgar dalam bentuk serigalanya.
Tawa itu tidak membuat kami berhenti tegang. Justru itu membuat kami kebingungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/71606221-288-k299483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipse : The Tragedy
Hombres LoboBagi kalian yang suka bepergian malam hari. Hati-hatilah! Aku beritahu kalian, aku baru sekali mencoba pergi dengan teman-temanku pada malam hari. Dan akibatnya sangat mengerikan. Bahkan sekarang aku berharap bahwa aku tidak mengiyakan ajakan Gerry...