Aily Bagian1

408 156 120
                                    

Keira hanya bisa menangis dibawah rinai hujan yang mengguyur seluruh tubuhnya dan lututnya yang terluka tidak dia pedulikan. Dia tidak peduli lagi dengan sekitarnya, yang dia tau saat ini adalah hatinya merasa sakit dan dia terluka.Ya, Keira terluka. Dia bersimpuh di sebuah taman yang sepi, dia tidak sanggup lagi menahan tubuhnya untuk tetap berdiri dengan berpura - pura tegar sedangkan dia tidak mampu.

"Hiks..hiks..," isak Keira. Bulir-bulir air mata itu mengalir dengan deras , sederas hujan yang mengaburkan air mata Keira. Dia menekan dadanya menahan sesak batin berharap luka menganga dihatinya akan terhapus tersiram air hujan.

"Oh Tuhan, mengapa sakit sekali..hiks..," ucapnya serak, kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku bleazernya yang basah. Sebuah kalung berbandul daun dan berinisial KA. Keira meremas kalung itu mengingat hal yang telah dia lewati dan tak kan pernah ia lupakan tentang siapa yang memberi kalung tersebut.

"Maaf...aku tidak tau, maafkan aku..." Wajahnya menengadah menatap langit, kemudian terdengar langkah kaki seseorang mendekat.

"Ayo pulang Kei." Seseorang tersebut mengulurkan tangannya.

****

Empat bulan sebelumnya...

"AAAAAAA ....." Sorakan terdengar saling bersahut sahutan di sebuah aula pertandingan basket antar sekolah.

"KEIRAAAA...." Beberapa orang terdengar berteriak dari bangku penonton, menonton pertandingan basket khusus perempuan antar sekolah yaitu SMA BIMANTARA dan SMA BUMI PERTIWI ( jangan dicari).

Seorang gadis yang menjadi salah satu bintang dalam permainan tersebut sedang bergerak lincah mendrible bola basket kearah ring lawan dan dengan gesit menghindari siapapun lawannya. Dia adalah Keira Yunara, seorang bintang basket perempuan di sekolahnya SMA BIMANTARA, berwajah manis, berkulit putih tapi berkarakter keras dan berkemauan kuat yang membuatnya mampu mengalahkan lawan-lawannya.

"Yeaaaa....." Terdengar teriakan kegembiraan yang mendominasi dari Kursi penonton SMA BIMANTARA dan kekecewaan dari kursi SMA BUMI PERTIWI, Keira berhasil lagi dalam memasukan bola ke ring.

"YES! "Keira mengepalkan kedua tangannya, akhirnya dia dan Tim sekolahnya menang di babak final ini. Dia, timnya dan sekolahnya berhasil mendapatkan piala yang sudah mereka idam - idamkan.

Keira sedikit berlari kearah tribun penonton menghampiri salah satu kursi dan seseorang menyerahkan sebotol air mineral dan handuk.

"Nih Kei,kalian hebat,akhirnya kamu berhasil, sekolah kita menang kali ini." Sambut Dita teman Keira. Dita memeluk erat Keira.

"Eh, aku kok dilupain sih.." Seorang lagi ikut bergabung melihat kedua sahabatnya berpelukan.

"Ratna!!" seru mereka berdua, Keira dan Dita lalu mereka bertiga berpelukan. Ya, mereka bertiga bersahabat sejak kelas satu SMA. Sekarang mereka sudah kelas dua.

"Ha-ha-ha.." Mereka tertawa.

"Kamu hebat Kei, berhasil mengalahkan mereka. Padahal mereka itu kuat dan udah sering menang juga loh," kata Ratna

"Bener itu Kei! Tahun kemaren aja mereka menang, tuh lihat yang pake ban tangan warna merah si Amara dia kaptennya kelihatannya dia kesal kamu kalahin timnya," sambung Dita membenarkan perkataan Ratna.

"Biarin ajalah, kita kan sportif menang ya menang kalah ya kalah semua tergantung usaha kita . Bener nggak? " tanya Keira kepada kedua temannya tersebut.

"Yup kamu bener banget Kei," kata Dita dan Ratna.

Keira merangkul kedua temannya menuju pintu keluar aula. Saat sedang berjalan tiba-tiba seseorang berhenti didepan mereka. Lantas Keira, Dita dan Ratna pun menghentikan langkah.

SAY AILY (Alang, I love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang