Aily Bagian 3

214 127 48
                                    

Braakkkk....

Sontak semua yang di meja tersebut terkejut dan menghentikan kegiatan makan mereka.

"Eh, apa – apaan nih?" ujar Dita ketus dan mendelik ke arah orang yang menggebrak meja dengan seenak jidatnya, tidak tau orang lagi makan.

Seorang gadis dengan seragam SMA dengan tubuh slim tapi sedikit berisi, rambut sepunggung dan wajah cantik tapi tidak terlihat alami karena ada sedikit polesan make-up.Baju putih dan rok abu –abunya yang ketat mencetak lekuk tubuhnya, berkacak pinggang menampilkan raut wajah kesal, justru balas mendelik ke arah Dita. Kemudian melihat ke arah Keira yang menampakan raut wajah tidak peduli. Karena seperti tidak dipedulikan Keira, gadis tersebut menunjuk Keira tepat diwajahnya.

"Seharusnya aku yang nanya! Kamu!!" bentaknya pada Keira.

Keira yang ditunjuk didepan wajahnya mendelik tajam ke arah gadis tersebut yang malah juga dibalas tatapan sinis gadis tersebut. Belum sempat Keira mengeluarkan suara Dita menyela.

"Kamu yang apa-apaan! Dasar cewek jadi- jadian! Ngapain tunjuk- tunjuk keira! Masalah kamu apa??" teriak Dita di depan gadis itu.

"Diam ya dasar cecunguk!" balasnya pada Dita.

Dita tidak terima ingin membalas gadis tersebut tapi ditahan oleh Ratna "Jangan Dita." Tahan Ratna menggeleng.

"Keira! kenapa aku tidak masuk dalam tim lomba basket kemaren, maksud kamu apa? Kenapa kamu bilang ke Pak Anton bahwa aku bukan anggota untuk ikut lomba kemaren. Padahal jelas-jelas aku anggota yang penting, jangan sok- sok an deh kamu pasti ingin terlihat hebat sendiri kan? Kamu ingin semua orang cuma memuji kamu?"

Keira yang disudutkan dengan perkataan seperti itu menarik napas dalam dan berdiri .

"Maksud kamu apa? Aku sudah adil dalam tim. Yang ikut lomba adalah yang memang sepantasnya ikut, bukan Cuma yang main –main," jawab Keira tenang.

"Main –main maksud kamu apa? Aku ini punya kemampuan, kamu yang menyepelekan orang lain dasar gila!" balas gadis tersebut.

"Sonya, aku tau kamu itu jarang hadir, aku sering liat kalian latihan tapi kamu itu sering nggak hadir, sedangkan teman yang lain sudah latihan dengan keras. Jadi kamu memang pantas untuk tidak ikut!" Kali ini Dita yang menjawab dengan nada meremehkan.

"Diam kamu cunguk! Eh , Keira aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Ini nggak fair! Aku punya alasan kenapa tidak hadir," jawab gadis bernama Sonya tersebut sambil melipat tangannya sombong dengan marah.

"Aku tidak peduli, itu urusan kamu. Pak Anton yang memutuskan, aku hanya memberikan data siapa yang serius latihan," jawab Keira masih tetap tenang.

Gadis tersebut menatap nyalang Keira yang sama sekali tidak takut malah terlihat tenang sementara yang lain menahan nafas. Sonya bertambah marah karena Keira begitu santai tidak begitu menggubrisnya hendak melayangkan tamparan ke arah Keira. Keira yang tidak menyangka Sonya hendak melayangkan tamparan ke arahnya tidak sempat menghindar lalu memejamkan matanya namun ternyata tamparan Sonya tidak sampai ke wajahnya ada tangan yang menahan tangan Sonya.

Keira membuka matanya, bukankah seharusnya dia kena tamparan Sonya? Kemudian dia melihat tangan Sonya masih menggantung di depannya dan tertahan dengan kuat oleh tangan lain yang ternyata adalah Alang yang sudah berada persis di belakangnya dekat sekali bahkan punggungnya hampir menempel dengan dada bidang Alang yang menahan tangan Sonya didepan.

Keira menahan napas, walau dia terlihat biasa saja. Dari jarak sedekat ini dia bisa mencium aroma tubuh Alang yang maskulin, dia tidak biasa berada sangat dekat dengan seorang cowok. Dan mudah saja Alang menahan tangan Sonya dengan Kekuatan dan postur tubuhnya yang tinggi di atas Keira. sebatas pundaknya.

"Lepas!!" bentak Sonya yang sedikit meringis karena Alang mencengkram tangannya lumayan kuat.

Dan Alang melepaskan cengkramannya dan malah sonya sendiri yang menarik kasar tangannya dari tangan Alang.

"Siapa kamu? Jangan ikut campur! Oh, kamu bodyguard-nya ya? Lumayan juga. Mau aja ngikutin cewek batu es ini. Mending sama aku, lebih pantes," ujar Sonya yang mulai sadar bahwa cowok dihadapannya berwajah tampan merubah mimik wajahnya menjadi seolah sedang menggoda Alang.

Dita yang melihatnya rasanya ingin muntah, inilah aslinya tuh cewek gatel. Ratna dan Fajar hanya diam, menghela nafas lega karena untungnya Sonya tidak jadi menampar Keira.

"Jangan pakai kekerasan. Kamu tuh, cewek. Kalau kamu bersikap seperti tadi orang akan men-judge kamu negatif," kata Alang yang sudah berdiri disamping Keira tidak lagi dibelakangnya.

"Baiklah, sepertinya semua orang disini sudah dijampi - jampi cewek es batu ini. Tapi aku pasti akan balas kalian terutama kamu!" Tunjuknya pada Keira.

"Aku nggak peduli," jawab Keira.

Dita sudah muak melihat wajah Sonya. " Pergi dari sini, cewek gila!" bentak Dita.

"Oke. Aku pergi tapi kalian semua akan menyesal dan kamu tampan, pasti suatu saat akan menyesal udah kenal cewek es batu ini. Dia nggak sebaik kelihatannya," jawab Sonya berusaha mempengaruhi Alang lalu melenggang pergi dengan tatapan sinis dan sombongnya sambil mengibaskan rambut.

"Gila ya, udah deh Kei aku kan dah bilang. Keluarin aja cewek jadi – jadian itu dari tim kamu!" kata Dita sambil duduk. Kesal. Seleranya hilang untuk makan. Dia masih tidak terima sahabatnya disalahkan.

"Nggak bisa Dit, keputusan siapa yang keluar atau tidak Pak Anton yang menentukan."

"Tapi kamu kan bisa bilang tentang kelakuan cewek gatel itu!" ujar Dita lagi.

Keira mengendikkan bahunya. " Dia bukan urusan aku."

Dita menghela nafas, walaupun Keira terlihat tidak peduli tapi sebenarnya dia orang yang tidak suka menjatuhkan orang lain karena kelemahan orang tersebut dan lebih membiarkan semuanya berjalan semestinya.

"Kamu nggak apa –apa? " tanya Alang kembali menunjukan senyumnya pada Keira. Dita dan Ratna menahan nafas melihat senyum Alang kecuali Keira mungkin? dan pastinya Fajar.

"Nggak pa -pa. Makasih,"jawab Keira singkat.

Alang yang mendapatkan jawaban tersebut dari Keira tersenyum lebih lebar menampakan lesung pipinya semakin dalam, walau Keira hanya menjawabnya singkat. Itu cukup.

Orang ini memang hobi senyum batin Keira. Wajahnya terasa sedikit panas saat membalas tatapan Alang walau dengan wajah datar. Hanya sesaat lalu kembali memakan baksonya.

TBC....

                *********

Huhu.. Kimi Update lagi (pengen posting, lagi baik moodnya buat nulis) haha..

Sory banget ya, kalau ceritanya banyak typo bertebaran dan biasa aja haha. Kimi terima saran - sarannya yang pasti bikin Kimi lebih baik lagi menulis.

Terakhir, please vote and komen biar Kimi rajinupdate. see ya...

SAY AILY (Alang, I love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang